cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
HUBUNGAN KOMORBIDITAS DENGAN GAMBARAN CT SCAN TORAKS PADA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19 suminto, silvia; Asriyani, Sri; Latief, Nikmatia; Alfian, Andi; Djaharuddin, Irawaty; Murtala, Bachtiar
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P01

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komorbiditas dengan gambaran CT scan toraks pada pasien terkonfirmasi COVID-19. Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 192 pasien terkonfirmasi COVID-19. Analisis karakteristik gambaran CT scan toraks pasien dilakukan pada lung dan mediastinal window untuk melihat gambaran Groundglass opacity (GGO),konsolidasi, crazy paving, halo sign, air bronchogram sign (ABS), fibrosis, nodul, limfadenopati mediastinum, dan efusi pleura. Perbedaan proporsi gambaran CT scan berdasarkan komorbiditas diuji dengan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pasien dengan riwayat komorbiditas terhadap gambaran GGO, konsolidasi, crazy paving, nodul, fibrosis, efusi (semua nilai p<0,05). Terdapat hubungan yang signifikan pada pasien dengan riwayat hipertensi dengan gambaran GGO, dan crazy paving (keduanya p<0,05), riwayat diabetes mellitus dengan gambaran konsolidasi (p<0,05), riwayat CKD dengan gambaran efusi pleura (p<0,05), riwayat keganasan dengan gambaran nodul (p<0,05), riwayat CAD dengan gambaran crazy paving (p<0,05), dan riwayat tuberkulosis dengan gambaran fibrosis, tree in bud dan nodul (p<0,05).
HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI RSIA ANANDA MAKASSAR TAHUN 2021-2022 Azzahrah, Nurfauziah; Rahim, Rosdianah; Fauziah, Henny
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P16

Abstract

Abortion is a condition of pregnancy that ends when the gestational age is less than 20 weeks or the fetus has not been able to live outside the womb. The purpose of this study was to determine the relationship between anemia and the incidence of abortion in pregnant women at the Ananda Mother and Child Hospital Makassar in 2021-2022. This type of research is analytic observational research with a case control study approach. The sampling method used purposive sampling was divided into 102 case samples and 102 control samples. The data consists of being obtained from the medical records of RSIA Ananda Makassar for 2021-2022. Anemia as the independent variable and abortion as the dependent variable. Data were analyzed by univariate test and bivariate test by chi-square test. The research results obtained a p-value of 0.004 (p <0.05) and an OR value of 3.312. The conclusion in this study is that anemia is significantly related to the incidence of abortion at RSIA Ananda Makassar in 2021-2022. Keywords: Anemia, Abortion
KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Mardaningrat, Gede Ari Mahendra; Parining, Ketut; Utami, Made Aristia
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P06

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang banyak terjadi di dunia. Seseorang yang hidup dengan DM membutuhkan manajemen yang komprehensif, seperti perawatan medis, kontrol diet, dan modifikasi gaya hidup untuk mencapai tingkat kontrol gula darah yang baik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari komplikasi dalam waktu singkat dan yang akan datang. Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi antara kadar gula darah pasien DM Tipe II dengan kepatuhan pengobatan di Puskesmas Seririt I. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang dilaksanakan sejak Juni 2023-Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan design crossectional dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Sampel dipilih dengan cara total sampling. Data dikumpulkan melalui proses tanya jawab dengan pasien, data rekam medis pasien dan melakukan pemeriksaan gula darah Ketika pasien berkunjung ke puskesmas. Data penelitian dirangkum ke dalam Microsoft Excel dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan bantuan aplikasi SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Puskesmas Seririt I, pasien dengan penyakit DM terbanyak ditemukan pada kelompok perempuan (64%), kelompok usia >60 tahun (49,4%), DM berasal Patemon (25,3%), dan penderita DM yang disertai komorbid hipertensi (53,3%), pengobatan DM dengan obat-obatan metformin dan glibenclamid (44%). Hasil penelitian menyatakan pasien DM memiliki tingkat kepatuhan berobat yang baik (82,7%), dan kadar gula darah normal (77,3%). Pada penelitian ini juga dilakukan uji korelasi dan didapatkan hasil yang signifikan (p < 0,05) antara kepatuhan pengobatan terhadap kadar gula darah pasien DM tipe 2. Salah satu upaya untuk mengendalikan gula darah atau mencegah komplikasi yang ditimbulkan DM adalah dengan menerapkan perilaku kepatuhan berobat bagi penderita diabetes. Kata kunci: diabetes melitus, diet, gula darah, kepatuhan, pengobatan
HUBUNGAN ANTARA HIPERURISEMIA DENGAN HIPERTENSI DI RSUD SANJIWANI GIANYAR TAHUN 2019 Sarilan, I Putu; Putra, IGB Gita Pranata; Cahyawati, Putu Nita
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P11

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya ditemukan adanya kontroversi terkait hubungan antara hiperurisemia dan hipertensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hiperurisemia dengan kejadian hipertensi tersebut. Metode: Penelitian ini dilakukan di RSUD Sanjiwani Gianyar dengan desain penelitian observasional analitik cross-sectional. Data diambil dari rekam medis pasien pada periode Januari–Desember 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpossive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 104. Hasil: Karakteristik sampel pada penelitian ini yaitu mayoritas berusia lebih dari 60 tahun (51%) dan didominasi oleh jenis kelamin laki-laki (57.7%). Kejadian hiperurisemi pada pasien hipertensi adalah 68.3%. Kejadian hiperurisemia lebih banyak terjadi pada pasien hipertensi grade 1 (68.8%) dibandingkan dengan hipertensi grade 2 (67.2%). Hasil analisis menggunakan uji korelasi Spearman. menemukan bahwa nilai p>0.05, r -0.010. Kesimpulan: Hasil yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara hiperurisemia dan hipertensi di RSUD Sanjiwani Gianyar tahun 2019. Kata kunci : Hipertensi, Hiperurisemia, RSUD Sanjiwani Gianyar
- HUBUNGAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT (NLR) TERHADAP DERAJAT DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RS ARI CANTI PERIODE APRIL 2022 – MEI 2023 mahayanti, kadek seri; Suardamana, Ketut
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P02

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is caused by dengue virus infection which can cause death and cause an outbreak. Neutrophil lymphocyte ratio (NLR) is one of the cheap laboratory parameters and can predict plasma leakage in the critical period of dengue hemorrhagic fever. This study aims to determine the profile of dengue hemorrhagic fever patients and the relationship between the neutrophil lymphocyte ratio and the degree of dengue hemorrhagic fever in patients treated at Ari Canti Hospital for the period April 2022 – May 2023. This research is a retrospective analytical study with a cross-sectional approach using secondary data from archives at the Ari Canti Hospital Inpatient Installation for the period April 2022-May 2023. Data collection in the form of gender, age, neutrophil lymphocyte ratio and degree of dengue hemorrhagic fever was carried out using the convenient purposive sampling method. This study shows that the highest age group is the 26-35-year age group 35.7%, the highest gender is male 55.3% with cases of dengue hemorrhagic fever without shock 89.2% and a neutrophil lymphocyte ratio (NLR) of >2 as much as 64.2%. The result of Mann Whitney non-parametric test, showed that p value <0.0001. There is a significant relationship between NLR and the degree of dengue hemorrhagic fever in patients hospitalized at Ari Canti Hospital in April 2022, May 2023. Keywords : dengue virus., dengue hemorrhagic fever., hospitalization., neutrophil lymphocyte ratio
EVALUASI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) TERHADAP BAKTERI Streptococcus pyogenes Indraningrat, Anak Agung Gede; Prihantara, Komang Gede Yudha
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P17

Abstract

Faringitis atau sering dikenal sebagai radang tenggorokan merupakan penyakit yang memiliki tingkat prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Salah satu patogen penyebab faringitis adalah bakteri Streptococcus pyogenes. Selama ini upaya pengobatan faringitis lebih difokuskan pada terapi antibiotika. Untuk mencegah timbulnya resistensi S. pyogenes terhadap antibiotika, maka salah satu upaya mengatasi faringitis adalah dengan mengembangkan obat-obatan baru yang bersumber dari alam. Pegagan merupakan salah satu jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat secara empiris untuk mengatasi penyakit infeksi karena kandungan senyawa aktifnya yang bersifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis daya hambat ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) terhadap pertumbuhan S. pyogenes. Penelitian yang dilakukan adalah jenis eksperimental laboratorium dengan rancangan post-test only control group design. Pembuatan ekstrak etanol pegagan dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Sebanyak 150 gram serbuk simplisia pegagan dimaserasi dengan etanol 75% selama 24 jam dengan kecepatan 175 rpm dan didapatkan ekstrak sebanyak 22,48 gram. Skrining antibakteri menggunakan media Mueller Hinton Agar dengan metode Kirby-Bauer pada lima konsentrasi berbeda yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Sebagai kontrol positif digunakan antibiotika amphicillin. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi hambat minimal yaitu 50% dengan diameter zona hambat 6,13 ± 1,02 mm. Sedangkan, rata-rata diameter daya hambat ekstrak tertinggi terhadap S. pyogenes diperoleh pada konsentrasi 100% sebesar 11,39 ± 0,25 mm. Analisis Kruskal-Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang mengindikasikan daun pegagan mampu menghambat S. pyogenes. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri dari daun pegagan (Centella asiatica) terhadap S. pyogenes. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui komponen senyawa aktif dari ekstrak C. asiatica yang berperan sebagai antibakteri.
GAMBARAN MORFOHISTOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN SETELAH DIINDUKSI ASPIRIN DAN EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) Matondang, Indah Dinamayanti; Febriani, Husnarika; Syukriah, Syukriah
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P07

Abstract

Penggunaan aspirin dengan dosis berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal dan disfungsi kerja organ ginjal. Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) mengandung senyawa yang berperan sebagai antiiflamsi dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran morfohistologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) jantan setelah diinduksi aspirin dan ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.). Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu KN (tanpa perlakuan aspirin + ekstrak daun kenikir), KP(Aspirin 200mg/kgBB selama 10 hari), dan kelompok perlakuan ekstrak daun kenikir dengan dosis bertingkat yaitu P1 (700 mg/kgBB), P2 (800 mg/kgBB), P3 (900 mg/kgBB) selama 14 hari. Data dianalisis dengan Uji One Way ANOVA dan uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) mampu memperbaiki gambaran morfologi dan histopatologi ginjal tikus yang diinduksi aspirin. Ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dengan dosis 900 mg/kgBB adalah dosis yang paling efektif dalam memperbaiki kondisi ginjal.
HEMATOLOGICAL PROFILE OF HIV/AIDS PATIENTS AT UDAYANA UNIVERSITY HOSPITAL Prabasari, Pande Visca Gayatri; Wiradewi Lestari, Anak Agung; Wande, I Nyoman; Sutirta Yasa, I Wayan Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P12

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that will enter the body and infect white blood cells (lymphocytes), causing human immunity to decrease. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is the final stage that will appear after the HIV virus attacks the immune system, causing a variety symptoms. One of the complications that can be found in HIV / AIDS is hematological abnormalities such as anemia, thrombocytopenia, leukopenia and lymphopenia which can disrupt the quality of life of people with HIV / AIDS. The aims of this study to determine the hematological profile of people with HIV / AIDS such as the prevalence of anemia, thrombocytopenia, leukopenia, and lymphopenia. This study used a descriptive method with a cross-sectional approach involving 31 people. Data collection used medical records data at Udayana University Hospital. The results obtained from 31 people diagnosed with HIV/AIDS showed the majority were male at 71%, in the age group of 18-39 years at 45,1%, and in stage IV at 83,9%. Most HIV/AIDS patients experience a decrease in hemoglobin levels by 64.5%, a decrease in lymphocyte percentages by 54.8%, a normal platelet counts of 96.8%, and a normal leukocyte counts of 71%. It can be concluded that the prevalence of anemia is 64,5%, lymphopenia is 54.8%, thrombocytopenia is 3,2%, and leukopenia is 16.1% in people with HIV / AIDS.
EKSPRESI DINAMIS MIR-320C PADA KANKER OVARIUM Guspratiwi, Reny; Kartika, Aprilia Indra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P03

Abstract

Kanker ovarium mengalami peningkatan insidensi dan kematian yang disebabkan oleh kesulitan dalam mendeteksi kanker pada stadium awal dan belum ada uji skrining yang efektif untuk kanker ovarium. Dibutuhkan metode deteksi yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi berupa biomarker yang bersirkulasi di dalam plasma darah berupa mikroRNA. Deteksi melalui mikroRNA diharapkan dapat meminimalkan rasa sakit atau minimal invasif. Penelitian analisis profil mikroRNA yang berperan dalam kanker ovarium perlu dilakukan untuk mendapatkan biomarker deteksi awal minimal invasif kanker ovarium yang tepat. Analisis profil ekspresi mikroRNA pada kanker ovarium dilakukan dengan isolasi plasma darah, sintesis cDNA, dan qRT-PCR sampel yang disatukan, dan qPCR miR-320c. Profiling mikroRNA pada kanker ovarium dilakukan dengan metode pooling sampel, kemudian dilanjutkan dengan kuantifikasi mikroRNA yang mengalami peningkatan dan penurunan paling signifikan secara individu sampel. Hasil analisis profil ekspresi mikroRNA pada kanker ovarium menunjukkan peningkatan ekspresi miR-320c baik pada serous maupun pada mucinous. Hasil kuantifikasi ekspresi individu menunjukkan penurunan ekspresi miR-320c pada stadium awal dan peningkatan yang signifikan miR-320c pada stadium lanjut kanker ovarium. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi mikroRNA dapat berbeda-beda pada masing-masing orang. Kata kunci : kanker ovarium, miR-32Oc, profil ekspresi, minimal invasif
KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN TUMOR JINAK MELANOSITIK PADA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF DR IGNG NGOERAH PERIODE JANUARI 2020 – DESEMBER 2022 Hendrayanta, Michelle; Darmaputra, I Gusti Nyoman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P15

Abstract

Pendahuluan: Melanosit merupakan sel penghasil pigmen pada kulit. Beberapa neoplasma jinak dapat berasal dari melanosit dan umumnya merupakan hasil dari mutasi onkogenik, dengan bentuk yang paling umum adalah nevus melanositik jinak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik tumor jinak melanositik pada pasien yang berkunjung ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Data berasal dari data sekunder rekam medis pasien tumor jinak melanositik yang berobat dan kontrol di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah, periode Januari 2020-Desember 2022. Subjek penelitian diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu pasien telah terdiagnosis secara histopatologi dengan adanya nevus dan dengan data rekam medik lengkap. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data pasien, diperoleh sebanyak 68 kasus yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil: Data menunjukkan bahwa bahwa angka kejadian tumor jinak melanositik terjadi peningkatan pada tahun 2021 dan 2022. Berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak ditemukan pada laki-laki (57,35%). Berdasarkan usia, ditemukan usia pasien terbanyak adalah 10-19 tahun (23,53%). Berdasarkan jenis nevus yang ditemukan, sebanyak 40 kasus (58,82%) merupakan nevus melanositik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa tumor jinak melanositik sering terjadi pada populasi pria dan kelompok usia 10-19 tahun, dengan jenis yang terbanyak adalah nevus melanositik pada pasien yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah dalam rentang waktu Januari 2020 hingga Desember 2022.

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue