cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana" : 9 Documents clear
ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti; I Gusti Ayu Indah Ardani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.473 KB)

Abstract

Stres dan perubahan yang terjadi seiring dengan proses penuaan dapat menjadi faktor penyebab gangguan cemas. Salah satu gangguan yang muncul bersamaan dengan gangguan cemas pada lanjut usia (lansia) adalah gangguan tidur. Sulit untuk menentukan apakah gangguan cemas menyebabkan gangguan tidur atau sebaliknya. Yang menjadi perhatian adalah gangguan cemas yang berkepanjangan, lebih dari 6 bulan, dapat bertambah parah jika tidak ditangani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah lansia yang mengalami gangguan cemas dan insomnia serta hubungan keduanya pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wana Seraya.  Dalam penelitian ini digunakan metode non-eksperimental, cross sectional dengan jumlah sampel 15 orang. Berdasarkan hasil wawancara menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale dan Insomnia Screening didapatkan bahwa pada kelompok usia 60 – 70 tahun terdapat 1 orang lansia yang mengalami gangguan cemas (16,6 %), 2 orang yang mengalami insomnia (33,3%) dan 1 orang mengalami gangguan cemas dan insomnia (16,6%). Pada kelompok usia 71 - 80 tahun terdapat 2 orang yang mengalami gangguan cemas (22,2%), 2 orang mengalami insomnia (22,2%), dan 2 orang mengalami gangguan cemas dan insomnia (22,2%). Pada kelompok jenis kelamin perempuan terdapat 3 orang mengalami gangguan cemas (27,2%), 3 orang mengalami insomnia (27,2%), dan 3 orang mengalami gangguan cemas dan insomnia (27,2%). Pada jenis kelamin laki-laki 1 orang mengalami insomnia dan tidak ada yang mengalami gangguan cemas. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan cemas dan insomnia pada lansia, yaitu usia dan jenis kelamin. Gangguan cemas cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan jenis kelamin perempuan.
GAMBARAN KARAKTERISTIK SIFILIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN SUB DIVISI INFEKSI MENULAR SEKSUAL RSUP SANGLAH DENPASAR/FK UNUD PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2013 Surya Adisthanaya
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.231 KB)

Abstract

Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum, didapat dari hubungan seksual dan dapat ditularkan dari ibu ke janin (vertical transmission). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan 35 Sampel yang didapat dari data sekunder di poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah periode Januari 2011-Desember 2013. Hasil dari penelitian ini adalah 35 pasien sifilis dimana jumlah laki-laki sebanyak 30 (85,7%) lebih tinggi dari perempuan sebanyak 5 (14,3%). Kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur 25 sampai 44 tahun sebanyak 21 (60%), kelompok stadium sifilis tertinggi adalah kelompok stadium sifilis sekunder sebanyak 19 (54,3%), dan jumlah kasus baru sebanyak 24 (68,6%) lebih tinggi dibandingkan kasus lama sebanyak 11 (31,4%). Dapat disimpulkan bahwa kasus sifilis di RSUP Sanglah memiliki gambaran karakteristik yang bervariasi di setiap variabelnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk kasus sifilis.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI A.A Indah Suadnyani; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.824 KB)

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor dari penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasil pengamatan Kementrian Kesehatan tahun 2016, kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD dilaporkan ada di 9 kabupaten dan 2 kota dari 7 Provinsi, diantaranya adalah kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar. Indonesia memiliki banyak tumbuhan yang mengandung senyawa insektisida, salah satunya adalah tanaman jahe merah (Zingiber officinale Rosc). Senyawa minyak atsiri dan flavonoid yang terkandung di dalam jahe merah diduga mampu sebagai biolarvasida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol rimpang jahe merah terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental murni dengan randomized post test only control group design dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Konsentrasi ekstrak etanol rimpang jahe merah yang digunakan yaitu 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3%dan 0% sebagai kontrol negatif. Sampel yang digunakan adalah larva Aedes aegypti instar III sebanyak 150 ekor. Hasil yang didapatkan, konsentasi 3% mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti paling banyak yaitu 96% dengan waktu pengamatan 45 menit dibanding kelompok konsentrasi lainnya. Uji One Way Anova memperoleh hasil p value = 0,000 (p <0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik terhadap kematian larva Aedes aegypti antara kelompok konsentrasi yang diteliti. Analisis Post Hoc memperoleh hasil, terdapat perbedaan bermakna antara konsentrasi 0% dan 1,5%, 0% dan 2%, 0% dan 2,5%, 0% dan 3%,1% dan 3%. Ekstrak etanol rimpang jahe merah efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti dibandingkan dengan kontrol.
PREVALENSI ANTIBODI IgM ANTI-SALMONELLA PADA PENDERITA DIDUGA DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT PURI BUNDA, DENPASAR BULAN APRIL – OKTOBER 2014 Zulaikha Binti Osman; Ni Kadek Mulyantari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.295 KB)

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enteric serotype typhi, paratyphi A dan B. Kedua jenis paratyphi Salmonella masih dapat ditemukan secara luas di banyak negara berkembang terutama di daerah tropis dan subtropis, yang kini mulai berkembang di seluruh Bali yaitu sebuah objek wisata yang terkenal. Demam tifoid telah menjadi masalah kesehatan masyarakat karena presentasi klinis yang dapat disalah pahami dengan penyakit atau infeksi lain. Demam tifoid juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang membuatnya menjadi kondisi yang sangat serius yang telah menjadi beban global. Prevalensi S.typhi terdeteksi pada peserta demam tertinggi di Indonesia. Penelitian telah dilakukan dengan menggunakan rencana cross-sectional, yang menggunakan data sekunder yang diambil di Laboratorium Patologi Klinik di Rumah Sakit Puri Bunda. Hasil laboratorium tes serologi ini diambil oleh pasien yang diduga demam tifoid di Rumah Sakit Puri Bunda. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dari Agustus 2014 hingga Oktober 2014, dan data dibagi menjadi kelompok usia, jenis kelamin, dan skor tes. Di antara 116 sampel yang dikumpulkan, jumlah tertinggi penderita adalah kelompok usia 2-20 tahun, yang 82 sampel. Kelompok usia ini juga mencatat jumlah tertinggi penderita mencetak skor uji ? 2, yang menunjukkan hasil negatif, dengan 47 sampel (63,5%). 23 sampel berasal dari kelompok usia 0-1 tahun (31,1%), 3 dari mereka milik 21-40 tahun kelompok usia tua (4,1%) dan 1,4% untuk kelompok usia> 40 tahun, terdeteksi dengan skor uji ? 2. Hasil tes batas skor 3 menunjukkan jumlah tertinggi sampel yang tercatat adalah 11 (84,6%) yang termasuk kelompok usia 2-20 tahun. 15,4% dari sampel milik kelompok usia 0-1 tahun dan tidak skor 3 untuk kelompok usia 21-40 dan> 40 tahun. Kelompok umur berusia 2-20 tahun tercatat 23 sampel (79,3%) untuk lemah positif demam tifoid (skor 4), kelompok umur 0-1 tahun dengan 6 sampel (20,7%), 3 sampel (2,6%) dan 1 sampel (0,9%) dari kelompok usia 21-40 tahun dan> 40 tahun masing-masing tua. Untuk skor ? 2, laki-laki memiliki beberapa nomor, 46 (55,4%) dibandingkan perempuan dengan 37 (44,6%). Pria dan wanita memiliki persentase yang sama dari sampel yang dikumpulkan dengan tes skor 3 di batas. Untuk tes skor 4, lemah positif, ada 13 laki-laki (48,1%) dan 14 perempuan (51,9%) yang tercatat. Hal ini menyimpulkan bahwa kelompok usia 2-20 tahun memiliki lazim tertinggi demam tifoid, sedangkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita memiliki prevalensi positif terhadap demam tifoid. Ada kebutuhan untuk penelitian yang akan dilanjutkan untuk jangka waktu yang lebih lama untuk memahami lebih baik tentang dinamika dan data distribusi demam tifoid di setiap bulan selama satu tahun.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI I Gusti Ayu Prapti Adnyani; I Made Sudarmaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.703 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun papaya terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental murni dengan randomizesd post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah larva Aedes aegypti sebanyak 150 ekor. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak etanol daun papaya, variabel terikat adalah kematian larva Aedes aegypti. Data dianalisis dengan One Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Pada konsentrasi 1% setelah pengamatan selama 24 jam, rerata jumlah kematian larva Aedes aegypti sebesar 100%. Uji One Way Anova menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik kematian larva Aedes aegypti antara kelompok yang diteliti (p <0,05). Hasil analisis Post Hoc menunjukan bahwa terdapat perbedaan kematian bermakna antara konsentrasi 0% dan 0,125%, 0% dan 0,25%, 0% dan 0,5%, 0% dan 1%, serta 0,0625% dan 1%. Berdasarkan hasil analisis tersebut bahwa terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak etanol daun terhadap kematian larva Aedes aegypti. Semua konsentrasi ekstrak etanol daun pepaya dapat menyebabkan kematian larva Aedes aegypti, dengan jumlah kematian tertinggi pada konsentrasi 1%.
KARAKTERISTIK DAN PROPORSI PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA SIKLUS MENSTRUASI Putu Kurnia Darma Pratama
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.699 KB)

Abstract

Percobaan bunuh diri didapatkan lebih tinggi dua sampai tiga kali pada wanita dibandingkan dengan laki-laki. Terdapat dugaan bahwa siklus menstruasi memiliki hubungan dengan percobaan bunuh diri pada wanita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi wanita yang melakukan percobaan bunuh diri pada fase folikular, fase pertengahan atau midcycle, dan fase luteal pada siklus menstruasi, serta untuk mengetahui karakteristik pasien percobaan bunuh diri wanita berdasarkan usia, tingkat pendidikan terakhir, status pernikahan, dan pekerjaan. Penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian cross-sectional descriptive. Subjek penelitian adalah wanita usia 11 sampai 50 tahun yang melakukan percobaan bunuh diri yang datang ke Bagian/SMF Psikiatri RSUP Sanglah serta memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan 41 subjek penelitian yang didapatkan, percobaan bunuh diri pada fase folikular didapatkan sebanyak 29,2%, fase midcyle sebanyak 9,8%, dan fase luteal sebanyak 61%. Penelitian berdasarkan karakteristik mendapatkan hasil yaitu pasien percobaan bunuh diri wanita paling banyak berusia 21-30 tahun, dengan pendidikan terakhir SMA, sudah menikah, dan bekerja. Dari hasil penelitian ini, percobaan bunuh diri pada wanita paling banyak terjadi pada fase luteal siklus menstruasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut yang kemudian akan bermanfaat dalam melakukan pencegahan dan pengawasan pada wanita yang memiliki risiko untuk melakukan percobaan bunuh diri.
TINGKAT STRES SISWA MENJELANG UJIAN AKHIR SEMESTER DI SMAN 4 DENPASAR Made Shanty Wardana; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.277 KB)

Abstract

Stres merupakan respon psikologis terhadap berbagai stressor yang dapat terjadi pada setiap individu termasuk siswa SMA. Kelas X mulai menghadapi berbagai stressor di sekolah, sebagai contoh Ujian Akhir Semester (UAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan stres siswa menjelang UAS di SMAN 4 Denpasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional study dengan sampel siswa kelas X. Penelitian ini dilakukan dalam dua periode; 1) H- 1 bulan UAS, 2) H-3 hari UAS. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42). Uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui peningkatan stres siswa dalam dua periode. Hasil penelitian secara deskriptif mendapatkan adanya peningkatan stres ringan dan sedang pada siswa. Namun hasil uji analisis 44 sampel menunjukkan p value = 0.316, artinya bahwa tidak ada peningkatan stres yang signifikan (p>0.05). Dapat disimpulkan bahwa pada kelas X di SMAN 4 Denpasar tidak ada peningkatan stres siswa yang bermakna menjelang UAS.
KARAKTERISTIK DAN DIAGNOSIS PSIKIATRI PADA PASIEN PERCOBAAN BUNUH DIRI DI RSUP SANGLAH Ni Wayan Pradiumnati Pritiariesti; Ni Ketut Sri Diniari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.879 KB)

Abstract

Percobaan bunuh diri (PBD) adalah suatu tindakan mencederai diri sendiri yang dilakukan secara sengaja dan bertujuan untuk mati, namun tidak menyebabkan kematian. Tindakan tersebut merepresentasikan kesulitan psikologis dan terdapat beberapa faktor resiko yang berkaitan dengan percobaan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diagnosis psikiatri serta memberikan gambaran karakteristik pasien yang melakukan percobaan bunuh diri di RSUP Sanglah. Penelitian dilaksanakan di Bagian/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah dari 1 Juni 2013 - 31 Mei 2014. Metode penelitian adalah cross-sectional descriptive untuk mengetahui proporsi diagnosis psikiatri pada pasien yang melakukan percobaan bunuh diri. Data merupakan data sekunder dari pasien yang berusia 11 sampai 60 tahun yang melakukan percobaan bunuh diri di Bagian/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan 91 subjek penelitian yang didapatkan, pasien PBD sebagian besar memiliki diagnosis psikiatri, yaitu sebanyak 78 pasien (85,7%). Diagnosis psikiatri terbanyak adalah depresi (36,3%). Pasien PBD paling banyak berjenis kelamin perempuan, usia 21 sampai 30 tahun, pendidikan terakhir SMA, tidak menikah, dan bekerja. PBD lebih banyak terjadi pada perempuan, usia 21 sampai 30 tahun, pendidikan SMA, tidak menikah, dan bekerja. Sebagian besar pasien PBD memiliki diagnosis psikiatri, terutama depresi.
PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL DI RUMAH BEKAM DENPASAR MEI-JUNI TAHUN 2014 Bahar Sangkur G; Dini Nurmuharomah; Inge Nandya; Ni Putu Diah; Nurtyana Utami; I Nyoman Sutarsa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.002 KB)

Abstract

Bekam adalah terapi yang bertujuan membersihkan tubuh dari darah yang mengandung toksin dengan penyayatan tipis atau tusukan-tusukan kecil pada permukaan kulit. Sejauh ini berkembang kepercayaan masyarakat khususnya umat Islam bahwa bekam dapat digunakan sebagai terapi hipertensi, hal ini dikarenakan bekam merupakan terapi yang dianjurkan Nabi Muhammad saw yang dapat mengatasi berbagai macam penyakit. Namun, hingga saat ini data obyektif tentang hal ini belum banyak diteliti lebih jauh. Oleh karena hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan dampak terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial yang menjalani bekam di Rumah Bekam Denpasar dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 27 sampel penelitian yang berlangsung pada bulan Mei sampai Juni 2014. Dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah bekam dengan menggunakan dua jenis tensimeter yang berbeda untuk meminimalisir bias. Hasil yang didapatkan pada penggunaan tensimeter digital menunjukkan rata-rata penurunanan tekanan darah sistole sebesar 8,54 mmHg dan diastole sebesar 5,53 mmHg. Sedangkan pada penggunaan tensimeter air raksa, penurunan rata-rata tekanan darah sistole 7,44 mmHg dan diastole 4,59 mmHg. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa bekam dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue