cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana" : 9 Documents clear
PREVALENSI HIPERTENSI PADA MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Gede Dilajaya Robin; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Made Krisna Dinata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.51 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Dimana dapat dinyatakan hipertensi jika terjadi peningkatan tekanan darah ? 140/90 mmHg atau pernah dan sedang mengkonsumsi obat antihipertensi. hipertensi sudah menjadi salah satu kondisi yang sering dibahas diseluruh dunia. Hipertensi dapat terjadi pada usia berapapun, bahkan kini sudah didapatkan kejadian hipertensi pada usia 18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi dan faktor risiko hipertensi apa saja yang ada pada mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang dilakukan dengan kuisioner, prevalensi dihitung dengan mencari persentase hipertensi dan faktor risiko hipertensinya sendiri dicari dengan menggunakan metode potong lintang. Dari 127 sampel yang diperiksa didapatkan prevalensi hipertensi sebanyak 2,4%. Faktor risiko hipertensi yang ditemukan pada sampel yaitu jenis kelamin, body mass index (BMI), riwayat keluarga dengan hipertensi, konsumsi minuman beralkohol, olahraga, konsumsi daging, merokok, tinggal di lingkungan dengan paparan asap rokok, dan stress
HUBUNGAN BERAT TAS PUNGGUNG DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH, NYERI BAHU DAN NYERI LEHER PADA SISWA SD DI KECAMATAN KUTA, BADUNG Luh Pradnya Ayu Dewantari; I Nyoman Adiputra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.931 KB)

Abstract

Peningkatan penggunaan tas punggung diiringi dengan peningkatan perhatian mengenai efek samping dari penggunaan tas punggung yang berat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara berat tas punggung dengan keluhan nyeri punggung bawah, nyeri bahu dan nyeri leher. Penelitian dilakukan di SD N 1 Seminyak pada bulan Agustus 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross-sectional analitik dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan didapatkan 113 sampel. Prosedur penelitian dengan melakukan pengukuran berat tas punggung, berat badan, tinggi badan dan siswa diberi kuisioner mengenai keluhan nyeri punggung bawah, nyeri bahu dan nyeri leher. Hasil penelitian menunjukkan dari 113 sampel, seluruhnya (100%) menggunakan tas punggung. Siswa yang menggunakan tas punggung kategori ringan sebanyak 79,6%, sedangkan yang menggunakan tas punggung kategori berat sebanyak 20,4%. Siswa paling banyak mengeluh nyeri bahu, yaitu sebanyak 79 orang (69,9%), diikuti keluhan nyeri punggung bawah yaitu sebanyak 72 orang (63,7%), dan yang paling sedikit keluhan nyeri leher sebanyak 63 orang (55,8%). Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara berat tas punggung dengan keluhan nyeri punggung bawah (p=0,000), nyeri bahu (p=0,012) dan nyeri leher (p=0,001). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tas punggung yang berat berhubungan dengan timbulnya keluhan nyeri punggung bawah, nyeri bahu dan nyeri leher pada siswa SD.
KARAKTERISTIK PASIEN LIMFOMA MALIGNA DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015 I Kadek Adi Paramartha; Renny A Rena
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.459 KB)

Abstract

Limfoma Maligna adalah salah satu penyakit keganasan yang memiliki insiden yang cukup banyak di RSUP Sanglah. Tujuan studi ini untuk mengetahui karakteristik penderita Limfoma maligna. Desain penelitian ini adalah deskriptif retrospektif menggunakan rekam medis di RSUP Sanglah. Penelitian ini menggunakan metode total sampling. Sampelnya adalah pasien yang didiagnosis dan masih melakukan pengobatan pada tahun 2014-2015. Data yang diperoleh  dari rekam medis pasien antara lain karakteristik sosiodemografi meliputi usia,jenis kelamin dan pekerjaan,jenis limfoma maligna,stadium penyakit,keluhan klinis,lokasi tumor,parameter hematologis dan hasil histopatologi. Pada penelitian ini terdapat 50 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 50 orang sampel didapat laki-laki sejumlah 27 orang(54%),Kelompok umur paling banyak adalah 20-60 dengan jumlah 36 orang (72%), 15 orang (30%) tidak memeiliki pekerjaan,Jenis limfoma terbanyak adalah limfoma non-Hodgkin dengan jumlah 43 orang (86%),Stadium terbanyak ditemukan adalah stadium IIIB dengan 19 orang (38%),keluhan terbanyak pada limfoma Hodgkin dan non Hodgkin adalah lemas dengan jumlah masing-masing 5 orang (71,4%) dan 23 orang (53,5%).Lokasi tumor terbanyak terdapat pada regio leher dengan jumlah pada masing-masing jenis limfoma yaitu; limfoma Hodgkin 6 orang (85,7%) dan limfoma non-Hodgkin 24 (55,8%).Rerata sel leukosit, hemoglobin dan platelet sebesar 8.15x103/mm3;11,0 g/dl dan 229,72x103/mm3. Pada hasil histopatologis didapat terbanyak adalah tipe diffuse large B cell lymphoma (DLBCL) sejumlah 15 orang (30%).Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai data epidemiologi awal untuk penelitian selanjutnya atau dapat digunakan untuk mengambil keputusan klinis bagi klinisi.
TINGGINYA KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN TRIGLISERIDA PADA KEJADIAN DIABETIC FOOT ULCER (DFU) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Ni Kadek Nita Utami; A.A. Ngurah Subawa; I W.P. Sutirta Yasa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.045 KB)

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan bentuk tersering dari DM yang memiliki karakteristik yaitu terjadinya gangguan pada sekresi insulin dan insulin resisten. Komplikasi tersering dari DM adalah diabetic foot ulcer (DFU) yang ditandai dengan munculnya ulkus pada ekstremitas bawah yang dapat berujung pada amputasi apabila tidak tertangani dengan baik. Penderita DFU biasanya memiliki kadar kolesterol yang tidak terkendali dalam jangka waktu yang lama, yang dapat menyebabkan kerusakan endotel pada sistem vaskuler. LDL dan trigliserida merupakan substansi organik yang berperan dalam metabolic factor dan vascular changes terbentuknya gangren pada pasien DFU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingginya LDL dan trigliserida pada kejadian DFU di RSUP Sanglah periode Januari-Desember 2014. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan design study cross sectional dengan mengambil data rekam medis penderita DM tipe 2, kemudian data yang telah dikumpulkan tersebut dianalisis dengan program SPSS. Sebanyak 160 data subyek dianalisis dalam penelitian ini. dengan uji chi square didapatkan hasil yang signifikan pada kadar LDL dan trigliserida dengan nilai p 0,001 dan 0,011. Dapat disimpulkan bahwa tingginya  kadar LDL dan trigliserida memiliki hubungan pada kejadian DFU di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah periode Januari-Desember 2014
FAKTOR-FAKTOR KETERLAMBATAN PENATALAKSANAAN PADA PASIEN KANKER KEPALA DAN LEHER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH TAHUN 2016 Mohammad Lutfi Ramadhani Adam; Arif Winata
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.934 KB)

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi kanker kepala leher (KKL) di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 4,7 per 100.000 penduduk. Keterlambatan penatalaksanaan pada pasien kanker kepala dan leher masih banyak terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor keterlambatan penatalaksanaan kanker kepala dan leher yang berhubungan dengan faktor pasien, faktor dokter dan faktor tumor. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah selama bulan April 2016 – September 2016. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara melalui kuisioner yang berisi tentang data karakteristik dan pertanyaan-pertanyaan terkait faktor-faktor keterlambatan penatalaksaan kanker kepala dan leher. Subjek penelitian ini adalah pasien-pasien kanker kepala dan leher yang datang ke bagain radioterapi dan kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Hasil: Dari 46 sampel yang wawancarai didapatkan usia rata-rata 47,57+12,029 tahun Kelompok usia terbanyak 40-59 (52.2%), tingkat pendidikan terbanyak berpendidikan dasar (SD, SMP dan SMA) sebesar 35 (76.1%), Penghasilan terbanyak < Rp.1.807.600,- sebesar 27 (58.7%), lokasi anatomi terbanyak nasofaring sebesar 33 (71.7%), letak tumor terbanyak superoposterior sebesar 36 (78.3%). Tingkat pengetahuan kanker 44 (95.7%) pasien tidak tahu kanker beserta gejala dan tanda. Kondisi psikologis merasakan cemas 30 (65.2%), takut 25 (54.3%) dan marah 25 (54.3%). Pasien yang menggunaan obat alternatif/obat herbal sebesar 24 (52.2%) dan sebesar 27 (58.7%) pasien tidak sering berkunjung ke fasilitas kesehatan/dokter. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa faktor keterlambatan yang paling banyak adalah tingkat pengetahuan kanker yang rendah yaitu sebanyak 44 (95.7%) pasien. Diharapkan penelitian ini terus dilanjutkan secara berkesinambungan dan lebih disempurnakan.
HUBUNGAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA PUSKESMAS ABIANSEMAL II BADUNG Putu Anggitha Surya Paramitha; Susy Purnawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.355 KB)

Abstract

Falls is a problem that often occurs in elderly as a result of the decline in body function associated with aging. Functional abilities of elderly in performing daily activities is one of the factors that affect the risk of falls in elderly. The purpose of this study was to determine the correlation of functional abilities and risk of falls among the elderly in Integrated Health Services for Elderly of The Central Health Society Abiansemal II Badung Regency. The design of this study was observational analytic study with cross-sectional approach to the 107 elderly. Sampling was done by consecutive sampling. Data about functional abilities and the risk of falls are collected using a questionnaire. The results of this questionnaire are presented in tabular form and tested with Chi-Square statistical test. The results of the analysis with Chi-Square statistical tested obtained significance value (p) 0.000 that means there is a significant correlation between functional abilities and risk of falls among the elderly in Integrated Health Services for Elderly of The Central Health Society Abiansemal II Badung Regency. The level of the correlation of these two variables in this study are shown in contingency coefficient (r2) is 0.546. The direction of the correlation of these two variables is positive, which means more independence of functional abilities will make the elderly not at risk of falls. It can be concluded that there is a significant correlation between functional abilities and risk of falls among the elderly in Integrated Health Services for Elderly of The Central Health Society Abiansemal II Badung Regency. Elderly expected to be able to maintain their functional abilities and consider the factors that affect the risk of falling so they can minimize morbidity caused by falls. Keywords : Elderly, Functional Abilities, Risk of Falls
PROFIL BAYI PREMATUR DENGAN SKRINING RETINOPATHY OF PREMATURITY DI DIVISI PEDIATRI OFTALMOLOGI POLIKLINIK MATA RSUP SANGLAH PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2015 Ni Putu Dharmi Lestari; I Wayan Eka Sutyawan; Anak Agung Mas Putrawati Triningrat
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.537 KB)

Abstract

Retinopathy of prematurity (ROP) adalah sebuah permasalahan vasoproliferatif pada bayi prematur. ROP merupakan penyebab kebutaan pada masa anak-anak yang dapat dicegah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bayi prematur dengan skrining ROP dan karakteristik ROP di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif cross-sectional, menginklusi seluruh bayi prematur yang telah diskrining ROP pada Januari 2015 hingga Desember 2015. Teknik pengumpulan sampel adalah dengan total sampling. Penelitian ini menggunakan rekam medik bayi prematur yang ditinjau antara lain usia gestasi, berat badan lahir, jenis kelamin, terapi oksigen, sepsis dan transfusi darah. Total subjek 57 sampel yang direkrut untuk analisis akhir. Insiden ROP di RSUP Sanglah pada tahun 2015 adalah 8,8%. ROP stage 1 dan 2 masing-masing 60% dan 40%. Stage 3, 4, dan 5 tidak diamati. Distribusi insiden ROP secara relatif tinggi pada usia gestasi <28 minggu (33,3%), pada berat badan lahir 1251-1500 g (14,3%) dan pada bayi prematur laki-laki (10,7%). Distribusi insiden ROP secara relatif juga tinggi pada bayi dengan faktor risiko seperti terapi oksigen, sepsis, dan transfusi darah masing-masing 9,7%, 12% dan 11,1%. Usia gestasi rendah, berat badan lahir rendah, terapi oksigen, sepsis dan transfusi darah merupakan faktor risiko untuk ROP.
Prevalensi Kelompok Gen blaCTX-M-1 pada Klebsiella pneumoniae di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Ni Putu Eka Umarista Apriliani; Komang Januartha Putra Pinatih
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.732 KB)

Abstract

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri yang menimbulkan dampak besar di bidang kesehatan terutama akibat kecenderungan bakteri ini untuk mengalami resistensi antibiotik. Ekspresi gen resisten, yaitu kelompok gen blaCTX-M-1, merupakan salah satu mekanisme resistensi antibiotik yang dimiliki Klebsiella pneumoniae. Kelompok gen blaCTX-M-1 berfungsi mengkode enzim yang dapat mengakibatkan terjadinya resistensi Klebsiella pneumoniae terhadap beberapa jenis antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kelompok gen blaCTX-M-1 pada Klebsiella pneumoniae yang resisten terhadap antibiotik beta-laktam di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 isolat Klebsiella pneumoniae yang memenuhi kriteria inklusi. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari subkultur bakteri, isolasi DNA, PCR, serta elektroforesis gel agarosa. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sebanyak 20 sampel (83,33%) positif untuk kelompok gen blaCTX-M-1, sedangkan sebanyak 4 sampel (16,67%) adalah negatif. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi kelompok gen blaCTX-M-1 pada Klebsiella pneumoniae yang resisten terhadap antibiotik beta-laktam di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar adalah 83,33%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai prevalensi dari kelompok gen blaCTX-M lain beserta variannya sehingga dapat diketahui persebaran gen blaCTX-M di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.
HUBUNGAN SIKAP DUDUK DAN LAMA DUDUK TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGRAJIN PERAK DI DESA CELUK, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR Ni Komang Sri Padmiswari B; I Putu Adiartha Griadhi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.672 KB)

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan suatu sindroma nyeri yang terjadi pada region punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab. Gangguan ini paling banyak ditemukan di tempat kerja, terutama pada mereka yang beraktivitas dengan sikap duduk yang salah dan duduk lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap duduk dan lama duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode analitik cross-sectional dengan menggunakan data primer melalui kuisioner dan wawancara. Populasi sampel penelitian ini adalah pengrajin perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Dengan menggunakan metode random sampling menghasilkan 48 sampel. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 21.0 dengan tingkat kemaknaan 0,05. Pada analisis bivariat menunjukkan didapatkan hubungan sikap duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin perak (p=0,030) dan lama duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin perak (p=0,005).  Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap duduk dan lama duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pengrajin perak di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut masih sangat diperlukan perhatian dan perubahan dari sikap duduk dan lama duduknya bagi pengrajin perak dan pemilik usaha perak untuk menunjang kesehatan para pengrajin perak.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue