cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
HUBUNGAN STRES TERHADAP TIMBULNYA AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2017 Komang Saputra Yadnya; Anak Agung Gde Putra Wiraguna; Ni Putu Ratih Vibriyanti Karna; Prima Sanjiwani Sudarsa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P12

Abstract

ABSTRAK Akne vulgaris dapat timbul karena beberapa faktor risiko, salah satunya adalah stres. Stres memicu peningkatan hormon androgen, dimana hormon androgen membuat kelenjar minyak membesar dan terjadilah peningkatan jumlah sebum. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara stres terhadap timbulnya akne vulgaris pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2017 FK UNUD. Desain penelitian yang digunakan metode cross-sectional dengan menggunakan data primer melalui kuisioner PSS-10 untuk mengetahui tingkat stres pada mahasiswa dan observasi untuk membuktikanada tidaknya akne vulgaris pada saat itu. Sampel penelitian ini terdiri dari 79 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2017 FK UNUD yang diambil secara cluster sampling. Hasil penelitian didapatkan sampel yang menderita akne vulgaris sebanyak 28 orang (35,4%) sedangkan yang tidak mengalami adalah 51 orang (64,6%). Sampel yang mengalami stres adalah 60 orang (75,9%) sedangkan yang tidak 19 orang (24,1%). Setelah melakukan uji statistik terhadap akne vulgaris dan stres dengan uji chi-square diperoleh nilai p=0,02 (<0,05) yang membuktikan adanya hubungan antara stres dengan akne vulgaris pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Program Studi Pendidikan Dokter angkatan 2017. Kata Kunci: Akne Vulgaris, Sebum, Stres
PERBEDAAN WAKTU REAKSI PADA MAHASISWA PSSKPD YANG SARAPAN PAGI DAN TIDAK SARAPAN PAGI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Bella Noviantika; I Made Muliarta; Putu Gede Adiatmika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P06

Abstract

ABSTRAK Kesibukan mahasiswa dalam dunia perkuliahan menyebabkan banyak mahasiswa kurangmemperhatikan kesehatan diri, salah satunya yaitu mahasiswa kedokteran. Mahasiswa kedokterandisibukkan dengan berbagai macam tugas dan tanggung jawab sehingga mereka tidak memilikibanyak waktu untuk sarapan di pagi hari. Padahal untuk memulai kegiatan sehari-hari sangat pentingdiawali dengan sarapan. Waktu reaksi yang dimiliki mahasiswa dipengaruhi oleh sarapan. Penelitianyang dilakukan di FK Universitas Udayana bertujuan mengetahui perbedaan waktu reaksi padamahasiswa program studi sarjana kedokteran dan pendidikan dokter (PSSKPD) yang sarapan pagidan tidak sarapan pagi. Analitik cross-sectional sebagai desain studi yang digunakan pada penelitian.Keseluruhan subjek berjumlah enam puluh responden dari mahasiswa FK Universitas Udayana.Terdiri atas responden laki-laki dan perempuan. Responden penelitian ini merupakan mahasiswaPSSKPD angkatan 2016 yang sarapan pagi serta yang tidak sarapan pagi. Diperoleh data serta hasilmenggunakan pengukuran waktu reaksi dengan alat reaction timer. Hasil penelitian dianalisis dandisajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Pengukuran waktu reaksi pada responden mahasiswa yangsarapan pagi memiliki rata-rata waktu reaksi 0,484 ± 0,12 detik sedangkan pada responden mahasiswayang tidak sarapan pagi memiliki rata-rata waktu reaksi 1,131 ± 0,33 detik (p = 0.000). Perbedaanwaktu reaksi signifikan ditunjukan sebagai hasil pada mahasiswa PSSKPD sarapan pagi serta tidaksarapan pagi. Kata Kunci: Sarapan, Waktu Reaksi
POLA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA (DKAK) PADA PEKERJA GARMEN DI DENPASAR Made Wardhana; Luh Mas Rusyati; I.G.A. Karmila; Ratih Vebrianti; Puspawati .; GK Darmaputra; Martima W; Suryawati .
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P01

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan industri garment di Bali semakin meningkat sebagai salah satu industri penunjang pariwisata. Sebagai konsekuensi jumlah perusahan garmen dan tekstil semakin banyak secara kuantitas dan kualitas. Menurut data di kodya Denpasar, tercatat sekitar 125 perusahan garmen yang besar dengan memperkerjakan sedikitnya 100 orang pekerja. Perusahan garmen yang kecil sebagai industri rumah tangga hampir sebanyak lima rastusan. Dampak dari perkembangan industri garment membutuhkan banyak tenaga kerja dengan merekrut, membuka lapangan pekerjaan baik itu untuk pekerja yang terlatih maupun yang tidak terlatih, kebanyakan merupakan pekerja lepas, tanpa mendapat perhatian dari segi kesehatan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pola kelainaan kulit pada(DKAK) pekerja garment di Kodya Denpasar, karena belum memiliki data yang lengkap dan akurat. Metode: Metode yang digunakan pda penelitian ini adalah survelanse, pada 3 perusahan garment yang besar di Denpasar dengan wawancara dan pemeriksaan terhadap pola penyakit kulitnya. Hasil: Dari 288 pekerja yang di ikut sertakan dalam penelitian ini terdiri dari 105 (36,5%) laki-laki dan 183 (63,5 %) perempuan. Dari 288 responden, sebanyak 74 pekerja (25,7 %) yang menderita kelainan kulit yang berhubungan dengan pekerjaannya. Katagori pekerjaan yang paling banyak menderita adalah pada pekerja pencelupan (coloring) sebesar 30 orang. Kesimpulan: Pola penyakit kulit pada pekerja garment sebesar 25,7 % menderita DKAK. Katagori penyakit sering adalah pekerja yang berhubungan kontak dengan bahan warna. Kata kunci; Dermatitis kontak kontak akibat kerja, pekerja garmen
HUBUNGAN ANTARA UJI ANTIGEN NON STRUCTURAL 1 (NS1) DENGAN KEJADIAN TROMBOSITOPENIA PADA KASUS DEMAM DENGUE (DD)/DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DIRUMAH SAKIT ARI CANTI, GIANYAR, BALI TAHUN 2016 Ni Wayan Ari Anindita Sari; I Wayan Putu Sutirta Yasa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P17

Abstract

ABSTRAK Demam dengue (DD)/demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue dan disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada DD/DBD terjadi kelainan hematologi seperti penurunan kadar trombosit di bawah normal (trombositopenia) yaitu <150.000 terkait infeksi virus dengue. Pada kondisi ini, apabila pasien tidak segera tertangani dapat jatuh ke kondisi dengue shock syndrome. Adanya suatu uji NS1 antigen sebagai rapid diagnostic test kasus DD/DBD, maka penurunan trombosit yang terjadi dapat diperkirakan dan ditangani lebih dini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil uji NS1 antigen terhadap kejadian trombositopenia pada DD/DBD. Rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelompok pasien dengan hasil uji NS1 antigen positif 599 subjek dan hasil uji NS1 antigen negatif 176 subjek. Kemudian dilakukan penghitungan jumlah pasien yang sudah maupun tidak mengalami trombositopenia dari masing-masing kelompok subjek yang didapatkan dari hasil rekam medis pasien. Hasil menunjukkan jumlah pasien dengan hasil uji NS1 antigen positif dan trombositopenia sebanyak 564(94,2%) pasien, tidak trombositopenia sejumlah 35(5,8%) pasien. Pasien hasil uji NS1 antigen negatif dan trombositopenia sebanyak 78(44,3%) pasien, tidak trombositopenia 98(55,7%) pasien. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% diperoleh p=0,001, tingkat nilai keeratan hubungan 0,554. Disimpulkan, adanya hubungan signifikan (p<0,05) antara hasil uji NS1 antigen terhadap kejadian trombositopenia pada subjek yang diteliti dengan tingkat keeratan hubungan sedang (0,40-0,599). Arah hubungan kedua variabel positif artinya apabila terdapat hasil uji NS1 antigen positif maka risiko trombositopenia semakin tinggi. Kata Kunci : demam dengue, demam berdarah dengue, trombositopenia, dengue shock syndrome, rapid diagnostic test, NS1 antigen.
KARAKTERISTIK PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH BERDASARKAN DATA DEMOGRAFI, TEMUAN KLINIS DAN GAYA HIDUP Ni Kadek Ariesta Dwijayanthi; Ni Nyoman Ayu Dewi; I Made Mahayasa; I Wayan Surudarma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P13

Abstract

ABSTRAK Kanker kolorektal merupakan salah satu keganasan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Studi karsinogenesis global menyatakan bahwa terdapat faktor lingkungan multipel memegang peranan yang sangat penting dan beraksi langsung maupun tidak langsung terhadap predisposisi defek genetik. Meski demikian, generalisasi data tersebut belum dapat diaplikasikan di Indonesia, khususnya di Bali. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah berdasarkan data demografi, temuan klinis, serta gaya hidup. Penelitian ini adalah studi deskriptif cross-sectional yang dilakukan selama empat bulan di RSUP Sanglah. Prosedur penelitian berupa pengumpulan data karakteristik dari data rekam medis pasien kanker kolorektal (total sampling dari bulan September-Desember 2016) menggunakan lembar ekstraksi data. Analisis data secara deskriptif menggunakan program SPSS versi 23. Total 20 orang pasien kanker kolorektal dengan 13 diantaranya memenuhi kriteria sampel. Secara demografi, pasien berjenis kelamin perempuan (92,3%) dan usia lebih atau sama dengan 50 tahun (92,3%) memiliki frekuensi yang paling banyak. Gejala klinis bervariasi dengan nyeri perut bawah (84,6%), tinja bercampur darah (69,2%), gejala anemia (69,2%) dan penurunan nafsu makan (69,2%) yang paling sering dikeluhkan. Sebagian besar pasien memiliki komorbid (76,9%), stadium kanker akhir (46,2%), dan hasil laboratorium abnormal (92,3%) untuk temuan klinis. Gaya hidup berupa riwayat rutin olahraga, merokok dan konsumsi minuman beralkohol tidak ditemukan. Sebagai kesimpulan, jenis kelamin wanita dengan usia tua, dengan gejala nyeri perut bawah dan hasil laboratorium abnormal merupakan karakteristik paling umum yang ditemukan pada pasien kanker kolorektal di RSUP Sanglah. Kata kunci: Karakteristik, kanker kolorektal, demografi, temuan klinis, gaya hidup
PREVALENSI KEJADIAN DIARE DENGAN RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI RSUP SANGLAH DENPASAR A.A Davyn Anantha; I Wayan Niryana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P07

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang :Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dari biasanya ataulebih dari tiga kali sehari disertai konsistensi feses yang lebih lembek atau cair dengan atau tanpa lendirdan darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai data diare pada bayiberdasarkanusia,jeniskelamin, pemberian ASI dan gejala klinisnya.Metode : Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan potong lintangmenggunakan data sekunder rekam medis dengan sampel bayi berumur 0-6 bulan yang menderita diaredi RSUP Sanglah pada periode April 2015 – September 2016. Bayi yang tidak menerima ASI ekslusif,menderita komorbiditas lain, kelainan kongenital, loss to follow up, meninggal dunia maupun tidakmematuhi aturan pengobatan di ekslusi dari penelitian ini. Hasil:Diperoleh sebanyak 30 bayi berumur 0 – 6 bulan,umur bayi yang menderita diare yangterbanyak adalah pada umur 4 dan 5 bulan yaitu masing – masing sebesar 20,0%, sedangkan umuryang paling jarang menderita adalah umur 2 bulan yaitu sebesar 6,7%. Jenis kelamin dari bayi terbagisama rata masing – masing sebanyak 50,0%. Pemberian ASI eksklusif pada bayi didapatkan sebanyak36,7% dan bayi dengan ASI non-eksklusif sebanyak 63,4%.Simpulan:Prevalensi bayi 0-6 bulan yang menderita diare sesuai dengan karakteristik umum dan perludi teliti lebih lanjut. Hal ini di lakukan untuk mengurangi prevalensi yang tinggi sehingga mampumenurunkan morbiditas dan mortalitas pada bayi 0-6 bulan yang menderita diare. Kata kunci: Prevalensi, bayi, pemberian ASI, diare, RSUP Sanglah
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 PENYEBAB INFEKSI NOSOKOMIAL Putu Ayu Melati Widyasari; IGM Aman; Agung Nova Mahendra
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P18

Abstract

Abstrak Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi dikarenakan bakteri Staphylococcus epidermidis yang menyerang persendian dan pembuluh darah serta timbulnya pembengkakan atau abses, infeksi terlokalisasi pada kulit, saluran kemih, dan organ ginjal. Terdapat penelitian mengenai bakteri Staphylococcus epidermidis resisten terhadap antibiotika yaitu karbanesilin, sefuroksim, metronidazol dan sulfametoksazol/trimetasprim. Ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora) memiliki senyawa dengan efek antibakteri dan antioksidan yaitu kafein, asam klorogenat dan flavanoid. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuktikan biji kopi robusta (Coffea canephora) yang telah diekstrak dengan etanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri.Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vitro dengan desain penelitian true experimental post test only control group design. Sampel dikelompok menjadi 5, yakni kelompok kontrol positif, kontrol negatif serta kelompok perlakuan dengan konsentrasi 10%, 50%, dan 100%. Dari penelitian diketahui bahwa ekstrak etanol dari biji kopi robusta (Coffea canephora) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 pada konsentrasi 50% dan 100% dengan rerata diameter zona hambat 6,8 mm sampai 9 mm. Sehingga disimpulkan bahwa ekstrak etanol dari biji kopi robusta menghambat pertumbuhan bakteri ini namun daya hambatnya lebih rendah dibandingkan kontrol positif. Kata Kunci: Kopi Robusta, infeksi nosokomial, Staphylococcus epidermidis
HUBUNGAN LINGKAR PERUT TERHADAP KADAR GULA DARAH MENGGUNAKAN TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL PADA REMAJA AKHIR Anak Agung Ngurah Krisnanta Adnyana; I Wayan I Wayan Surudarma; Desak Made Desak Made Wihandani; I Wayan Gede Sutadarma; I Nyoman Wande
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i12.P03

Abstract

ABSTRAK Obesitas menjadi salah satu faktor utama dari peningkatan penyakit tidak menular secara global. DiIndonesia sendiri, prevalensi obesitas sentral pada umur 15 tahun ke atas terus mengalami peningkatan,secara berurutan pada tahun 2007, 2013, 2018 yaitu 18,8; 26,6; dan 31,0. Peningkatan lemak visceralberkaitan dengan terjadinya metabolik yang abnormal, seperti penurunan toleransi glukosa danpenurunan sensitivitas insulin sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang manamerupakan faktor risiko dari terjadinya diabetes. Dalam upaya memprediksi kejadian diabetes mellitustipe 2, lingkar perut merupakan predictor yang lebih baik dibandingkan IMT terhadap kejadian daridiabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkar perut terhadapkadar gula darah pada remaja akhir. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional denganmenggunakan metode potong lintang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakanconsecutive sampling, yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi.Keseluruhan subjek penelitian berjumlah 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanyahubungan bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah puasa (p=0,000) dengan korelasisedang (r=0,440), dan adanya hubungan yang bermakna antara lingkar perut terhadap kadar gula darah2 jam pasca pembebanan glukosa (p=0,030) dengan korelasi lemah (r=0,259). Kesimpulan daripenelitian ini bahwa terdapat hubungan lingkar perut terhadap kadar gula darah menggunakan testoleransi glukosa oral pada remaja akhir.Kata Kunci: lingkar perut, diabetes melitus, tes toleransi glukosa oral

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue