cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 37 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian " : 37 Documents clear
FAKTOR PENYEBAB TERGABUNGNYA REMAJA KOTA BANDUNG DALAM KOMUNITAS KENAKALAN REMEJA DEWI, YUSTIKA TRI; WIBAWA, BUDHI; GUTAMA, ARIE SURYA
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.485 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14270

Abstract

Kenakalan remaja merupakan hal yang tidak jarang kita temui saat ini. Kenakalan remaja pun tak urung timbul dari sebuah komunitas remaja. Tawuran antar pelajar dari komunitas-komunitas di sekolah, ugal-ugalan di jalan raya, berpesta minuman keras adalah sebagian contoh dari tindakan kenakalan remaja dalam komunitas. Kenakalan remaja tersebut dapat terjadi dari pengaruh suatu komunitas. Remaja di Kota Bandung sudah sangat akrab dengan budaya yang mengharuskan seorang remaja masuk ke dalam komunitas. Akibatnya, Kota Bandung terkenal dengan komunitas antar sekolah untuk para remaja, komunitas geng motor dan komunitas lainnya. Sayangnya banyak pandangan negatif karena biasanya komunitas remaja sering melakukan tindak kenakalan dan tak jarang meresahkan lingkungan serta masyarakat sekitar. Padahal sudah cukup diakui secara global adanya tindak kenakalan remaja disebabkan faktor-faktor tertentu. Jika sudah banyak penelitian yang mencari faktor penyebab adanya tindak kenakalan remaja, penelitian ini lebih memfokuskan kepada faktor-faktor penyabab masuknya remaja dalam komunitas yang sering melakukan tindak kenakalan remaja. Dengan cara observasi langsung dan wawancara mendalam dengan anggota komunitas yang terkenal sering melakukan tindak kenakalan, diharakpakn penelitian ini dapat menyimpulkan fakor penyebab yang mendukung remaja bergabung. Faktor penyebab remaja bergabung dalam sebuah komunitas kenakalan remaja, diyakini mempunyai dua faktor penentu yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
DAMPAK PEMBANGUNAN RUAS TOL CIPULARANG “PENDEKATAN SISTEM SEBAGAI SEBUAH TAWARAN SOLUSI” RADIANSYAH1, SYURDIANA; MULYANA, NANDANG; KRISNANI, HETTY
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.468 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14394

Abstract

Pemerintahan tanah air kita Indonesia, dimulai dari Era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Hingga pemerintahan yang sekarang Joko Widodo sedang berfokus mengejar ketertinggalan pembangunan terutama pembangunan di bidang infrastruktur. Salah satu pembangunan yang bisa dianggap berhasil yaitu pembangunan Jalan bebas Hambatan ( TOL ) Cipularang yang menghubungkan dua ibukota provinsi yaitu Jakarta & Bandung. Pembangunan ruas TOL tesebut telah berdampak positif baik pada singkatnya waktu tempuh dan geliat ekonomi dikedua tempat. Tetapi ada yang tertinggal, dimana daerah yang dilewati oleh pembangunan jalan TOL sekarang seolah menjadi “ kota mati “ baik secara ekonomi maupun sosial ini adalah dampak pembangunan yang terdistorsi. Model pendekatan sistem yang dicetuskan oleh Pincus &Minahan bisa menjadi tawaran solusi guna mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.
PEMBERDAYAAN PETANI KOPI MELALUI PENGUATAN KAPASITAS DALAM PENGOLAHAN HASIL KOPI DI DESA GENTENG, KECAMATAN SUKASARI, KAB. SUMEDANG APSARI, NURLIANA CIPTA; GUTAMA, ARIE SURYA; NURWATI, NUNUNG; WIBOWO, HERY; RESNAWATY, RISNA; DARWIS, RUDI SAPRUDIN; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI; HUMAEDI, SAHADI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.565 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14346

Abstract

Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, merupakan daerah pegunungan dan perbukitan, termasuk dalam kategori dataran tinggi dengan ketinggian tempat 800-1200 mdpl. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Genteng adalah pada sektor perkebunan yaitu kebun kopi, yang telah menjadi menjadi roda perekonomian dalam menopang kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hasil assessment lapangan mengenai kondisi masyarakat akan ketersediaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup, maka dapat ditinjau bahwa masyarakat belum memiliki kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup atas dasar hasil dari kegiatan perekonomian masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya kesinambungan antara kegiatan perekonomian masyarakat dengan pelestarian lingkungan hidup.Dalam hal ini, maka potensi untuk pengendalian stabilitas lingkungan hidup dapat ditelaah dari keadaan mayoritas mata pencaharian warga yang didominasi oleh Petani Kopi. Mitra tidak mampu memasarkan secara maksimal hasil kopi, salah satu kendala yang dirasakan oleh mitra adalah kemasan produk yang kurang memadai. Selain itu mitra juga berikeinginan untuk dapat mengolah biji kopi menjadi kopi yang siap saji dengan kualitas yang bagus. Maka dapat ditinjau bahwa perlu diadakannya program Pengabdian Kepada Masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Petani Kopi Melalui Penguatan Kapasitas Dalam Pengolahan Hasil Kopi di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
PERAN GANDA BURUH PEREMPUAN SEKTOR INDUSTRI DALAM KELUARGA RAHMAHARYATI, ARISTYA; WIBHAWA, BUDHI; NURWATI, NUNUNG
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.079 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14290

Abstract

Keterlibatan buruh perempuan dalam sektor industri tidak sedikitnya karena diakibatkan masalah ekonomi. Dalam hal tersebut, buruh perempuan dihadapkan dengan dua tuntutan peran yaitu sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah yang keduanya menuntut kewajiban dan tanggung jawab untuk dilakukan secara bersamaan. Seringkali buruh perempuan mengalami dilema atas dua peran tersebut, perasaan bersalah kerapkali muncul ketika dihadapkan dengan situasi yang mengharuskan keberadaannya dalam keluarga. Namun disisi lain terikat oleh jam kerja yang panjang dan tidak teratur membuat buruh perempuan sulit mengatur tugas dalam keluarga. Karna sebagian besar waktu buruh perempuan dihabiskan di tempat kerja untuk mengejar target produksi pabrik industri. Hal tersebut akan menimbulkan konfik-konflik dalam diri perempuan maupun keluarga. Tak jarang diantara buruh perempuan mengalami stres, emosi serta gangguan kesehatan. Selain itu tak jarang menimbulkannya konflik dalam keluarga, mengalami perselisihan dengan anggota keluarga serta komunikasi tidak berjalan dengan baik. Akibat dari buruh perempuan tidak dapat melaksanakan peran-perannya, maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan permasalahan. Dalam kesempatan ini pekerja sosial berperan untuk membantu buruh perempuan dalam hal meningkatkan kemampuan menjalankan perannya, memperbaiki relasi buruh perempuan dengan anggota keluarganya, memperbaiki komunikasi antar anggota keluarga serta mampu mengatasi masalah yang timbul dalam keluarga. Selain itu pekerja sosial dapat mengkaji kebijakan dari pemerintah mengenai jam kerja khususnya untuk perempuan.
KEBERFUNGSIAN SOSIAL BAGI MAHASISWA PENYALAHGUNA NEW PSYCHOACTIVE SUBSTANCE DI UNIVERSITAS PADJADJARAN VINTAN, MAILY; Asiah, Dessy Hasanah Siti; IRFAN, MAULANA
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.179 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14266

Abstract

Saat ini, muncul fenomena baru dalam bidang narkotika. Ada jenis baru yang disebut dengan New Psychoactive Substance atau NPS. NPS merupakan narkotika yang tidak tercantum dalam Single Convention on Narcotics Drugs tahun 1961 atau Single Convention on Psychotropics Substances tahun 1971 oleh UNODC. Di Indonesia, beberapa jenis NPS dicantumkan oleh Kementrian Kesehatan dalam Permenkes no 02 tahun 2017 dan Permenkes no 03 tahun 2017 tentang penambahan daftar lampiran undang-undang narkotika dan psikotropika. Dengan beredarnya NPS di Indonesia, maka ada berbagai macam efek yang ditimbulkan, temasuk ancaman kesehatan, efek psikologis dan ancaman bahaya lainnya. Berdasarkan kajian tersebut, maka muncul sebuah penelitian mengenai penggunaan NPS di kalangan mahasiswa di Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan beberapa konsep, yaitu mengenai NPS, permasalahan NPS di Indonesia, dan dampak dari NPS tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mengenai keberfungsian sosial bagi penyalahguna NPS. Adanya fenomena mengenai penyalahgunaan NPS menjadi alasan dipilihnya kualitatif sebagai suatu metode yang digunakan untuk penelitian ini.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA DALAM MELAKUKAN BULLYING ZAKIYAH, ELA ZAIN; HUMAEDI, SAHADI; SANTOSO, MEILANNY BUDIARTI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.381 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14352

Abstract

Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008). Remaja yang menjadi korban bullying lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Adapun masalah yang lebih mungkin diderita anak-anak yang menjadi korban bullying, antara lain munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur yang mungkin akan terbawa hingga dewasa, keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot, rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah, dan penurunan semangat belajar dan prestasi akademis. Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan. Seperti yang dialami seorang remaja 15 tahun di Denpasar, Bali, yang tega membunuh temannya sendiri karena dendamnya kepada korban. Pelaku mengaku kerap menjadi target bullying korban sejak kelas satu SMP.Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya bullying oleh remaja, peran-peran dalam tindakan bullying, dan jenis-jenis bullying. Sumber data tulisan ini dilakukan dengan metode studi dokumentasi. Dalam artikel ini didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying bisa datang dari individu, keluarga, kelompok bermain, hingga lingkungan komunitas pelaku. Tindakan ini sangat berhubungan dengan dunia pekerjaan sosial, yang dalam kasus ini dituntut untuk menjadi konselor bagi pelaku bullying.
PENTINGNYA MEMAHAMI PERAN DAN FUNGSI SERTA KODE ETIK SUPERVISI PEKERJA SOSIAL DALAM PROFESI PEKERJA SOSIAL DI INDONESIA WIDAPRATAMA, FADILLA RAMA WIDAPRATAMA; RAHARJO, SANTOSO TRI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.149 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14342

Abstract

Etika adalah suatu komponen penting yang harus dijaga dengan baik oleh seluruh manusia, khususnya bagi seseorang yang bergerak dalam bidang keprofesionalan dan pekerjaan sosial lah salah satunya. Kode etik merupakan salah satu pedoman bagi para pekerja sosial dalam menjalankan langkah keprofesionalan dalam praktiknya. Maka dari itu, dalam menjalankan profesinya kode etik memiliki peran vital dalam peran kerja antara pekerja sosial dengan klien, maupun antara pekerja sosial dengan supervisor pekerja sosial. Lalu, adakah perbedaan di dalamnya antara kode etik pekerja sosial dengan kode etik supervisi pekerja sosial? Banyak orang menilai bahwa dengan memegang teguh nilai etika bagi pekerja sosial sudahlah lebih dari cukup bagi pekerja sosial dalam menjalankan tugas profesionalnya terhadap klien. Lantas, mengapa harus ada supervisor pekerja sosial? Adakah nilai dan tanggung jawab lebih atasnya terhadap peran dan fungsi supervisi pekerja sosial tersebut? Dalam artikel ini, penulis akan menjabarkan perihal pentingnya memahami dan mengetahui kode etik (nilai etika) yang harus dipahami dan diketahui. Sehingga, kedepannya khalayak yang khususnya mahasiswa prodi Kesejahteraan Sosial dapat memahami apa yang dimaksud dengan supervisi pekerja sosial dalam praktik pekerjaan sosial, mengapa diharuskannya terdapat supervisi pekerjaan sosial dalam praktik pekerja sosial, dan paling utama mengenai nilai etika yang dipegang oleh para supervisor pekerja sosial.
FENOMENA “NGELEM” OLEH ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR ACHMAD, AZHARY ADHYN; MULYANA, NANDANG; FEDRYANSYAH, MUHAMMAD
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.689 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14395

Abstract

Perkembangan suatu wilayah akan selalu diikuti dengan berbagai masalah. Hal ini terjadi karena perkembangan wilayah akan diikuti dengan adanya perubahan social dalam masyarakat. Tidak semua perubahan social yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan. Akibatnya muncul dampak perubahan social yang merupakan masalah social. Masalah social yang paling sering terlihat di kota besaar adalah kehadiran anak jalanan. Kehadiran anak jalanan ini sebagai dampak dari perubahan social yang terjadi.Kehadiran anak jalanan akan diikuti dengan adanya masalah social lainnya yaitu perilaku bebas dari anak jalanan tersebut. Saah satu perilaku bebas tersebut adalah perilaku “ngelem” yang dilakukan oleh anak jalanan. Perilaku “ngelem” ini mempunyai dampak yang tidak baik bagi anak jalanan. Dampaknya tidak hanya bersifat fisik saja tetapi juga bersifat psikologis dan social.Untuk mengatasi permasalahan perilaku “ngelem yang dilakukan oleh anak jalan tidak hanya dilakukan intervensi yang bersifat represif saja. Diperlukan juga intervensi yang bersifat preventif. Selain itu intervensi tidak hanya dilakukan pada masalah yang terjadi saat ini juga dilakukan pada factor penyebab dan ddampak dari masalah tersebut.
PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI BAGI PETANI KOPI DAN TEMBAKAU DI DESA GENTENG KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG Santoso, Meilanny Budiarti; Humaedi, Sahadi; APSARI, NURLIANA CIPTA; RAHARJO, SANTOSO TRI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.21 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14229

Abstract

Kegiatan penguatan kelembagaan koperasi bagi petani kopi dan tembakau di Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang ini dilatarbelakangi oleh keberadaan koperasi di Desa Genteng yang belum sepenuhnya berfungsi bagi warga masyarakat dan belum dimanfaatkan secara optimal oleh warga sekitar. Hal tersebut disebabkan oleh karena masyarakat yang belum mengetahui manfaat dari koperasi itu sendiri. Masyarakat juga hanya mengetahui satu fungsi koperasi yaitu untuk memberikan bantuan modal dalam bentuk uang. Padahal terdapat beberapa fungsi lainnya dari koperasi, diantaranya yaitu untuk mengembangkan potensi warga masyarakat dan daerah sekitar, serta dapat menjadi wahana untuk meningkatkan kemampuan ekonomi anggota koperasi dan juga masyarakat secara umum. Berdasarkan situasi tersebut, maka diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat tentang keberadaan dan fungsi koperasi di Desa Genteng, dengan tujuan agar para petani kopi dan tembakau dapat memanfaatkan keberadaan koperasi tersebut secara optimal.
PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS PENGRAJIN BAMBU MELALUI PELATIHAN OLAHAN ANEKA KERAJINAN BAMBU DI DESA GENTENG KEC. SUKASARI SUMEDANG WIBHAWA, BUDHI; HUMAEDI, SAHADI; RIANA, AGUS WAHYUDI; TAFTAZANI, BUDI MUHAMMAD; IRFAN, MAULANA; BINAHAYATI, BINAHAYATI
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.098 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.14347

Abstract

Kegiatan PPM ini bertujuan untuk menangani salah satu kebutuhan masyarakat Desa Genteng akan pemanfaatan sumber daya alam bambu. Dalam hal ini, kekayaan sumber daya alam bambu belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat lokal sehingga belum memiliki daya jual yang tinggi karena kreativitas produksi yang masih rendah. Oleh karena itu, PPM ini secara khusus ditujukan bagi para pengrajin bambu Desa Genteng. Adapun tujuan dari kegiatan PPM adalah meningkatkan keterampilan para pengrajin agar lebih mampu untuk menghasilkan produk kerajinan yang bernilai estetika yang tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan sosial dan observasi lapangan, masalah yang selama ini dirasakan oleh pengrajin tersebut adalah rendahnya nilai jual hasil kerajinan bambu yang lebih disebabkan produk yang dihasilkan belum memiliki nilai seni yang tinggi.Dalam mengatasi masalah tersebut, tim bermaksud mengadakan kegiatan yang mampu memberikan dampak postif terhadap peningkatan produktifitas anyaman bambu mengadakan sebuah kegiatan Pelatihan Hasil Produksi Kerajinan Bambu bagi para pengrajin bambu di Desa Genteng. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan produktivitas masyarakat melalui kerajinan bambu kreatif bernilai jual tinggi. Kegiatan PPM ini akan berlangsung selama 7 bulan, dan dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan yang mendukung pelatihan hasil produksi kerajinan bambu.Hasil dari kegiatan pelatihan tersebut, nampak bahwa warga lebih termotivasi mengembangkan kreativitas dari hasil produksi bambu guna bernilai jual tinggi yang akan berdampak terhadap pengembangan industri rumah tangga dari hasil olahan bambu tersebut. Selain itu, peserta pelatihan yang didominasi oleh pengrajin bambu rumah tangga berhasil menghasilkan berbagai macam kreasi seni bambu yang menarik dan siap untuk dijual.

Page 3 of 4 | Total Record : 37


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 7, No 2 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2020): Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2019): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Vol 5, No. 1 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2018): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2017): PROSIDING PENELITIAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2017): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2016): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat More Issue