Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali

Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Desa Kaindi Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Ode Alisafa, La
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 3, No 4 (2018): Jurnal Elektroda Vol 3 No 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v3i4.6583

Abstract

Negara Indonesia terus mengalami petumbuhan permintaan energi listrik. Pada tahun 2003-2020, setiap tahunnya permintaan kebutuhan energi listrik mengalami peningkatan sebesar 6,5 persen. Akibat dari permasalahan tersebut, pemerintah memberikan solusi dengan memaksimalkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Pengembangan EBT mengacu kepada Perpres No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam Perpres disebutkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17% dengan komposisi Bahan Bakar Nabati sebesar 5%, Panas Bumi 5%, Biomasa, Nuklir, Air, Surya, dan Angin 5%, serta batubara yang dicairkan sebesar 2%. Indonesia memiliki sumber panas bumi terbesar yaitu 40% dari potensi dunia, yang tersebar sepanjang jalur sabuk gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. Di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri terdapat berbagai daerah yang cukup berpotensi dalam pengembangan sumber daya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Potensi tersebut dapat dijumpai dibeberapa kabupaten seperti Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Buton, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Muna. Di Kabupaten Konawe Selatan sendiri memiliki potensi panas bumi pada tingakatan terduga yang cukup tinggi, tepatnya di Kecamatan Lainea Desa Lainea dan Desa Kaindi sebesar 41.7 Mwe. Sehingga dari potensi panas bumi di Desa Kaindi adalah sumber air panas dengan suhu (80-150 o C), sangat cocok apabila digunakan jenis teknologi Binari Cycle Power Plants sebagai pembangkit energi listrik dengan sistem modular. Sistem modular yang dikembangkan oleh Rasertech hanya sekitar 280 kW per unit. Sehingga dari potensi panas bumi sebesar 41.7 MW dapat direncanakan total pembangkit 149 unit. Dimana 149 unit x 280 kW = 41.720 kW atau 41.7 MW. Kata Kunci : EBT, Panas Bumi, Binari Cycle Power Plants dan sistem Modular.