Industri makanan dan minuman memiliki kontribusi strategis terhadap perekonomian Indonesia, namun sektor ini menghadapi risiko kesulitan keuangan akibat fluktuasi biaya produksi dan dinamika pasar. Penelitian ini bertujuan memprediksi kesulitan keuangan pada industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2023 menggunakan model K-score. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling, menghasilkan 87 sampel perusahaan. Data sekunder berupa laporan keuangan diperoleh melalui situs resmi BEI. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai K-score sebesar 0,85, mengindikasikan mayoritas perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sehat. Sebanyak 33 persen perusahaan dikategorikan mengalami kesulitan keuangan (K<-0,19), 24 persen berada di area abu-abu (-0,190,2). Penelitian ini berkontribusi memperluas penerapan K-score di Indonesia, serta memberikan manfaat praktis bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan strategis. Meskipun demikian, sinyal diberikan untuk perusahaan yang berada dalam kategori area abu-abu dan mengalami kesulitan keuangan.