Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia

1035325 Studi Deskriptif Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi M
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v9i2.177

Abstract

Abstract In general, the newborn's umbilical cord will collapse or fall off within one to three weeks after birth. As long as it is not separated, the baby's parents need to keep the area clean and dry. This is caused by wet and humid conditions that can increase the growth of germs that cause infection. The lack of good attitude and good knowledge of puerperal mothers for umbilical cord care in newborns makes researchers interested in conducting research. Newborns in Sukajaya Village, Sukarame District Palembang ". This research is a descriptive study with cross-sectional design. The population and sample in this study were mothers who had babies aged 0-14 days in Sukajaya Village, Sukarame District, Palembang, amounting to 40 people. Research conducted in August 2019. Based on the results of this study it can be concluded that the majority of mothers have good knowledge which is equal to 55% and more about mothers in performing cord care that is already good at 80%. Keywords: umbilical cord, Newborns
Perbedaan Efektivitas antara Masase dan Kompres Hangat dalam Menurunkan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Juliana Widyastuti Wahyuningsih; Tri Leonandra Hakiki; Wayan Sri Muli Rahayu
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.888 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i1.289

Abstract

Nyeri persalinan merupakan nyeri yang disebabkan oleh timbulnya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan serviks pada waktu membuka, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim. Tingkatan rasa nyeri selama kala I disebabkan karena kekuatan kontraksi dan tekanan yang dibangkitkan. Semakin besar distansi abdomen, maka intensitas nyeri menjadi lebih berat. Nyeri yang tidak dapat ditoleransi oleh ibu dapat membuat ibu tidak mampu mengejan sehingga terjadi persalinan lama dan distress pada janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antara masase dan kompres hangat dalam menurunkan nyeri persalinan kala 1 fase aktif pada ibu primigravida. Desain penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok pembanding eksternal. Populasi pada penelitian ini 78 ibu bersalin dan sampel diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 40 ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan analisis data yang digunakan paired t- test dan unpaired t- test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian masase dalam menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif lebih efektif dibandingkan pemberian kompres hangat, dengan nilai mean skala nyeri pada pre-test–post-test kelompok masase adalah 1,4 sedangkan mean skala nyeri pada pre-test–post-test pada kelompok kompres hangat adalah 0,55.
Perbandingan Tingkat Nyeri Pada Persalinan Normal Pervaginam Pada Ibu Inpartu yang Diberikan Terapi Hypnobirthing dan Tanpa Terapi Hypnobirthing Juliana Widyastuti Wahyuningsih; Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.588 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i2.317

Abstract

Hypnobirthing merupakan praktisi hypnosis terhadap diri sendiri (self-hypnosis) yang kemudian digunakan dalam proses melahirkan. Ketenangan pikiran dirasakan juga oleh bayi di dalam kandungan. Tujuan dari hypnobirthing sendiri menghilangkan rasa takut, panik, tegang dan sakit saat bersalin. Nyeri persalinan menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme fisiologis sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respon stress fisiologis yang umum dan menyeluruh Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunakn purposive sampling dan pengambilan data menggunakan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian dengan uji Mann-Whitney didapatkan hasil p = 0,000. Kesimpulan dari uji tersebut adalah ada perbedaan bermakna antara ibu yang menggunakan hypnobirthing pada persalinan normal pervaginam dengan ibu yang tanpa hypnobirthing pada persalinan normal pervaginam di Klinik Bersalin Budi Mulia Medika. Tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya menerapkan hypnobirthing pada persalinan untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu. Saran untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang metode hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing misalnya: untuk masase serta memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri yaitu faktor fisiologi dan psikologi.
Tehnik Akupresur Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Inpartu Kala I Juliana Widyastuti Wahyuningsih; Yuni Kurniati
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.183 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i1.350

Abstract

Persalinan merupakan proses pergerakan janin, plasenta dan membran dari dalam uterus melalui jalan lahir. Proses persalinan kala I merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks. Akupresur adalah sebuah pengobatan nonfarmakologi, dengan menekan, memijat, mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan peredaran energi vital atau ci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan teknik akupresur terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I di ruang kebidanan Klinik Bersalin Budi Mulia Medika. Desain penelitian yang digunakan adalah Praeksperimen, dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Postest tanpa adanya kelompok kontrol dimana kelompok eksperimental diberikan perlakuan teknik akupresur. Sampel penelitian berjumlah 33 orang dan semuanya diukur skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik akupresur. Hubungan teknik akupresur dalam menurunkan skala nyeri akan dianalisis dengan menggunakan uji nonparametric melalui uji wilcoxon. Hasil penelitian pada skala nyeri sebelum dan sesudah teknik akupresur menunjukkan ada perbedaan mean skala nyeri yang signifikan yaitu mean sebelum dilakukan 6,03 dengan standart deviasi 0,684, sedangkan skala nyeri sesudah dilakukan teknik akupresur didapatkan mean 4,42 dengan standart deviasi 0,663 , sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik akupresur yang dilakukan dapat menurunkan skala nyeri pada pasien inpartu kala I. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapakan kepada Klinik Bersalin Budi Mulia Medika dapat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam mengkoordinasikan teknik akupresur sehingga teknik akupresur bisa dikenal dan diterima oleh masyarakat. Serta dapat membina para praktisi akupresur sehingga dapat mempraktikannya sesuai dengan standar medis atau sesuai dengan SOP.
Hubungan Gangguan Pemenuhan Waktu Tidur pada Ibu Nifas dengan Kejadian Postpartum Blues Yuni Kurniati; Juliana Widyastuti Wahyuningsih
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i2.392

Abstract

Postpartum blues adalah adanya gangguan perasaan yang terjadi pada ibu pasca melahirkan dimana akan muncul pada hari pertama sampai dua minggu yang dapat ditandai dengan kecemasan, serangan panik, kelelahan, perasaan menyalahkan diri dan merasa tidak mampu mengurus bayinya. Angka kejadian di Indonesia pada ibu yang mengalami postpartum blues sebesar 50% sampai 70%. Kelelahan yang dialami ibu dapat disebabkan karena faktor gangguan tidur sehingga kondisi seseorang mengalami kelainan pada pola tidur. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas tidur yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Desain penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan gangguan tidur ibu nifas dengan kejadian postpartum blues. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang berkunjung di klinik Budi Mulia Medika. Sampel penelitiannya berjumlah 34 ibu nifas pada hari ke-3 sampai hari ke-10 dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini telah dilakukan di Klinik Budi Mulia Medika. Waktu penelitian dilakukan pada bulan 23 Agustus sampai 30 Oktober 2023. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Dari hasil uji korelasi Rank Spearman dapat diketahui tingkat kekuatan (keeratan) hubungan variabel kejadian postpartum blues dengan kejadian gangguan tidur. Diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,577**. Artinya, tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara variabel kejadian postpartum blues dengan kejadian gangguan tidur adalah sebesar 0,577 atau sangat kuat dengan adanya tanda (**) artinya korelasi bernilai signifikan pada angka signifikasi sebesar 0,01. Angka koefisien korelasi, bernilai positif yaitu 0,577, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dapat diartikan bahwa kejadian gangguan pemenuhan kebutuhan tidur pada ibu nifas yang semakin meningkat maka akan meningkatkan kejadian pospartum blues pada ibu nifas. Karena nilai p = 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan signifikan antara variabel kejadian gangguan tidur dengan kejadian postpartum blues.