Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH LAJU ALIRAN FLUIDA PENDINGIN TERHADAP UNJUK KERJA ALAT PENUKAR KALOR PIPA GANDA DENGAN PENGARAH BERALUR HELIX Putra, Eriek Aristya Pradana; Kennedy, Kennedy; Mustofa, Mustofa
Jurnal MEKANIKAL Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Mekanikal Januari 2018
Publisher : Jurnal MEKANIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.266 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alat penukar kalor pipa ganda dengan penambahan pengarah helix 40° dan tanpa pengarah, pada arah aliran fluida berlawanan arah dengan variasi kecepatan fluida dingin yaitu sebesar 0.67 m/s, 0.60 m/s dan 0.52 m/s. Dalam penelitian ini digunakan kondensor tipe double pipe dan untuk bahan shell digunakan akrilik dengan diameter dalam 74 mm dan diameter luar 80 mm. Pada tube menggunakan bahan stainless steel dengan diameter dalam 24 mm dan diameter luar 26 mm dengan panjang 1500 mm. hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa semakin cepat aliran fluida pendingin yang diberikan maka akan meningkatkan nilai efektifitas, laju perpindahan kalor dan penurunan temperature fluida panas. Penurunan temperatur yang diperoleh dengan menggunakan pengarah helix tiap variasi kecepatan sebesar 34,275 oC; 34,45 oC; 25,99 oC dan perpindahan kalor sebesar 7262,8; 6560,8; 5530 Watt. Kata Kunci : Pengarah helix 40ᵒ, kecepatan fluida dingin, perpindahan kalor.
ANALISIS ALAT PELAPIS LOGAM PORTABEL DENGAN METODE ELECTROPLATING TERHADAP HASIL PENGUJIAN KEKERASAN MATERIAL LOGAM ST37 Putra, Eriek Aristya Pradana; Kadriadi, Kadriadi; Wirakusuma, Kadex Widhy; Pratama, Angga Bahri; Boangmanalu, Eka Putra Dairi
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 2 (2024): Edisi Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i2.1653

Abstract

Electroplating adalah proses pelapisan logam yang memanfaatkan arus listrik untuk melapisi benda kerja dengan logam lain. Proses ini banyak digunakan dalam industri untuk meningkatkan kualitas atau mencegah korosi pada logam. Fokus utama pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tegangan dan durasi electroplating pada kekerasan benda kerja. Rancang bangun alat pelapis logam dengan metode electroplating didesain lebih kecil dari biasanya agar mudah dioprasikan dimana saja. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan rata-rata nilai kekerasan pada spesimen 1 (1,5 volt dengan waktu 20 menit ialah 282,98 HV), spesimen 2 ( 2 volt dengan waktu 20 menit ialah 308,2 HV), spesimen 3 (2,5 volt dengan waktu 20 menit ialah 311,24 HV), spesimen 4 (1,5 volt dengan waktu 30 menit ialah 292,42 HV), spesimen 5 (2 volt dengan waktu 30 menit ialah 318,38 HV), dan spesimen 6 ( 2,5 volt dengan waktu 30 menit ialah 353,18 HV). Faktor penting yang mempengaruhi hasil adalah tegangan dan durasi electroplating. Semakin lama durasi dan semakin tinggi tegangan, semakin keras pula benda kerja yang dihasilkan.
PENGARUH WAKTU DAN KONSENTRASI NAOH PADA EKSTRAKSI SILIKA (SIO2) DARI LIMBAH FLY ASH BATUBARA Putra, Eriek Aristya Pradana; Makmur, Adil; Rahmayanti; Malau, Alexander
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.749 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.231

Abstract

Keberadaan limbah fly ash akan berdampak buruk bagi lingkungan karena bersifat ringan dan mudah terbawa oleh angin. Sehingga diperlukan penanganan dengan memanfaatkan limbah fly ash salah satunya dengan mengekstrak oksida silika yang merupakan oksida utama dalam fly ash. Pada penelitian ini, silika dari fly ash diekstrak dengan metode leaching (ekstraksi padat-cair) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut NaOH dan waktu ekstraksi terhadap massa dan kadar silika hasil ekstraksi. Silika diekstrak menggunakan NaOH 6 M, 8 M, 10 M, dan 12 M dengan variasi waktu 120 menit, 180 menit, dan 240 menit. Selanjutnya silika pada filtrat diendapkan dengan HCl 1:1 dan dikeringkan menggunakan oven serta dikarakterisasi menggunakan instrumen XRF. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pelarut NaOH yang digunakan dengan waktu ekstraksi 180 menit, maka semakin tinggi massa silika hasil ekstraksi yang diperoleh hingga maksimal pada konsentrasi NaOH 10 M. Ekstraksi dengan waktu 120 menit dan 240 menit menunjukkan bahwa massa silika hasil ekstraksi yang diperoleh semakin rendah seiring dengan semakin tingginya konsentrasi pelarut NaOH yang digunakan. Kadar silika hasil ekstraksi yang diperoleh semakin tinggi seiring dengan meningkatnya konsentrasi NaOH dan waktu ekstraksi hingga pada konsentrasi 10 M dan waktu ekstraksi 180 menit.
ANALISIS KANDUNGAN MINERAL PASIR BESI PANTAI SELATAN KABUPATEN LUMAJANG HASIL SEPARASI MAGNETIK Jayusri, Muh. Azis Albar; Putra, Aditya Perdana; Putra, Eriek Aristya Pradana
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.83 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.273

Abstract

Potensi pasir besi di Pantai Selatan Kabupaten Lumajang cukup besar tapi belum dikelola secara mendalam dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral magnetik pasir besi yang ada di Pantai Selatan Kabupaten Lumajang agar dapat memberikan informasi dan bahan kajian dalam pengembangan pengolaan pasir besi ke depan. Metode yang digunakan adalah metode separasi magnetik menggunakan magnetik separator untuk memisahkan dan mendapatkan konsentrat pasir besi titanomagnetite yang merupakan senyawa mineral besi yang kaya kandungan titanium. Berdasarkan hasil analisa XRD diketahui bahwa kandungan minerak pasir besi Pantai Selatan Kabupaten Lumajang hasil separasi magnetik mengandung mineral magnetik 39,4% dan non magnetik 60,6% yang terdiri dari senyawa kelompok mineral besi magnetite, titanomagnetite, iron titanium oxide, augite serta pengotor berupa senyawa silika yakni bustamite, albite, dan anthophyllite. Untuk hasil analisa XRF menunjukkan kadar titanium dan besi meningkat setelah dilakukan separasi magnetik pada pasir besi Pantai Selatan Kabupaten Lumajang. Kadar titanium meningkat sebesar 3,42 % dan besi 49,6 %.
Pelatihan dan Pendampingan Operasional Mesin Bubut Bagi Karyawan di Kawasan Industri Logam Morowali Setiawan, Angga Tegar; Alfafa, Abduh Malik; Putra, Eriek Aristya Pradana; Wijayanto, Hendi Lilih; Nugroho, Vincentius Sulistyoaji; Saputra, Aditiyo Tri; Kamaruddin, Kamaruddin
Journal of Industrial Community Empowerment Vol 3, No 2 (2024): Published in October 2024
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/jice.v3i2.316

Abstract

In the increasingly advanced and dynamic world of the manufacturing industry, the need for a skilled and qualified workforce is becoming increasingly important. One of the key skills required in the industry is the ability to operate a lathe effectively and efficiently. Lathes are used to shape and smooth workpieces by rotating the workpiece against a stationary tool. These machines enable precise and high-quality manufacturing processes, so employees need to master the correct and efficient operation of lathes. However, there is still a problem with employees who are not skilled enough to operate lathes in companies in the Morowali metal industry area. This condition can certainly hamper the productivity and efficiency of the company, and have an impact on the quality of the products produced. So, it is necessary to conduct training and mentoring to improve their knowledge and skills. Training is carried out using several methods, namely surveys through interviews to determine the appropriate type of training. Providing material to improve knowledge using the lecture method. Direct observation to train participants' skills in operating the lathe. Evaluation of training to measure the level of achievement. The evaluation results obtained an average pre-test score of 54.3 and a post-test of 84.6. There was an increase of 30.7 points after the participants participated in the training activities. Thus, the training activities showed success in improving employees' knowledge of lathe operation. In addition, each employee also showed skills in completing the job sheet that had been given. So, the training carried out provides various benefits for employees in developing careers and for companies in increasing their productivity.
Pelatihan Pengelasan dan Pembuatan Alat Penunjang Laboratorium Pengelasan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pertambangan Bungku Setiawan, Angga Tegar; Amiruddin; Wijayanto, Hendi Lilih; Siswanto, Yudi; Putra, Eriek Aristya Pradana; Alfafa, Abduh Malik; Saputra, Aditiyo Tri
JICE : Journal of Industrial Community Empowerment Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Higher education has an important role in the Tri Darma, namely participating in truly educating the lives of the nation and state in society. One step is to make humans no longer objects of development but subjects of development. As a development subject, abilities and skills in mastering science and technology are certainly required. The use of welding technology has developed and is widely used and exploited in the wider community, especially in meeting industrial needs. One of the welding methods is Shielded Metal Arc Welding (SMAW), namely welding using an electric arc. The aim of this activity is to increase the welding competency of Bungku Mining Vocational School students by adding special skills in the form of SMAW welding and providing encouragement and assistance so that Bungku Mining Vocational School students are able to provide welding equipment that supports learning in the laboratory. The benefit of this activity is to provide knowledge and train skills in SMAW welding so that it can be used to develop laboratory facilities.
Pelatihan dan Pendampingan Operasional Mesin Bubut Bagi Karyawan di Kawasan Industri Logam Morowali Setiawan, Angga Tegar; Alfafa, Abduh Malik; Putra, Eriek Aristya Pradana; Wijayanto, Hendi Lilih; Nugroho, Vincentius Sulistyoaji; Saputra, Adityo Tri; Kamaruddin, Kamaruddin
JICE : Journal of Industrial Community Empowerment Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the increasingly advanced and dynamic world of the manufacturing industry, the need for a skilled and qualified workforce is becoming increasingly important. One of the key skills required in the industry is the ability to operate a lathe effectively and efficiently. Lathes are used to shape and smooth workpieces by rotating the workpiece against a stationary tool. These machines enable precise and high-quality manufacturing processes, so employees need to master the correct and efficient operation of lathes. However, there is still a problem with employees who are not skilled enough to operate lathes in companies in the Morowali metal industry area. This condition can certainly hamper the productivity and efficiency of the company, and have an impact on the quality of the products produced. So, it is necessary to conduct training and mentoring to improve their knowledge and skills. Training is carried out using several methods, namely surveys through interviews to determine the appropriate type of training. Providing material to improve knowledge using the lecture method. Direct observation to train participants' skills in operating the lathe. Evaluation of training to measure the level of achievement. The evaluation results obtained an average pre-test score of 54.3 and a post-test of 84.6. There was an increase of 30.7 points after the participants participated in the training activities. Thus, the training activities showed success in improving employees' knowledge of lathe operation. In addition, each employee also showed skills in completing the job sheet that had been given. So, the training carried out provides various benefits for employees in developing careers and for companies in increasing their productivity.