Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

EVALUASI DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI THORAX Wulandari, Putu Irma; Jeniyanthi, Ni Putu Rita; Prasetya, I Made Lana; Susanta, I Putu Adi; Juliantara, I Putu Eka; Diartama, A.A Aris
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19824

Abstract

Dosis radiasi yang diterima pasien pada pemeriksaan Thorax bisa bervariasi antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya. Untuk itu, pemerintah Indonesia melalui BAPETEN telah menetapkan Indonesian Diagnostic Reference Levels tahun 2021 sebagai referensi dosis radiasi dalam pencitraan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan pada dosis radiasi pemeriksaan Thorax di rumah sakit yang berbeda, serta membandingkan dosis tersebut dengan referensi IDRL 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dan survei yang dilaksanakan di 2 rumah sakit pusat rujukan di Bali. Nilai dosis radiasi berupa Entrance Surface Air Kerma (ESAK) dikumpulkan di setiap rumah sakit. Nilai ESAK didapatkan melalui simulasi atau pengukuran dengan menggunakan dosimeter digital yang diletakkan pada permukaan water phantom untuk pemeriksaan Thorax. Adapun parameter pemeriksaan yang dipakai adalah parameter standar untuk pemeriksaan Thorax dewasa pada pasien dengan berat badan 50-70 kg. Secara keseluruhan, 60 nilai ESAK dikumpulkan dari dua rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi signifikan pada dosis radiasi pemeriksaan Thorax di rumah sakit yang berbeda dengan rata-rata dosis sebesar 0,033 mGy untuk RS A, dan 0,03 mGy untuk RS B. Sedangkan nilai median ESAK adalah 0.032 mGy (RS A) dan 0.027 mGy (RS B). Meski demikian, penelitian menunjukkan bahwa nilai median ESAK pemeriksaan Thorax di kedua rumah sakit lokasi penelitian masih dalam batas rekomendasi IDRL 2021 yaitu dibawah 0,4 mGy. Penelitian ini menunjukkan pentingnya upaya optimasi berkelanjutan untuk menjamin keselamatan radiasi pada pasien yang menjalani pemeriksaan radiologi diagnostik.
ANALISIS DOSIS RADIASI PASIEN PEMERIKSAAN DIGITAL SUBTRACTION ANGIOGRAPHY (DSA) SEREBRAL DI RSUP PROF. DR. I. G. N. G. NGURAH DENPASAR Ana Moha, Indriwati; Diartama, A.A Aris; Susanta, I Putu Adi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.29234

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis dosis radiasi pada pasien pemeriksaan Digital Subtraction Angiography (DSA) serebral di RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngurah Denpasar. Pemeriksaan DSA menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambaran pembuluh darah serebral, namun menimbulkan risiko radiasi yang perlu dipantau. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode survei menggunakan data retrospektif. Data dikumpulkan dengan mengevaluasi dosis radiasi pada pasien pemeriksaan DSA serebral, mencatat nilai fluorotime, Dose Area Product (DAP), dan air kerma dalam periode tertentu yaitu Januari sampai Desember 2023. Analisis data dilakukan dengan mencari nilai rata-rata dosis radiasi menggunakan Google Spreadsheet. Selanjutnya, dibandingkan nilai DRL DSA untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara dosis radiasi yang diterima pasien dengan standar keamanan yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan nilai persentil 50 (kuartil 2) untuk fluorotime adalah 7:36 menit, DAP 42.7 Gy.cm², dan air kerma 141 mGy. Nilai persentil 75 (kuartil 3) untuk fluorotime adalah 11:62 menit, DAP 66.2 Gy.cm², dan air kerma 230 mGy. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dosis radiasi pasien DSA serebral di RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngurah berada dalam rentang yang dapat diterima sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh BAPETEN. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk peningkatan kualitas pelayanan medis dan pengawasan dosis radiasi di masa depan.