Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri

PENGONTROL SUHU PADA PASTEURISASI SUSU DI KUBE PSP DESA KEMIRI KECAMATAN JABUNG MALANG Eko urcahyo; Choirul Saleh; Bambang Prio Hartono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 2 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 2
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i2.343

Abstract

Pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan pada suhu dibawah 100ºC dalam jangka waktu tertentu yang dapat mematikan mikroba yang ada dalam susu. Saat ini dikenal dengan dua metode yang lazim digunakan pada proses pasteurisasi susu, yaitu LTLT (low temperature long time) dan HTST (high temperature short time ). Metode LT LT pada dasarnya dilakukan dengan pemanasan susu antara suhu 63-65º C dan dipertahankan pada suhu tersebut selama 30 menit. Sedangkan metode HTST dilakukan dengan pemanasan susu selama 5-10 menit pada suhu 70-71ºC. Dengan pemanasan ini diharapkan akan dapat membunuh bakteri pantogen yang membahayakan kesehatan manusia dan meminimalisasi perkembangan bakteri lain, baik selama pemanasan maupun pada saat penyimpanan. Untuk itu dirancang sebuah alat untuk mengontrol suhu pada pasteurisasi susu dengan kontrol PID di Kube PSP Desa Kemiri Kecamatan Jabung Malang menggunakan sensor DS18B20 yang berfungsi untuk mengetahui suhu pada susu. Perancangan ini menggunakan servo dan dimmer untuk mengatur suhu pada susu. Dari hasil pengujian, alat dapat menurunkan dan menaikkan suhu ketika suhu melewati batas setpoint yang ditentukan oleh pengguna. Untuk mencapai setpoint 65ºC pemanasan membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu 2 jam 56 menit 51 detik sedangkan hasil tuning PID secara trial and error, servo dapat memutar dengan baik untuk nilai kp = 1,5, ki = 0,2, kd = 8 dengan setpoint 65ºC.
KOMUNIKASI JARAK JAUH RADIO VHF/UHF MENGGUNAKAN CROSS BAND REPEATER (XBR) DI KUBE PSP DESA KEMIRI KECAMATAN JABUNGMALANG Choirul Saleh; Eko Nurcahyo; Sidik Noertjahjono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 9 No 1 (2019): Inovatif Vol. 9 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v9i1.378

Abstract

Handy Talky (HT) merupakan salah satu perangkat komunikasi yang cepat dan mudah digunakan karenatidak perlu mengalami tunda waktu dalam proses pengolahan maupun pengiriman informasinya, namun denganterbatasnya jarak jangkau, membuat pengguna merasa tertantang untuk meningkatkan jarak jangkau radio padaband VHF / UHF tersebut yang biasanya hanya menjangkau 2-5 km dengan power maksimum 5 watt. Komunikasiradio Unit Koperasi dengan kelompok usaha bersama peternak sapi perah (KUBE PSP) Desa Kemiri KecamatanJabung Malang sering mengalami gangguan dalam komunikasi dimana kedua lokasi ini tidak boleh terhambat olehruang dan waktu, sehingga dibangunlah Cross Band Repeater (XBR) untuk memperluas jangkauan hinggaradius 40-100 km hanya dengan daya sekitar 100 - 300 mWatt sehingga menghemat penggunaan energy listrikdalam komunikasi radio. Cross Band Repeater adalah sistem perangkat repeater yang menggunakan dua bandberbeda untuk input dan outputnya. Kebanyakan menggunakan band VHF dan UHF. Input dan output dapatdipakai berbalikan, misal input dari VHF dan memancar ulang di UHF dan sebaliknya. Keuntungan dariXBR adalah kemampuan menggabungkan (crossing) kelompok VHF dan UHF. Dengan adanya Cross BandRepeater yang terpasang pada Repeater maka dihasilkan suara lebih bersih dari gangguan diri-sendiri juga jarakjangkau akan lebih jauh dengan penggunaan energi yang kecil.
PELATIHAN SOFTWARE ETAP (ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER PROGRAM) BAGI SISWA DAN GURU SMK NASIONAL MALANG Lauhil Mahfudz Hayusman; Taufik Hidayat; Choirul Saleh; I Made Wartana; Teguh Herbasuki
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah sekolah yang berbasis praktek, yang mempersiapkan peserta didiknya dengan latihan-latihan keterampilan, pengembangan bakat dan pendidikan karakter untuk siap bekerja, bekerja mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Agar bisa bekerja secara efektif dan dapat bersaing di dunia kerja, lulusan SMK juga harus memiliki nilai tambah salah satunya yaitu kemampuan penggunaan software aplikatif yang dapat membantu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia kelistrikan. Salah satu software yang banyak dipakai di kalangan industri, praktisi dan akdemisi yaitu software ETAP. ETAP adalah software yang digunakan untuk melakukan pemodelan/perencanaan, pengujian dan evaluasi sistem kelistrikan yang ada di suatu industri, jaringan dan pembangkit tenaga listrik. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah pemberian materi mengenai sistem kelistrikan meliputi studi aliran daya, sistem distribusi, sistem proteksi, implementasi kapasitor bank dan perubahan sadapan trafo. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan software ETAP. Hasil kegiatan ini siswa dan guru bertambah wawasan dan keterampilannya sehingga dapat digunakan sebagai modal untuk mencari pekerjaan dan mengajar bagi guru di kelas.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL UNTUK PENERANGAN RUMAH TANGGA DI DAERAH PESISIR PANTAI Yusuf Ismail Nakhoda; Choirul Saleh
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan energi angin di Indonesia untuk saat ini masih tergolong rendah namun punya potensi yang sangat besar. Salah satu penyebabnya adalah karena kecepatan angin rata-rata di wilayah Indonesia tergolong kecepatan angin rendah, yaitu berkisar antara 3 m/s hingga 5 m/s sehingga sulit untuk menghasilkan energi listrik dalam skala besar. Meskipun demikian, potensi anginnya tersedia hampir sepanjang tahun, sehingga memungkinkan dikembangkan sistem pembangkit listrik skala kecil. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kajianteknis terhadap mesin konversi energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan secara optimal dalam menghasilkan energi listrik.Inovasi dalam memodifikasi kincir angin perlu dikembangkan agar dalam kondisi kecepatan angin yang rendah dapat memberikan hasil yang maksimal. Teknologi pengembangan kincir angin terus dikembangkan agar dapat dimanfaatkan dalam kondisi kecepatan angin yang berubah-ubah. Untuk itu, dalam pengabdian kepada masyarakat ini akan diterapkan pembangkit listrik tenaga anginmenggunakan sumbu vertikal untuk penerangan rumah tangga skala kecil di pesisir pantai Bajul Mati Desa Gagahrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang dengan harapan dapat bermanfaat untuk masyarakat yang bermukim di daerah pesisir pantaiyang belum teraliri listrik dari PLN