Matematika mempunyai peran penentu atau pivotal pada kehidupan sehari-hari, namun pengajaran matematika sering kali kurang mengaitkan konsep-konsep kontekstual seperti budaya lokal. Istana Negeri Siak Sri Indrapura atau disebut juga Istana Asserayah El Hasyimiah, Riau, adalah warisan budaya penting dari Kerajaan Siak yang dibangun pada abad ke-18. Istana ini mencerminkan integrasi budaya Melayu, Arab, dan Eropa. Banyak elemen geometris yang relevan dalam studi matematika namun belum dikaji secara mendalam. Riset berikut memakai pendekatan kualitatif dan metode etnografi, yang melibatkan wawancara dengan petugas di istana, serta penghimpunan data lewat pengamatan, interview dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi serta validitas dan reliabilitas data diuji melalui triangulasi. Ruang lingkup penelitian mencakup analisis terhadap sembilan objek yang ada pada arsitektur bangunan istana. Hasil nya menunjukkan bahwa arsitektur istana Siak mengandung berbagai konsep matematika geometris seperti persegi panjang pada bangunan luar Istana, Segitiga dan Belah Ketupat pada objek jendela Istana, Lingkaran pada dinding luar Istana, Balok pada bangunan Istana, Tabung pada tiang, Kerucut pada bagian puncak tiang Istana serta Trapesium pada ukiran pintu masuk Istana Siak. Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi pada pengembangan etnomatematika di Indonesia serta upaya pelestarian warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai lokal.