Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Distilat: Jurnal Teknologi Separasi

PENGARUH FILLER KALSIUM SILIKAT DAN PLASTICIEZER SORBITOL TERHADAP UJI WATER ABSORPTION Sari, Juwita Puspa; Tristanti, Rizky Zanuar; Udjiana, S. Sigit
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 5 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v5i2.37

Abstract

Indonesia menempati posisi kedua penyumbang sampah terbesar yaitu 3,22 juta metrik ton setiap tahunnya. Sampah plastik ini dapat mengganggu kestabilan ekosistem lingkungan karena tidak dapat didaur ulang dan diurai oleh mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu inovasi yang dilakukan untuk menangani permasalahan ini adalah dengan plastik biodegradable. Dalam penelitian ini plastik biodegradable dengan pati kulit pisang kepok sebagai bahan utama, plasticizer berupa sorbitol serta filler berupa kalsium silikat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kalsium silikat dan plasticizer sorbitol terhadap uji water absorption. Sorbitol memiliki sifat hidrofilik sehingga penambahan sorbitol dapat meningkatkan kelarutan plastik dalam air. Dan kalsium silikat berfungsi untuk memperkuat plastik Hasil percobaan menunjukkan bahwa hasil uji water absorption menunjukkan nilai terendah 33%. Pengaruh jumlah filler terhadap uji ketahanan air yang paling optimal adalah 30% sorbitol 4% kalsium silikat. Penambahan sorbitol pada plastik biodegradable pada uji water absorption dapat meningkatkan penyerapan air oleh plastik, sehingga memperbesar persen penambahan berat pada sampel plastik.
STUDI LITERATUR KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABLE BERBAHAN DASAR PATI DENGAN PENAMBAHAN FILLER CASIO3 DAN CACO3 Hardiansyah, Yuliandro; Udjiana, S. Sigit
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 6 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.84

Abstract

Plastik sintetis atau plastik konvesional merupakan bahan yang sangat diperlukan bagi kehidupan manusia dan telah berkembang menjadi industri besar. Kelemahan plastik sintetis adalah sifatnya yang susah untuk terurai secara alami sehingga menyebabkan penumpukan dan pencemaran sampah plastik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu diantaranya yakni telah dikembangkan plastik ramah lingkungan, yang disebut dengan plastik biodegradable. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan jenis dan jumlah filler kalsium karbonat dan kalsium silikat, plasticizer sorbitol dan gliserol terhadap uji kuat tarik dan daya serap air. Studi literatur ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi literatur. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa penambahan komposisi dari filler kalsium silikat dan kalsium karbonat dapat meningkatkan nilai kuat tarik pada plastik biodegradable, Penambahan filler kalsium silikat dapat memperkecil daya serap air, sedangkan kalsium karbonat akan meningkatkan daya serap air meskipun tidak begitu signifikan. Serta Penambahan dari kedua komposisi plasticizer yang berbeda mampu mengurangi nilai kuat tarik pada plastik biodegradable. Penambahan dari kedua komposisi plasticizer yang berbeda dapat meningkatkan daya serap air dari suatu plastik biodegradable
PEMBUATAN DAN KARATERISASI MATERIAL KONTRUKSI DARI LIMBAH PLASTIK LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE) DAN PP (POLYPROPYLENE) DENGAN PENAMBAHAN KALSIUM KARBONAT (CaCO3) Prakoso, Prizqi; Udjiana, S. Sigit
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 6 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.152

Abstract

Ekstrusi memainkan peranan penting dalam industri plastik. Ekstrusi plastik adalah proses pembuatan volume tinggi dimana plastik mentah dilebur dan dibentuk menjadi profil kontinu. Metode ini juga dapat diterapkan pada limbah plastik yang sudah terolah. Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengubah limbah plastic industry LDPE (Low Density Polyethylene) dan PP (Polypropylene) menjadi material konstruksi dengan menggunakan metode ekstrusi plastik. Diharapkan dengan penambahan kalsium karbonat (CaCO3) dapat meningkatkan daya tahan material yang dibentuk. Variabel berubah yang digunakan adalah komposisi LDPE atau PP sebesar (90%,80%,70%,60%) dari berat plastic dan yang masing – masing ditambahkan kalsium karbonat dan waste rubber sebesar 3:1 dari berat komponennya
EVALUASI FOULING FAKTOR TERHADAP KINERJA HEAT EXCHANGER PADA GAS COOLER UNIT CO2 LIQUID PLANT Prasasti, Tri Endang; Udjiana, S. Sigit; Muharram, Yuliman
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 7 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.278

Abstract

Alat penukar kalor atau yang biasa disebut dengan heat exchanger adalah suatu peralatan yang dapat digunakan untuk menukar kalor dari suatu fluida ke fluida lain yang punya perbedaan suhu, penukaran kalor tersebut dapat terjadi dengan kontak langsung atau secara kontak tidak langsung. Dilihat dari fungsinya yang sangat penting, maka alat ini digunakan secara luas dalam dunia perindustrian. Ada banyak macam heat exchanger seperti contohnya Plate Heat Exchanger (PHE). Plate Heat Exchanger (PHE) merupakan salah satu jenis dari alat penukar kalor (Heat Exchanger) yang terdiri dari pelat dan rangka, PHE mempunyai proses perpindahan kalor yang terjadi diantara kedua fluida pada sisi-sisi pelat. Suatu alat penukar kalor akan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam keseluruhan rangkaian proses industri, karena jika ada kegagalan operasi, baik kegagalan mekanik maupun operasional maka dapat berakibat berhentinya operasi unit dalam suatu industri. Maka dari itu sebuah alat penukar kalor (Heat Exchanger) harus memiliki kinerja yang sangat baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat bekerja secara penuh terhadap suatu unit yang sedang beroperasi. Salah satu faktor baik tidaknya suatu heat exchanger yaitu dengan melihat nilai fouling factor. Fouling adalah fenomena menempel dan menumpuknya abu pada dinding penghantar panas yang dipasang tepat di lingkungan dimana suhu gas pada bagian belakang furnace lebih rendah dibandingkan suhu untuk melunak abu. Hasil dari evaluasi ini adalah tetap mempertahankan nilai fouling 0,0003.
PEMANFAATAN NASI AKING SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE Putri, Fifi Aisya; Udjiana, S. Sigit
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.435

Abstract

Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat terdegradasi oleh mikroorganisme dan terbuat dari bahan yang dapat diperbarui, sehingga dapat menjadi alternatif pengganti plastik komersial. Tidak sedikit masyarakat yang menyisakan nasi dan membuangnya, sehingga nasi menjadi limbah. Limbah nasi sering dikenal sebagai nasi aking yang memiliki kandungan 83,14% karbohidrat, 29,70% amilosa, dan 3,36% protein. Dengan adanya kandungan pati berupa amilosa dan amilopektin maka nasi aking berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi terbaik pada pembuatan plastik biodegradable berdasarkan pengaruh variasi konsentrasi masing-masing filler kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium silikat (CaSiO4) yaitu 2%, 4%, 6%, dan 8% dari berat tepung, sedangkan untuk variasi plasticizer sorbitol yaitu 2%, 4%, 6%, dan 8% dari berat tepung. Beberapa uji yang dilakukan yaitu uji kuat tarik, uji ketahanan air dan uji biodegradabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji biodegadabilitas telah sesuai dengan SNI 7188.7:2016 dengan nilai tertinggi sebesar 66,22%. Sedangkan untuk uji kuat tarik dan uji water absorption tidak memenuhi SNI. Nilai kuat tarik tertinggi sebesar 2,58 MPa, dan uji water absorption terendah 30,18%.