Kondisi perekonomian dunia saat ini terbilang rapuh, hal itu terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang mengalami koreksi ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan jumlah uang beredar terhadap indeks harga saham gabungan pada bursa efek Indonesia periode 2017-2022. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Observasi penelitian dilakukan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama 72 bulan masa pengamatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi, suku bunga dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan, sedangkan nilai tukar berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan.