Media sosial yang didukung teknologi tinggi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal, tentunya sangat berkaitan dengan masyarakat sebagai pengguna dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Konteks sosial tertentu dari penutur dapat mempengaruhi kaidah bahasa. Pemakaian verbal abuse tidak hanya digunakan pada saat marah atau emosi saja, namun dalam penelitian ini ditemukan sebaliknya yaitu dalam suasana keakraban dan situasi santai. Data penelitian ini diambil dari media sosial khususnya dari media WhatsApp dan twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi penggunaan verbal abuse dalam berkomunikasi di media sosial. Metode yang digunakan yaitu: deskriptif kualitatif yaitu menginterpretasikan dan mendeskripsikan makna suatu objek dalam penelitian berdasarkan konteksnya.. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Verbal abuse sebagai salah satu bentuk keakraban sosial dapat digolongkan menjadi dua yaitu: a) verbal abuse berupa kata-kata; yang terdiri dari verbal abuse pada kategori: nomina (kata benda), adjektif (kata sifat), dan kategori verba (kata kerja). b) verbal abuse bentuk frasa. (kelompok kata)..2. Konteks pemakaian verbal abuse dapat dikelompokkan menjadi tiga situasi: a) situasi bercanda dan santai, b) situasi persahabatan dan keakraban, c) situasi kehangatan. 3. Verbal abuse sebagai bentuk keakraban didasarkan pada tujuan penggunaannya: a) sebagai lelucon dalam persahabatan b) sebagai ekspresi kedekatan dalam suatu hubungan c) sebagai sarana komunikasi efektif.