Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Medika Hutama

HUBUNGAN KADAR PROCALCITONIN DAN JUMLAH LEUKOSIT PAD PASIEN COVID-19 DI RSUD PASAR REBO Desi Aryani
Jurnal Medika Hutama Vol. 3 No. 04 Juli (2022): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). This disease attacks the respiratory system, in severe cases SARS-CoV-2 infection can cause respiratory tract infections which are characterized by a systemic inflammatory response in acute respiration that can cause infection. PCT and leukocyte count are indicators of the systemic inflammatory response. PCT and leukocyte count are supporting laboratory tests that can be used as biomarkers or markers of infection in COVID-19. Therefore, the purpose of this study was to determine the relationship between PCT levels and leukocyte counts in COVID-19 patients. This type of research is quantitative descriptive using a cross-sectional research design using a purposive sampling technique to obtain a sample of 41 patients and this research was conducted at Pasar Rebo Hospital. The results of the univariate statistical test and bivariate test, the results of the PCT level examination as many as 23 people (56.1%) had high PCT levels and as many as 18 people (43.9%) had normal PCT levels and 1 person (2.4%) Leukopenia, 15 people (36.6%) had a leukocyte count with normal results and as many as 25 people (61.0%) had leukocytosis. The results of data analysis showed that there was a relationship between PCT levels and leukocyte counts in COVID-19 patients of 0.468 in the range of 0.26-0.50, which means that PCT levels and leukocyte counts have a sufficient relationship
KORELASI KADAR THYROID STIMULATING HORMONE (TSH) DAN KADAR FREE THYROXINE (FT4) PADA PASIEN TIROID DI RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO Desi Aryani
Jurnal Medika Hutama Vol. 4 No. 03 April (2023): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tiroid atau gangguan tiroid merupakan kondisi abnormal pada seseorang yang diakibatkan oleh gangguan kelenjar tiroid, baik berupa perubahan bentuk atau perubahan fungsinya. Pemeriksaan fungsi tiroid yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit tiroid yaitu pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormon (TSH) dan Free Thyroxine (FT4). TSH merupakan marker maksimum yang sensitif untuk menilai fungsi tiroid yang abnormal, FT4 merupakan hormon tiroid yang bebas atau tidak berikatan dengan protein dalam darah sehingga pemeriksaan FT4 termasuk salah satu pemeriksaan yang spesifik dalam mendiagnosis adanya gangguan tiroid. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar TSH terhadap kadar FT4 pada pasien dengan gangguan tiroid. Manfaat dilakukan penelitian untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan tentang pemeriksaan TSH dan FT4.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 73 pasien tiroid yang melakukan pemeriksaan kadar FT4 dan TSH. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bersifat berlawanan arah antara kadar FT4 dan kadar TSH pada pasien tiroid dengan nilai p = <0,001 dan nilai korelasi koefisien = -0,820 yangarti hubungannya adalah apabila kadar FT4 tinggi maka kadar TSH rendah dan apabila kadar FT4 rendah maka kadar TSH tinggi.
PERBANDINGAN BILIRUBIN TOTAL BAYI BARU LAHIR MENGGUNAKAN SAMPEL SERUM DAN PLASMA K3EDTA Desi Aryani
Jurnal Medika Hutama Vol. 5 No. 02 Januari (2024): Jurnal Medika Hutama
Publisher : Yayasan Pendidikan Medika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan laboratorium merupakan suatu tindakan dan prosedur untuk melakukan pemeriksaan khusus, salah satu pemeriksaan yang dilakukan ialah bilirubin total. Sebagian masalah yang sering terjadi disini yaitu terhambatnya proses pengambilan sampel pada bayi. Penggunaan plasma K3EDTA untuk pemeriksaan bilirubin sering digunakan karena menghemat waktu dan volume sampel, penambahan antikoagulan K3EDTA yang tidak tepat dikhawatirkan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Hal ini menjadi latar belakang pada penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar bilirubin menggunakan sampel serum dan plasma K3EDTA. Uji statistik yang dilakukan pada penelitian yaitu menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan uji paired sample T test. Hasil penelitian pada sampel bayi yang diteliti, kadar bilirubin total dengan menggunakan sampel serum memiliki rerata 12.45 mg/dl, plasma K3EDTA memiliki rerata 11.09 mg/dl. Berdasarkan Uji paired sample T test menunjukan bahwa nilai tingkat signifikan sebesar 0,000. Bersadarkan analisis hasil penelitian, dinyatakan bahwa terdapat perbedaan bermakna pengukuran kadar bilirubin total menggunakan sampel serum dan plasma K3EDTA