Christopher, Dany
Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Amanat Agung

YESUS DAN NARASI ELIA Dany Christopher
Jurnal Amanat Agung Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 1 Tahun 2012
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.724 KB)

Abstract

Dalam studi penggunaan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru, rujukan implisit memiliki pengaruh yang terkadang lebih kuat dibanding rujukan eksplisit. Untuk mendukung pernyataan tersebut, artikel ini akan menganalisa bagaimana Lukas memakai narasi Elia-Elisa di 1 dan 2 Raja-raja untuk mempertajam pemahaman akan identitas dan pelayanan Yesus dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Di bagian pertama (pembahasan), ada delapan perikop yang akan dibahas. Di bagian kedua (sintesis), penulis akan menunjukkan apa saja tema teologis yang dipertajam melalui rujukan implisit kepada kisah pelayanan Elia-Elisa.
SHEPHERDS KEEPING WATCH BY NIGHT (LUKE 2:8) Dany Christopher
Jurnal Amanat Agung Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 1 Tahun 2016
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.408 KB) | DOI: 10.47754/jaa.v12i1.161

Abstract

That the birth of Jesus is not commonly associated with the Passover is hardly surprising. There seems to be no Passover allusion, let alone clear citation in this text. However, a closer look suggests that Luke might already evoke the Passover motif in the nativity scene, through his depiction of the shepherds. While therehave been many suggestions regarding the significance of the shepherds in the birth narrative, all those proposals focus mainly on the question of identity (i.e. what the term ‘shepherd’ might evoke). In this paper, I argue that the focus on the temporal setting as well as the action of the shepherds could shed some light to the depiction of the shepherds in the nativity scene. The night setting recalls the Passover night rescue recorded in Exodus 12. Furthermore, keeping watch by night in anticipation of God’s salvation is also a well known motif in the story of Passover, a motif that the Lukan shepherds exemplify. To support my proposal, I will look into several early Jewish writings associating the Passover with nocturnal salvation.
DOA YANG TIDAK DIJAWAB MENURUT INJIL MARKUS Dany Christopher
Jurnal Amanat Agung Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 1 Juni 2020
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v16i1.475

Abstract

Doa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan orang Kristen. Namun permasalahan muncul ketika ada doa-doa yang tidak dijawab. Ini menjadi masalah karena adanya ekspektasi bahwa suatu doa permohonan seharusnya dijawab dan dikabulkan oleh Tuhan. Artikel ini mencoba menjawab perihal bagaimana menanggapi doa-doa yang tidak dijawab. Secara spesifik, fokus analisa dari artikel ini adalah pada tiga narasi mengenai doa di Injil Markus: (1) permintaan seorang ayah (Mrk. 9:14-29); (2) permintaan Yakobus dan Yohanes (Mrk. 10:35-45); dan (3) doa Yesus di Getsemani (Mrk. 14:32-42). Teks-teks naratif dipilih karena bisa memperlihatkan dinamika dari suatu doa permohonan. Penulis akan menunjukkan bahwa salah satu fungsi utama dari narasi mengenai doa yang tidak dijawab adalah untuk membentuk kerohanian pembaca Markus (formasi spiritual).
MEMBACA PERUMPAMAAN ANAK YANG HILANG DALAM KONTEKS RETURN FROM EXILE: Golo, Pephy Nengsi; Christopher, Dany
Jurnal Amanat Agung Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Amanat Agung Vol. 20 No. 1 Juni 2024
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v20i1.652

Abstract

Penelitian ini akan membahas eksegesis Yeremia 31: 18-20 sebagai latar belakang perumpamaan anak yang hilang dalam konteks return from exile Penelitian ini berangkat dari ditemukannya adanya perbedaan tafsir di antara para sarjana biblika dan penulis populer dengan satu tafsir dari N.T Wright dalam membaca perumpamaan anak yang hilang. Wright menuliskan jika perumpamaan anak yang hilang dapat dilihat sebagai restorasi bangsa Israel, yang mana digambarkan sebagai anak bungsu yang pergi ke negeri jauh, mengalami berbagai kesulitan dan akhirnya kembali ke rumah bapanya (tanah perjanjian). Penelitian ini akan menggunakan metode pendekatan intertekstualitas dengan memakai bentuk gema tematis. Dalam penelitian ini nantinya akan menganalisis teks dari Perjanjian Lama yang terkait return from exile dan kemudian hasil analisis tersebut akan didialogkan dengan teks perumpamaan anak yang hilang. Akhirnya, penelitian ini menemukan adanya tema return from exile dalam perumpamaan anak yang hilang.