Komoditas jagung merupakan tanaman yang penting setelah tanaman padi. Saat ini pemerintah telah mencanangkan pengembangan tanaman jagung yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan selain peningkatan pendapatan petani. Petani dalam berusahatani harus memperhitungkan biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang mereka terima, keuntungan yang diperoleh dan efisiensi dari usahataninya. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk: (i) mengetahui besarnya penggunaan biaya untuk usahatani jagung manis pada satu musim tanam; (ii) besar penerimaan dan pendapatan petani dari usahatani jagung manis; dan (iii) besarnya rasio RC. Penelitian ini dilakukan di Subak Mambal, Kabupaten Badung. Sampel diambil secara simple random sampling sebanyak 60 petani. Data dikumpulkan melalui survai, observasi dan dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis usahatani.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan untuk usahatani jagung manis oleh petani adalah sebesar Rp 1.480.488 per luas garapanatau Rp 5.668.027,58/ha. Rata-rata penerimaan petani dari usahatani jagung manis adalah sebesar Rp 11.602.400/luas garapan atau sebesar Rp 44.419.601,84/ha. Rata-rata pendapatannya adalah Rp 10.121.911,17/luas garapan atau Rp 38.751.574,16/ha. Rasio penerimaan dan biaya usahataninya, yaitu sebesar 7,84. Dapat disarankan beberapa hal yaitu: diperlukan adanya peningkatan penyuluhan dan pelatihan bagi para petani yang mengusahakan tanaman jagung manis guna dapat ditingkatkan produktivitasnya.Kata Kunci : jagung manis, biaya produksi, pendapatanÂ