The number of infertile couples is growing up. The declining of fertility happens almost in all countries, both in developed countries and in underdeveloped countries. There are many causes of the declining: the success of birth control, changing in nutrition, changing in lifestyle, postponed of marriages, etc. Infertility can happen in man (husband) or in woman (wife) or in both. We do not know for sure the number of infertile couples, but it is estimated that they are big number. The Catholic Church is called to help the infertile couples with the best solution in conformity with human dignity and can be accepted morally. One of the available solutions is embryo adoption, although it has some conflicting moral principles. Embryo adoption is chosen because we cannot let them to be aborted or killed.AbstrakJumlah pasangan keluarga usia subur yang mengalami infertilitas (tidak bisa mempunyai anak) semakin lama semakin banyak. Penurunan fertilitas terjadi di semua negara, baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang atau negara miskin. Penyebab penurunan fertilitas ini ada banyak antara lain keberhasilan KB, perubahan pola makanan, perubahan gaya hidup, penundaan usia perkawinan dsb. Infertilitas bisa terkena pada pihak suami maupun pihak istri, atau bisa juga ke dua-duanya. Jumlah pasangan yang mengalami infertilitas ini kiranya cukup banyak. Gereja terpanggil untuk membantu keluarga yang infertil, tidak punya anak ini dengan cara yang bermartabat dan bisa diterima oleh moral Katolik. Cara yang tersedia sampai sekarang adalah adopsi embrio, walaupun cara itu juga tidak bebas konflik prinsip moral. Adopsi ini dipilih karena embrio tersisa itu tidak boleh dibunuh atau diaborsi.