p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik ITS
Purnomo, Alfan
Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik ITS

Kajian Instalasi Pengolahan Air Demineralisasi dari Nalco Water An Ecolab Company Putri, Dita Dwi Setya; Purnomo, Alfan
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.120029

Abstract

Air merupakan hal utama untuk memenuhi kebu-tuhan sehari-hari, baik domestik maupun industri. Industri akan selalu membutuhkan kualitas air dengan standar yang tinggi untuk kebutuhan prosesnya, biasanya air digunakan adalah air demineralisasi. Air demineralisasi atau bisa disebut sebagai air murni merupakan air tanpa mineral yang diproses dengan cara mengurangi atau menghilangkan ion-ion mineral yang terkandung dalam air. Demineralisasi air dapat dilaku-kan dengan beberapa teknologi, antara lain pertukaran ion (ion exchange) dan membran reverse osmosis (RO). Teknologi ion exchange maupun RO memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk menghilangkan kontaminan berupa partikel ion yang ada dalam air, namun kedua teknologi tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kajian dilakukan dengan mengetahui efisiensi removal kualitas air dengan parameter pH, kesadahan, alkalinitas, silika (SiO2), Fe (besi) dan konduktivitas pada setiap unit instalasi. Selain itu, akan dilakukan analisis operasional dan maintenance, biaya penggunaan bahan kimia, serta beban pencemar lingkungan yang dihasilkan dari instalasi pengolahan air dengan teknologi ion exchange dan teknologi membran. Hasil yang didapatkan berdasarkan efisiensi removal dari kedua instalasi adalah nilai konduktivitas masih di atas 10 µs/cm, namun instalasi dengan teknologi membran lebih baik dalam merevomal parameter. Instalasi dengan teknologi membran membutuhkan waktu lebih lama untuk satu kali cleaning in place (CIP) dibandingkan teknologi ion exchange yang membutuhkan waktu lebih singkat untuk satu kali regenerasi resin. Sedangkan, instalasi dengan teknologi ion exchange membutuhkan lebih banyak bahan kimia dan air untuk maintenance, sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal. Berdasarkan dari beban pence-mar yang dihasilkan, teknologi dengan ion exchange mengha-silkan lebih banyak beban pencemar dibandingkan dengan teknologi membran.
Perbandingan Kemampuan Poly Aluminum Chloride (PAC) dan Biokoagulan dari Tepung Jagung pada Instalasi Pengolahan Air Bersih di PT. Semen Indonesia Octavianka, Herlinda; Purnomo, Alfan
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i2.119867

Abstract

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi seluruh makhluk hidup sebagai sumber kehidupan utama. Sehingga perlu dilakukan pengamanan kualitas air bersih yang layak dan aman digunakan, serta memenuhi standar yang berlaku. PT. Semen Indonesia telah melaksanakan kegiatan pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air untuk operasional pabrik dan perkantoran. Pada PT. Semen Indonesia, pengelolaan air yang efektif dan efisien menjadi salah satu pilar sebagai upaya perlindungan terhadap lingkungan. Hal tersebut menjadi strategi, target, dan inisiatif dari perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutan. Proses koagulasi dan flokulasi merupakan proses penting sebagai kunci dalam pengolahan air. Poly Aluminum Chloride (PAC) telah banyak digunakan sebagai koagulan dalam proses pengolahan air. Sisi lain, tepung jagung telah teruji mampu digunakan sebagai koagulan karena merupakan senyawa polimer polieletrolit bersifat negatif, dengan gugus karboksil, hidroksil, dan amida, yang berperan sebagai koagulan. Biokoagulan dari tepung jagung diperoleh dari ekstraksi tepung jagung dengan NaCl 1 M. Efektifitas dan efisiensi dari koagulan diuji dengan menggunakan metode jar test. Aspek yang diuji yakni pH, kekeruhan, dan warna, dengan variabel berupa jenis koagulan dan dosis koagulan. Penelitian ini membandingkan kemampuan PAC dan biokoagulan tepung jagung sebagai koagulan pada proses pengolahan air di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung jagung mampu bersifat sebagai bahan koagulan. Namun, biokoagulan tersebut tidak lebih efektif ataupun efisien jika dibandingkan dengan PAC.
Kajian Penurunan Kehilangan Air di DMA Tamanan Perumda Tirta Dhaha Kota Kediri Viola, Reka; Purnomo, Alfan
Jurnal Teknik ITS Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v12i3.120045

Abstract

Permasalahan umum yang paling sering terjadi pada penyediaan air minum adalah Air Tak Berekening (ATR) atau Non-Revenue Water (NRW). Penanggulangan besarnya nilai NRW perlu disesuaikan dengan jenis kehilangan air yang terjadi. Perumda Tirta Dhaha Kota Kediri membentuk District Meter Area (DMA) dalam upaya menekan tingkat kehilangan air. Pembentukan DMA ini merupakan program kemitraan yang difasilitasi oleh PERPAMSI. Hasil dari program kemitraan menyatakan NRW DMA Tamanan sebesar 51,40%. Akan tetapi angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan target kehilangan air nasional rata-rata 20%. Penelitian ini mengidentifikasi penyebab kehilangan air dengan melakukan penyusunan penyebab kehilangan air dengan melakukan penyusunan neraca air pada software WB EasyCalc dan menentukan target dan strategi dalam menurunkan kehilangan air di DMA Tamanan dengan melakukan aspek teknis. Analisis aspek teknis berfokus pada tekanan dan kecepatan aliran disimulasikan dengan software EPANET 2.2. Hasil dari penelitian adalah kehilangan air DMA Tamanan pada bulan November 2022 sebesar 37% dan Desember 2022 sebesar 37,3%. Sehingga target penurunan kehilangan air di DMA Tamanan adalah 17,3% dalam kurun waktu 4 tahun. Strategi penurunan kehilangan air adalah manajemen tekanan dengan pengaturan jam operasional pompa dan pemasangan PRV. Selain itu, dilakukan penggantian meter air pelanggan. Hasil strategi adalah kehilangan air dapat turun menjadi 19,9%. Jumlah air yang dapat diselamatkan dengan adanya strategi Pengendalian adalah sebesar 20.147 m³ dengan keuntungan yang didapatkan Rp25.106.680.