Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Al- HIKMAH DALAM AL-QURAN Ernawati; Muhammad Yusuf; Mardan
Kumpulan Artikel Pendidikan Anak Bangsa (Kapasa) : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 1 (2024): April KAPASA
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MEGAREZKY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37289/kapasa.v4i1.416

Abstract

Tulisan ini membahas tentang al-hikmah menurut perspektif al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia. Tujuan tulisan ini adalah merupakan untuk mengetahui makna dan tafsiran al-hikmah dalam kehidupan manusia menurut al-Qur’an dan tafsiran menurut para mufassir. Metode yang dipergunakan adalah tematik (maudhui) yaitu dalam penelitian kepustakaan (Library Research). Pendidikan al-hikmah tepat dijadikan salah satu jenis pendidikan karena disamping ia (al-hikmah) menjadi materi pendidikan juga telah menjadi salah satu metode untuk mengajarkan al-hikmah itu sendiri. Al-hikmah sebagai pendidikan, tujuan dari pendidikan al-hikmah adalah sebuah upaya membimbing manusia (peserta didik) untuk meraih kebaikan sebanyak mungkin baik untuk kehidupannya di dunia maupun untuk kehidupannya di akhirat kelak.
KONSEP UKHUWAH DALAM AL-QUR'AN Nur Apriyani; Muhammad Yusuf; Mardan
Kumpulan Artikel Pendidikan Anak Bangsa (Kapasa) : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2024): Agustus KAPASA
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MEGAREZKY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37289/kapasa.v4i2.425

Abstract

Al-Qur'an memainkan peran penting dalam memperkuat dan memelihara hubungan ukhuwah di antara umat Islam. Kitab suci ini memberikan dasar moral dan ajaran yang memandu umat Islam untuk hidup dalam persaudaraan, solidaritas, tolong-menolong, dan perlakuan yang adil terhadap sesama Muslim, sehingga memperkuat ikatan persaudaraan di antara mereka.Ayat ini menekankan kepada para mukmin untuk memelihara kesederhanaan dan rendah hati di hadapan Allah, serta untuk tidak menunjukkan sikap sombong terhadap sesama manusia. Hal ini karena sikap sombong dan angkuh tidak sesuai dengan akhlak yang dianjurkan dalam Islam. Beberapa keutamaan ukhuwah antara lain: Menjalin Hubungan yang Erat, Menghapus Perpecahan, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Menguatkan Ketahanan, Mendatangkan Rahmat Allah.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, yang melibatkan analisis buku, tafsir al-Qur'an, jurnal, dan makalah yang berkaitan dengan konsep Ukhuwwah Islamiyah. Peneliti akan memeriksa data-data yang terungkap dalam al-Qur'an dan literatur terkait untuk mengeksplorasi makna dan relevansi konsep tersebut. Manusia beriman memiliki dua dimensi hubungan yang harus selalu dipertahankan dan dilaksanakan: hubungan vertikal dengan Allah SWT melalui shalat dan ibadah lainnya, dan hubungan horizontal dengan sesama manusia di masyarakat melalui tindakan sosial. Tahap-tahap ini terdiri dari (1) Ta'aruf, (2) Ta'aluf, (3) Tafahum, (4) Ri'ayah dan Tafakud, (5) Ta'awun, dan (6) Tanashur. ABSTRACT The Qur'an plays a significant role in strengthening and maintaining the bonds of brotherhood (ukhuwah) among the Muslim community. This holy book provides the moral foundation and teachings that guide Muslims to live in brotherhood, solidarity, mutual assistance, and fair treatment towards fellow Muslims, thus reinforcing the bonds of brotherhood among them. This verse emphasizes to the believers to maintain simplicity and humility before Allah, and not to display arrogance towards fellow human beings, as arrogance is not in line with the ethics advocated in Islam. Some virtues of brotherhood include: Establishing Close Relationships, Eliminating Division, Enhancing Social Life, Strengthening Resilience, and Bringing Allah's Mercy. This study employs a literature review method, involving the analysis of books, Qur'anic exegesis, journals, and papers related to the concept of Islamic brotherhood (Ukhuwwah Islamiyah). The researcher will examine the data revealed in the Qur'an and related literature to explore the meanings and relevance of this concept. Believing humans have two dimensions of relationships that must always be maintained and implemented: a vertical relationship with Allah SWT through prayer and other worship, and a horizontal relationship with fellow human beings in society through social actions. These stages consist of (1) Ta'aruf, (2) Ta'aluf, (3) Tafahum, (4) Ri'ayah and Tafakud, (5) Ta'awun, and (6) Tanashur.
Hubungan Ilmu dan Akhlak Dalam Al-Qur’an Herlin Pebrianti Yuanita Ponto; Muhammad yusuf; Mardan
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Vol 4 No 1 (2024): Vol. 4 No. 1 (2024): April (EDULEC)
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/edulec.v4i1.214

Abstract

Penelitian ini membahas tentang hubungan antara ilmu dan akhlak dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan panduan lengkap dan terbaik dalam menjalani hidup dan mencari keridhaan Allah, Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam, memnerikan penekana yang besar pada pengembangan ilmu pengetahuan (ilmu) dan perilaku baik (akhlak). Ilmu dan akhlak merupakan dua unsur yang saling melengkapi dalam membentuk manusia beriman dan bertakwa. Ilmu merupakan dasar dari segala Tindakan manusia, berbuat tanpa ilmu segala perbuatan manusia menjadi tidak terarah dan tidak bertujuan. Ilmu memang memiliki derajat yang tinggi di hadapan Allah, namun akhlak adalah buah nyata dari ilmu itu sendiri. Akhlak adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabiat, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau sesama makhluk. This article discusses the relationship between knowledge and morals in the Koran. The Al-Qur'an is the complete and best guide in living life and seeking Allah's pleasure. The Al-Qur'an as the main source of Islamic teachings, places great emphasis on the development of knowledge (ilmu) and good behavior (akhlak). Knowledge and morals are two elements that complement each other in forming a man of faith and piety. Knowledge is the basis of all human actions, without knowledge all human actions become directionless and aimless. Knowledge indeed has a high degree before God, but morals are the real fruit of knowledge itself. Morals are the most important thing in human life because morals include all understanding of good and bad human behavior, habits, temperament, character in relation to the Khaliq or fellow creatures.
KESADARAN EKOLOGIS; PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM AL-QUR’AN Andi Eki Dwi Wahyuni; Mardan; Muhammad Yusuf
AL-MUTSLA Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Al Mutsla
Publisher : STAIN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46870/jstain.v6i1.963

Abstract

The interaction of humans and the environment is inseparable. Human dependence on natural resources for their survival is threatened as a result of poor management and exploitation actions making environmental damage worse. The purpose of this interpretation research is so that readers better understand the nature of ecological awareness, verses about ecological awareness, and the urgency of ecological awareness. In this study, a qualitative approach is used with the Maudhu'i interpretation method. As for the results of the research conducted, that ecology is a science about the interaction of living things with their living environment. In Arabic the environment means al-bī'ah. Some verses that explain about ecological awareness are QS. Āli 'Imrān/3: 191; QS. al-Anbiyā'/21: 31; QS. al-A'rāf /7: 10; Qs. al-Qaṣaṣ/28:77; Qs. al-Baqarah/2: 60 Then in Qs. al-A'rāf /7: 56-58. The importance of increasing environmental awareness for humans, because we were created as caliphs (leaders on earth) managers who are responsible for the sustainability of life on earth, not only utilizing but also guarding nature as the mandate given by Allah.
CONTINUITY INSIDE AL QURAN Abdul Mannang; Mardan; Muhammad Yusuf
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 2 (2025): Vol. 2 No. 2 Edisi April 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i2.523

Abstract

Consistency, or consistency in truth, is wrong one concept important in teachings Islam which much mentioned in Al-Qur'an. Consistency considered as attitude hold on firm on road Which Correct in accordance with teachings Allah, despite facing various challenge. Study This aiming For analyze meaning And implementation steadfastness in The Quran and its relevance for life Muslim modern. With approach qualitative And method analysis interpretation thematic, This study found that that draft steadfastness No only demand consistency worship but Also demand steadfastness heart in various aspects of life, such as social, economic, and personal. The conclusion of this study states that istiqamah is a fundamental pillar that strengthens a person's piety and faith in interacting with Allah and fellow human beings.
AN INTERPRETIVE REVIEW OF ENVIRONMENTAL CONSERVATION IN THE CONTEMPORARY ERA Sri Ayu Andari Putri Alwaris; Mardan; Muhammad Yusuf
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 2 (2025): Vol. 2 No. 2 Edisi April 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i2.527

Abstract

The role of humans in preserving and managing the environment is very large and covers various aspects of life, including natural resource management, biodiversity protection, application of environmentally friendly technology, and public awareness to protect nature. All these actions are not only important for human survival, but also for the life of all creatures on earth. By integrating the principles of sustainability into everyday life, humans can help keep the earth sustainable for future generations .
THE CONCEPT OF MARRIAGE IN THE QUR'AN Andi Fadhil Andi Aderus; Mardan; Muh Yusuf
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 2 (2025): Vol. 2 No. 2 Edisi April 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i2.538

Abstract

Marriage is a sunnatullah that occurs between living creatures, especially for humans in pairs. The Qur'an explains the concept of marriage quite specifically in the scope of Sakinah, Mawadah, and Rahmah. Deep meaning of these three concepts can be explored with the aim of maximizing the worship of marriage in it. In addition to the fulfillment of rights and obligations, the legal scope of marriage also has its own position as a discussion that is quite interesting to explore.
THEY ARE IN THE QURAN Poppy Hippy; Mardan; Muhammad Yusuf
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 2 (2025): Vol. 2 No. 2 Edisi April 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i2.550

Abstract

Human rights are rights that are owned by all people according to humane conditions. These human rights are always seen as something basic, fundamental and important. Therefore, the opinion that says that human rights are "power and security" owned by every individual. The idea of ​​human rights arose in the 17th and 18th centuries, as a reaction to the absolutism of kings and feudal lords at that time towards the people they ruled or the people they employed, namely the lower class society, this lower class society did not have rights, they were treated arbitrarily as slaves owned. As a reaction to this situation, the idea arose so that the lower class society would be elevated from its position as slaves
DERIVASI KATA TASBIH DALAM AL-QUR’AN (STUDY ANALISIS LINGUISTIK DAN MAKNA) Rahmat. R; Muhamamd Yusuf; Mardan
AL MUALLAQAT Vol. 4 No. 2 (2025): Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Program Studi Bahasa dan Sastra Arab STAIN Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi ayat tasbih dalam Al-Quran merujuk pada struktur kata dan kalimat yang mengandung makna tasbih, metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif kepustakaan. Tasbih dalam Al-Qur’an digunakan dalam beragam bentuk dan konteks. Lafaz tasbih beserta derivasinya disebutkan sebanyak 92 kali dalam 87 ayat di 49 surat,  derivasi kata tersebut berdasarkan kaidah linguistic terbagi menjadi empat bagian yaitu isim mashdar, fill Madhi, fiil mudhari dan fiil amr. Meskipun demikian, namun semuanya memiliki makna dasar yang sama yaitu mengagungkan dan menyucikan Allah SWT.   
Konsep Ulama dalam Tafsir Klasik dan Modern: Studi Komparatif Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Mishbah: مفهوم العلماء في التفسير القديم والمعاصر: دراسة مقارنة بين تفسير ابن كثير وتفسير المصباح HL, Muh. Nur As'ad; Yusuf, Muhammad; Mardan; Saleh, Ummu Sulaimah
Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir Vol. 9 No. 2 (2025): Al Karima : Jurnal Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran Isy Karima Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58438/alkarima.v9i2.367

Abstract

Urgensi penelitian ini berangkat dari kebutuhan untuk meninjau kembali konsep “ulama” dalam cahaya Al-Qur’an guna menjawab tantangan intelektual dan sosial kontemporer. Penentuan karakteristik ulama dan pemahaman terhadap peran mereka sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an berkontribusi dalam membangun kesadaran ilmiah dan spiritual yang seimbang di tengah masyarakat Islam. Di antara ayat yang menonjol dalam mendukung konsep ini adalah firman Allah Ta‘ala: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama” (QS. Fāṭir [35]: 28), yang menegaskan hubungan esensial antara ilmu dan rasa takut kepada Allah serta menjadikannya tolok ukur utama dalam mendefinisikan ulama. Penelitian ini bertujuan memahami karakteristik ulama dalam perspektif Al-Qur’an, mengidentifikasi padanan makna kata “ulama”, serta menganalisis metode penafsiran yang digunakan oleh Ibnu Katsir dan Quraish Shihab. Pendekatan yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan metode deskriptif-analitis. Tafsir Ibnu Katsir menerapkan metode riwayah dan salaf, dengan tahapan sistematis: mengaitkan ayat-ayat terkait, mengutip hadis, serta menggunakan pendapat sahabat dan tabi‘in sebelum melakukan tarjih berdasarkan kekuatan sanad dan konsistensi makna.  Adapun Tafsir Al-Mishbah menggunakan pendekatan analisis kontekstual melalui kajian linguistik, sebab turunnya ayat, konteks sosial-historis, dan relevansi makna kemanusiaan.Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika penafsiran terhadap konsep ulama dalam Islam serta relevansinya menghadapi tantangan zaman modern, sekaligus mendorong pemahaman yang kritis dan komprehensif terhadap teks-teks suci Al-Qur’an.