Produk kecantikan merek lokal kini makin bersaing dengan produk ternama dunia. Media Indonesia menyebutkan bahwa Tokopedia mencatat peningkatan transaksi pada kategori kecantiikan mencapai hampir 2 kali lipat menjelang akhir 2020. hal ini menggambarkan bahwa geliat kreatifitas dan ekonomi Indonesia telah meningkat. Namun, seiring dengan perkembangan tersebut, meningkat pula tren budaya Korea Selatan yang sering disebut Korean Wave atau Hallyu. Hallyu ini mengacu pada fenomena budaya populer Korea yang mulai populer pada akhir tahun 1990-an di Cina dan Asia Tenggara. Hallyu sangat populer dikalangan anak muda yang terpesona dengan musik, drama, film dan bahkan makanan Korea (Bok-rae, 2015). Kedua fenomena ini melebur menghasilkan fenomena baru yaitu penggunaan Brand Ambassador asing khususnya yang berasal dari Korea Selatan untuk produk kecantikan lokal Indonesia. Penelitian ini melakukan analisa pengaruh penggunaan Brand Ambassador asing terhadap keputusan pembelian produk kecantikan lokal untuk mengetahui apakah konsumen membeli suatu produk kecantikan terpengaruh dengan brand ambassador yang menjadi bintang iklan produk tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah keputusan pembelian produk dari pelanggan produk kecantikan lokal dengan merk Scarlett, Somethinc dan White Lab tidak terpengaruh brand ambassador tetapi lebih terpengaruh pada harga dan kualitas produk yang lebih cocok dan memang ditujukan untuk pasar masyarakat Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif.