Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika dan rendahnya kemampuan guru dalam mengembangkan soal untuk melatih kemampuan penyelesaian masalah matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Tessmer yang terbagi atas tahapan Preliminary, Self Evaluation, Expert Riview, one-to-one, Small Group dan Field test. Informasi data didapatkan melalui wawancara, angket respon, penilaian, dan dokumentasi. Data di analisis untuk mendapatkan produk yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik. Saran dan komentar yang diterima dari validator dan peserta didik dijadikan dasar untuk merevisi soal penilaian formatif yang dikembangkan untuk menghasilkan prototipe II. Berdasarkan hasil analisis angket diketahui respon peserta didik terhadap soal penilaian formatif tergolong sangat baik dengan persentase sebesar 88,10%. Hasil pelaksanaan beserta saran dan masukan dari peserta didik dijadikan dasar perbaikan soal penilaian formatif yang akan dilanjutkan pada tahap uji lapangan. Setelah soal penilaian formatif direvisi, maka soal penilaian formatif diujikan pada tahap uji lapangan terhadap 33 subjek uji. Respon peserta didik dianalisis dan diperoleh 24 soal valid. Soal yang valid diuji reliabilitasnya dan diperoleh nilai 0,947 dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi. Diperoleh produk akhir berupa 21 soal penilaian formatif untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik fase E pada konten aljabar yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran dan daya pembeda yang baik.