Silfiana, S.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah (JKPD)

DEVELOPMENT STRATEGY OF POTENTIAL VILLAGE TO BE VILLAGE OF EDUCATION TOURISM IN BUMI JAYA VILLAGE (Case Study of Bumi Jaya Pottery Craft Center in Ciruas District, Serang Regency) Putra, Arta Rusidarma; Silfiana, S.
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 3 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v3i1.51

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan potensi desa wisata edukasi Bumi Jaya yang terkenal dengan kerajinan gerabah dan keindahan alamnya. Kerajinan gerabah yang ada di Desa Bumi Jaya Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang merupakan salah satu desa yang sangat berpotensi untuk pengembangan menjadi desa wisata edukasi. Selain dijadikan sebagai sentra kerajinan gerabah, desa ini memiliki sumber daya alam yang sangat mendukung terutama pada tersedianya bahan baku tanah liat yang mempunyai kualitas yang sangat baik dan juga sejarah kearifan lokal gerabah dari jaman kerajaan Banten serta keindahan alam persawahannya. Untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat, maka dirasa perlu adanya pengembangan potensi desa menjadi desa wisata edukasi Bumi Jaya. Strategi pengembangan potensi desa wisata edukasi Bumi Jaya dengan perencanaan partisipatif dalam pengembangan pariwisata di desa wisata Bumi Jaya dan menerapkan Community Based Tourism sebagai pendekatan pengembangan pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan strategi wisata edukasi Bumi Jaya dapat dirumuskan dengan menggunakan SWOT dan strategi analisis SO, ST, WO, WT. Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Potensi, Desa Wisata Edukasi ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the potential development strategies of Bumi Jaya educational tourism villages that are famous for pottery crafts and their natural beauty. Pottery crafts in Bumi Jaya Village, Ciruas Subdistrict, Serang Regency are one of the villages that have the potential to develop into educational tourism villages. In addition to being used as a center for earthenware crafts, this village has natural resources that are very supportive especially in the availability of clay raw materials that have very good quality and also the history of the local wisdom of pottery from Banten's royal era and the natural beauty of its rice fields. To further improve the economy of the community, it is deemed necessary to develop the potential of the village to become an educational tourism village for Bumi Jaya. The strategy for developing the potential of educational tourism villages in Bumi Jaya with participatory planning in tourism development in the tourism village of Bumi Jaya and implementing Community Based Tourism as an approach to tourism development. This study used descriptive qualitative method. Based on the results of the research, the development of the Bumi Jaya educational tourism strategy can be formulated using SWOT and SO, ST, WO, WT analysis strategies. Keywords: Development Strategy, Potential, Educational Tourism Village.
POLICY EVALUATION OF PERATURAN DAERAH NO. 5 TAHUN 2014 ON LAND PROTECTION OF SUSTAINABLE FOOD FARMING IN BANTEN PROVINCE Darma, Bani Adi; Silfiana, S.
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 3 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v3i1.53

Abstract

ABSTRAK Pemerintah Provinsi Banten telah menerbitkan sebuah Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelajutan (LP2B) sebagai amanat dari Undang-undang Nomor 41 Tahun 2019 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Peraturan Daerah ini diharapkan dapat menahan laju konversi lahan sawah khususnya sawah dengan irigasi teknis sehingga dapat menopang ketahanan pangan daerah dan nasional. Dalam Pelaksanaannya dapat dikatakan belum berjalan sebagaimana mestinya sehingga diperlukan suatu evaluasi menyeluruh dalam pelaksanaannya. Didalam pelaksanaannya, Peraturan Daerah ini masih memiliki kendala didalam proses ataupun ruang lingkup peraturan daerah itu sendiri yang meliputi; perencanaan, penetapan. Oleh karena itu, diperlukan suatu evaluasi untuk melihat implementasi kebijakan LP2B dikaitkan dengan berbagai regulasi yang telah disusun selama ini. Evaluasi ini menitikberatkan pada amanat yang telah ditetapkan di dalam Peraturan daerah Nomor 5 Tahun 2014, yaitu dimulai pada saat perencanaan sampai dengan implementasi dari pelaksanaan peraturan daerah tersebut. Sehingga upaya inventarisasi data dalam penyusunan perencanaan penetapan menjadi hal yang penting dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas pertanian sebagai pelaksana teknis. Kata kunci: Evaluasi Kebijakan, lahan pertanian pangan berkelanjutan, Provinsi Banten. ABSTRACT Banten Provincial Government has published a regional regulation Number 5 of 2014 concerning protection of Sustainable Agriculture Food Land (LP2B). as mandated by law Number 41 of 2019 concerning Sustainable Food Agriculture Land (LP2B). This Regional Regulation is expected to be able to restrain the rate of conversion of paddy fields, especially rice fields with technical irrigation so that it can sustain regional and national food security. In its implementation it can be said that it has not been running properly so that a comprehensive evaluation is needed in its implementation. In its implementation, this Regional Regulation still has constraints in the process or scope of the regional regulation itself which includes; planning, determination. Therefore, an evaluation is needed to see the implementation of Sustainable Agriculture Food Land (LP2B) policy associated with various regulation that have been prepared so far. This evaluation focuses on the mandate specified in regional regulation Number 5 of 2014, starting at planning until the implementation of the regional regulations. So that the effort to inventory data in the preparation of the designation plan is an important thing to be done by the Banten Provincial Government through the agricultural service as a technical implementer. Keywords: Policy Evaluation, sustainable food agriculture land, Banten Province