Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi

Perilaku Komunikasi Suku Pedalaman Polahi dalam Berinteraksi dengan Masyarakat Luar Suku Citra Putri Dano
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4 No 1 (2021): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v4i1.825

Abstract

Suku Polahi merupakan suku asli Gorontalo yang hingga saat ini masih ada dan hidup di wilayah-wilayah pedalaman Gorontalo. Salah satunya di Desa Tamaila, Kabupaten Gorontalo. Sebagai suku pedalaman, dahulu Polahi dikenal enggan untuk berinteraksi dengan masyarakat di luar suku, walaupun secara geografis tempat tinggal mereka dekat dengan perkampungan warga. Namun saat ini, khususnya di Desa Tamaila suku Polahi mulai membuka diri dan mau untuk berinteraksi dengan masyarakat desa sekitar, walaupun masih terbatas pada tujuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku komunikasi suku Polahi saat berinteraksi dengan masyarakat dari luar suku mereka. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi non partisipan, yang artinya peneliti hanya melihat fenomena interaksi suku polahi dan masyarakat luar suku secara umum, tanpa melibatkan diri dalam kehidupan keseharian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebagian anggota suku Polahi sudah mulai membuka diri untuk hidup berdampingan dengan masyarakat luar suku. Terbukti dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup (mata pencaharian, dan proses jual beli di pasar). Kendala – kendala dalam berinteraksi yang ditemukan selama proses komunikasi (misalnya, kendala Bahasa dan perilaku non verbal yang mengundang perbedaan pemahaman) bisa diatasi dengan cara memanfaatkan anggota suku Polahi yang dinilai lebih berpendidikan (beberapa anak dari suku Polahi sudah bersekolah) untuk menjadi penerjemah. Peneliti menyimpulkan bahwa perilaku komunikasi suku Polahi sudah mengalami pergeseran, disebabkan adanya motivasi untuk menjalin hubungan dengan masyarakat luar.
POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT NELAYAN DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI Citra Putri Dano
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5 No 1 (2022): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v5i1.2352

Abstract

Masyarakat nelayan adalah orang – orang yang hidup di desa pinggiran pantai atau pesisir pantai. Pada dasarnya istilah masyarakat pesisir sering diidentikkan dengan penyebutan masyarakat nelayan, hal ini disebabkan karena mayoritas dari pekerjaan masyarakat pesisir adalah nelayan. Masyarakat nelayan masih menjadi prioritas utama karena disamping kehidupannya dipesisir pantai yang jauh dari jangkauan transportasi dan komunikasi, serta tingkat pendidikan yang rendah namun sebetulnya memiliki potensi penghasilan yang sangat menjajikan dari hasil kelautan ikut andil dalam perekonomian negara. Di era teknologi informasi dan komunikasi, TIK bukan lagi menjadi barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat. TIK sekarang ini dapat dimanfaatkan serta dikembangkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan latar belakang tersebut sebagai peneliti di bidang komunikasi dan media kiranya perlu penelitian pola komunikasi masyarakat nelayan, karena informasi sangat penting untuk pengembangan kemajuan daerah, menguasai informasi bisa sebagai pondasi yang kuat untuk kemajuan masyarakatnya. Penelitian belangsung selama 8 bulan di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Informasi diperoleh melalui observasi non partisipan, dimana peneliti tidak melibatkan diri secara langsung dalam kehidupan masyarakat nelayan dan wawancara semi terstruktur terhadap lima warga yang berprofesi sebagai nelayan serta dokumentasi sebagai pelengkap data.