Kendala pendidikan pada saat implementasi mengenai berpikir kritis masih tergolong dalam kriteria tingkatan yang sangat rendah dengan persentase sekitar 45% .Dalam menanamkan konsep berpikir kritis kepada siswa maka perlunya penanaman berpikir kritis sejak dini sejak siswa berada pada jenjang sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan memiliki tujuan untuk menghasilkan media berbasis Autoplay materi usaha pelestarian lingkungan untuk melatih kemampuan siswa untuk berpikir kritis di kelas 5 SD dengan kriteria valid, efektif dan praktis. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran). Hasil pengimplementasian dari produk peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang disajikan tabel diperoleh bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan apabila hipotesis nol Ho ditolak sedangkan hipotesis penelitian H1 diterima. Berarti terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara kelas sebelum penggunaan media dan sesudah penggunaan media. bahwa t-hitung (- 12.302) lebih kecil dari t-tabel (1.701). Dengan demikian, penggunaan media berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis, kepraktisan dari guru dan siswa sebesar 85%, nilai kevalidan sebesar 90%, keefektifannya menunjukkan signifikansi dengan hasil perbedaan rata-rata pretest dengan posttest sebesar 21.071. Maka pengembangan media autoplay dinyatakan valid, praktis, dan efektif serta dapat melatih berpikir kritis.