Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Clean And Healthy Living Behavior (Phbs) With The Incidence Of Scabies In School-Age Children In Mas Assasunnajah, Aceh Besar District Najikhah, Nur; Hidayattullah, Mhd.; Putri, Rosalia; Putri, Natasha Aulia
Aceh Sanitation Journal Vol 2 No 2 (2023): ,
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/asjo.v2i2.560

Abstract

Health problems, especially those related to clean and healthy living behavior, are prone to occur in school-aged children. Some diseases that are often found in school-aged children include scabies, diarrhea and dengue fever. Prevention of this problem can be done through a clean and healthy living behavior program. Indicators of clean and healthy living behavior in educational institutions/schools include washing hands with running water and using soap, consuming healthy snacks in the school canteen, using clean and healthy latrines, exercising regularly and in a measured manner, eradicating mosquito larvae, not smoking at school. , weigh and measure height, and dispose of rubbish in the right place. The aim of this study was to determine clean and healthy living behavior and the incidence of scabies in school-aged children. The research method uses a quantitative method with a cross sectional approach, the samples used in this research were 62 samples, then data processing used SPSS. The research results showed that clean and healthy living behavior was related to the incidence of scabies (0.001). Based on the research results, it can be concluded that PHBS is related to the incidence of scabies.
Edukasi Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Kecamatan Jaya Aceh Jaya Putri, Rosalia; Amalina, Wahida; Najikhah, Nur; Hidayattullah, Mhd.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 2 No. 3 (2024): Bulan Februari
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v2i3.82

Abstract

Stunting adalah salah satu masalah gizi yang dapat menghambat perkembangan manusia secara bermakna, anak-anak dikatakan stunting apabila tinggi badan mereka untuk usia kurang dari negatif dua standar deviasi di bawah median standar pertumbuhan anak, gangguan pertumbuhan yang gagal pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Balita usia 12-59 bulan merupakan usia yang rentan terhadap masalah gizi terutama stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kecamatan Jaya, Aceh Jaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional studi. Sampel dalam penelitian adalah 30 responden dengan Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan derajat kemaknaan (0,05). Hasil kegiatan ini adalah bahwa pengetahuan ibu berpengaruh terhadap kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan. Ibu adalah pengasuh pertama bagi anak-anak, sehingga peran ibu dalam stunting jelas penting. Keluarga adalah pendukung utama kedua untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Survei Prevalensi Kecacingan pada Ibu Hamil Berdasarkan Faktor Risiko Lingkungan dan Perilaku  di Kabupaten Aceh Tengah Ellianufara , Ellianufara; Putri , Rosalia; Hidayattullah, Mhd.; Nurdin, Ambia
Teewan Journal Solutions Vol. 1 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/jvjje021

Abstract

Kecacingan atau Cacingan sering disebut Soil Transmitted Helminth (STH)  adalah penyakit yang ditularkan melalui tanah. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah di dunia (global issue). Diperkirakan sebanyak 1,5 milyar penduduk dunia  atau sekitar 24% berisiko terserang penyakit ini. Kelompok rentan Kecacingan adalah ibu hamil (Bumil) dan anak-anak. Prevalensi Kecacingan di Indonesia mencapai 28,25% dan di Provinsi Aceh memiliki prevalensi sebesar 32,3%. survei observasional yang dilakukan pada tempat yang menjadi sasaran survei yaitu lingkungan yang diduga sebagai tempat penularan Kecacingan terutama pada Bumil. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik observasi tanpa mempengaruhi subyek yang diamati (unobtrosive). Jumlah sampel target sebanyak 210  dan  terkumpul  sebanyak 172 sampel Bumil yang tersebar di 30 desa dengan jumlah 7 sampel setiap desa pada 7 Kecamatan/Puskesmas terpilih (Ketol, Celala, Silih Nara, Linge, Pegasing, Kute Penang dan Rusip Antara). Pengambilan sampel berdasarkan puskesmas terpilih,  kriteria lokasi stunting dan sanitasi buruk dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Metode pemeriksaan telur cacing dilakukan dengan teknik Kato Katz di laboratorium. Survei dilakukan pada tanggal 24 sampai 29 April 2018. Pengolahan data dilakukan secara deskritif dan analisis perbandingan. Hasil survei menunjukkan bahwa  terdapat  26  sampel (15,1%) Bumil positif Kecacingan dengan rincian;  10 sampel   (5,8%) terinfeksi cacing  gelang (Ascariasis), 1 sampel  (0,60%)  terinfeksi cacing cambuk (Trichuriasis) serta 18 sampel (10,4%) terinfeksi cacing tambang (Ancylostomiasis). Ada diantara Bumil dengan infeksi lebih dari satu jenis cacing (double infections). Selain faktor karakteristik,  infeksi cacing pada Bumil di Kabupaten Aceh Tengah sangat dipengaruhi  faktor risiko lingkungan dan perilaku.