p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Econetica
Taqiuddin, Habibul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAGASAN UUD 1945 SEBAGAI KONSTITUSI POLITIK, KONSTITUSI EKONOMI, DAN KONSTITUSI SOSIAL Taqiuddin, Habibul
Econetica: Jurnal Sosial, Ekonomi, dan Bisnis Vol 3 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul UlamaNusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak UUD 1945 sebagai konstitusi bangsa Indonesia merupakan dokumen hukum dan dokumen politik yang memuat cita-cita, dasar-dasar, dan prinsip-prinsip penyeleng-garaan kehidupan nasional. Cita-cita pembentukan negara yang kita kenal sebagai tujuan nasional tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu “(a) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, (b) memajukan kesejahteraan umum, (c) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (d) melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Cita-cita tersebut akan dilaksanakan dalam susunan Negara Republik Indonesia yang berdiri di atas lima dasar negara, yaitu Pancasila yang juga tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai cita-cita tersebut dan melaksanakan penyelenggaraan negara berdasarkan Pancasila, UUD 1945 telah memberikan kerangka susunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Norma-norma dalam UUD 1945 tidak hanya mengatur kehidupan politik, tetapi juga kehidupan ekonomi dan sosial. Hal ini disebabkan the founding fathers menghendaki bahwa bangsa Indonesia berdaulat secara penuh, tidak hanya berdaulat secara politik. Maka UUD 1945 merupakan konstitusi politik, konstitusi ekonomi, dan konstitusi sosial yang harus menjadi acuan dan landasan secara politik, ekonomi, dan sosial, baik oleh negara (state), masyarakat (civil society ), ataupun pasar (market). Sebagai konstitusi politik, UUD Tahun 1945 berisi landasan konstitusional bagi Indonesia mengenai jaminan terhadap hak-hak warga negara, pembatasan kekuasaan negara, pengaturan mengenai hubungan negara dengan warga negara. Sebagai konstitusi ekonomi, maka UUD 1945 harus dipahami sebagai kebijakan ekonomi tertinggi yang harus dijadikan acuan dan rujukan dalam mengembangkan setiap kebijakan pembangunan ekonomi nasional. sebagai konstitusi sosial, UUD 1945 mengatur tata kehidupan bermasyarakat
Strategies for Handling Non-Performing Qardhul Hasan Financing in Islamic Cooperatives Suhaera, Baiq; Taqiuddin, Habibul; Yakub, Muhammad
Econetica: Jurnal Sosial, Ekonomi, dan Bisnis Vol 5 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul UlamaNusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/econetica.v5i2.540

Abstract

This study investigates the causes and management strategies of non-performing Qardhul Hasan financing at the Baituttamkin Sharia Cooperative, Kediri Unit. The Qardhul Hasan scheme represents a non-profit, collateral-free financing model where members repay only the principal amount without profit sharing or service fees. However, its implementation frequently faces repayment problems due to members’ inability to fulfill obligations. Using a qualitative field research approach, data were collected through observation, interviews, and documentation, then analyzed using Miles and Huberman’s interactive model. The findings reveal two major factors contributing to non-performing financing: internal weaknesses, such as insufficient monitoring and weak assessment of member character, and external factors, including adverse economic conditions, business failure, and deliberate non-compliance by members. The cooperative’s handling strategies include home visits, friendly dispute resolution through musyawarah (deliberation), motivation and business mentoring, rescheduling, and recovery measures. These results emphasize that improving internal governance, member monitoring, and financial literacy can strengthen cooperative resilience and minimize future defaults.