Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Multidisciplinary Academic

Kajian Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Observatorium Astronomi Lampung (OAL): Bagian 3 Annisa Novia Indra Putri; Warid Zul Ilmi; Afrizal Vatikawa; Nindhita Pratiwi
Journal of Multidisciplinary Academic Vol 3, No 2 (2019): Special Issue in Multidisciplinary Academics related Astronomy Background
Publisher : Penerbit Kemala Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Institut Teknologi Sumatera (ITERA) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Provinsi Lampung telah sepakat untuk membangun Observatorium di Lampung yang kemudian diberi nama Observatorium Astronomi Lampung (OAL). Pada tanggal 20 November 2016 telah dilakukan survei lokasi dan ditentukan titik koordinat geografis OAL yaitu 05o 27’ 71” LS dan 105o 09’ 39” BT dengan ketinggian 1030 meter di atas permukaan laut. Dengan adanya pembangunan OAL ini diharapkan akan menjadi pusat pendidikan sains dan menjadi pusat ekowisata di Provinsi Lampung sehingga Lampung meiliki daya tarik tersendiri bagi turis lokal maupun mancanegara. Dikarenakan bangunan observatorium termasuk bangunan yang dilindungi dan dipertahankan keberadaannya maka dibutuhkan pengelolaan dan pengembangan yang terarah sehingga fungsi utama dari observatorium tidak terganggu. Salah satu caranya dengan menjadikan kawasan OAL menjadi kawasan tertentu dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa pihak terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 113 responden, 86 responden (76%) setuju jika OAL dijadikan sebagai kawasan tertentu sedangkan 27 responden (24%) tidak setuju. Dari 24% responden yang tidak setuju, 30%nya berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Lampung.
Hubungan Antara Percepatan Drag Satelit LAPAN-TUBSAT dengan Indeks Aktivitas Matahari Selama Badai Geomagnetik 2015 Nindhita Pratiwi; Muhammad Isnaenda Ikhsan
Journal of Multidisciplinary Academic Vol 3, No 2 (2019): Special Issue in Multidisciplinary Academics related Astronomy Background
Publisher : Penerbit Kemala Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satelit bergerak melewati atmosfer sehingga mengalami gaya drag pada arah yang berlawanan dengan gerak orbit. Gaya drag atmosfer merupakan gangguan non-gravitasi terbesar pada satelit LEO (Low Earth Orbit). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan hubungan antara percepatan drag harian satelit LAPAN-TUBSAT dengan indeks aktivitas Matahari selama badai geomagnetic 2015. Data indeks aktivitas Matahari (indeks F10,7) diambil dari ftp.swpc.noaa.gov. Kami menggunakan perangkat lunak STK (System Tool Kit), python, dan model interaktif CCMC (Community Coordinated Modeling Center) untuk mengolah data. Untuk menghitung percepatan drag, dibutuhkan data kecepatan satelit yang diperoleh dari STK dan data kerapatan atmosfer. Untuk menghasilkan data kerapatan atmosfer, digunakan CCMC dengan model atmosfer MSISE-90 (Mass Spectrometer – Incoherent Scatter Extended 1990). Selain itu, dibutuhkan data masukan berupa posisi satelit (lintang, bujur, dan ketinggian) yang dapat diperoleh dari STK. Pada tanggal 18 Maret 2015, aktivitas Matahari berada pada tingkat moderate (100 ≤ F10,7 ≤ 150). Model atmosfer cukup sensitif terhadap kondisi Matahari, baik ketika periode tenang maupun ketika periode badai. Untuk model atmosfer ini, nilai percepatan drag maksimum yang mencapai 451,4416 m/hari2 terjadi pada tanggal 17 Maret 2015 bersamaan dengan terjadinya fenomena badai geomagnetik kuat. Percepatan drag satelit LAPAN-TUBSAT memiliki hubungan linier dengan F10,7 dengan koefisien korelasi sebesar 0,47