Octavianus Cahyono Priyanto
Prodi Desain Interior, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Invensi (Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni)

Persepsi dan Keterlibatan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah untuk Desain Alat Estetis Vidyaprabha, Khansa; Priyanto, Octavianus Cahyono
INVENSI Vol 10, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/invensi.v10i1.14434

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan memahami persepsi masyarakat terhadap pengolahan sampah plastik secara mandiri dan hambatan-hambatan yang dihadapinya, sebagai dasar bagi desainer dalam merancang alat daur ulang yang mudah digunakan dan menarik secara visual. Menggunakan pendekatan metode campuran, penelitian ini mengintegrasikan teknik kualitatif dan kuantitatif untuk mengeksplorasi pandangan masyarakat mengenai praktik daur ulang plastik mandiri. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi literatur, dan survei kuesioner. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode oleh Miles & Huberman untuk mengidentifikasi pola persepsi dan tantangan yang dialami. Temuan menunjukkan bahwa meskipun masyarakat memiliki sikap positif terhadap daur ulang plastik, partisipasi aktif masih terhambat oleh keterbatasan akses terhadap alat yang mudah digunakan dan kurangnya pemahaman mengenai metode daur ulang yang efektif. Responden juga menekankan bahwa alat daur ulang yang intuitif dan estetis memiliki potensi besar untuk memfasilitasi serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik secara mandiri. Community Insights and Involvement in Waste Handling For Designing Aesthetic Devices ABSTRACTThe aim of this study is to explore and understand public perceptions regarding home plastic recycling and the challenges associated with it, providing a foundation for designers in creating recycling tools that are user-friendly and visually engaging. Employing a mixed-methods approach, the research combines qualitative and quantitative techniques to examine community views on self-managed plastic recycling practices. Data was collected through observation, interviews, literature review, and a survey questionnaire. For data analysis, the Miles & Huberman interactive model was applied to identify patterns in perceptions and challenges encountered. Findings indicate that while the public holds a positive attitude toward plastic recycling, active participation remains hindered by limited access to user-friendly tools and a lack of understanding of effective recycling methods. Respondents also noted that intuitive and visually appealing recycling tools have significant potential to facilitate and encourage community involvement in managing plastic waste independently. 
Memahami Pengguna sebagai Tahap Awal Perancangan Interior Bus Double Decker Jarak Jauh Kamadani, Atina Rohmah; Priyanto, Octavianus Cahyono
INVENSI Vol 10, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/invensi.v10i1.14456

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan metode Design Thinking dan prinsip Human-Centered Design (HCD) dalam perancangan interior bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) jenis double decker, dengan fokus utama pada tiga tahapan kunci, yaitu Empathize, Define, dan Ideate. Pendekatan ini dipilih karena HCD menekankan pentingnya berpusat pada kebutuhan dan pengalaman pengguna, yang memungkinkan desainer untuk menghasilkan solusi desain yang lebih relevan dan efektif. Pada tahap awal, yaitu Empathize, dilakukan observasi serta wawancara mendalam dengan para pengguna bus AKAP untuk menggali informasi terkait kebutuhan, preferensi, serta masalah-masalah yang sering mereka hadapi selama perjalanan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan diintegrasikan pada tahap define, di mana masalah-masalah utama yang perlu dipecahkan dalam desain interior bus diidentifikasi secara jelas. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa desain yang dikembangkan dapat memberikan solusi yang tepat sasaran dan berkelanjutan bagi pengalaman pengguna. Pada tahap Ideate, dilakukan sesi brainstorming untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang mempertimbangkan berbagai aspek penting seperti kenyamanan, keamanan, dan estetika interior bus, sambil tetap berfokus pada bagaimana meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Hasil dari tahap Empathize dan Define menunjukkan bahwa pengguna bus AKAP membutuhkan kenyamanan, privasi, serta fleksibilitas selama perjalanan panjang. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini kemudian mengembangkan solusi desain inovatif yang mencakup pengaturan tempat duduk, pemilihan material, pencahayaan yang optimal, serta sistem sirkulasi udara yang efisien. Semua solusi ini difokuskan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung kualitas interaksi antar penumpang serta kenyamanan perjalanan, sejalan dengan prinsip HCD yang mengutamakan kepuasan dan kesejahteraan pengguna sebagai prioritas utama.  User-Centered Insight for Designing Long-Distance Bus InteriorABSTRACTThis research aims to explore the application of the Design Thinking method and the principles of Human-Centered Design (HCD) in the interior design of AKAP (Intercity-Interprovincial) Double Decker buses, with a primary focus on three key stages: Empathize, Define, and Ideate. This approach was chosen because HCD emphasizes the importance of focusing on the needs and experiences of users, allowing designers to create more relevant and effective design solutions. In the initial stage, Empathize, observations, and in-depth interviews were conducted with AKAP bus passengers to gather information regarding their needs, preferences, and the problems they frequently encounter during their journeys. The data collected was then analyzed and integrated into the Define stage, where the key problems that need to be addressed in the bus interior design were clearly identified. This process aims to ensure that the developed design can provide targeted and sustainable solutions for the user experience. In the Ideate stage, brainstorming sessions were held to generate creative ideas considering important aspects such as comfort, safety, and the bus interior’s aesthetics, while maintaining a focus on how to improve the overall user experience. The findings from the Empathize and Define stages show that AKAP bus passengers require comfort, privacy, and flexibility during long journeys. Based on these findings, this research developed innovative design solutions, including seating arrangements, material selection, optimal lighting, and an efficient air circulation system. All these solutions are focused on creating a comfortable environment that enhances the quality of interaction among passengers and the overall comfort of the journey, in line with the HCD principles that prioritize user satisfaction and well-being.