Penelitian ini fokus pada identifikasi potensi financial distress, perbandingan lima metode pengukuran (Altman Z-score, Springate, Zmijewski, Grover, dan Merton), dan evaluasi tingkat akurasi pada perusahaan transportasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020-2022 serta mengulas implikasi penggunaan metode-metode tersebut dalam mendukung pengambilan keputusan investasi dan manajemen risiko perusahaan transportasi. Dari 27 sampel, Altman Z-score mengidentifikasi 8 perusahaan berpotensi mengalami kesulitan keuangan, sementara Springate, Zmijewski, Grover, dan Merton menyajikan angka 18, 6, 9, dan 5 perusahaan secara berturut-turut. Analisis statistik Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antara metode prediksi financial distress. Meskipun demikian, tiga uji paired sample menunjukkan ketidaksignifikan pada pasangan Grover dan Merton, Grover dan Springate, serta Merton dan Springate. Dengan tingkat akurasi tertinggi, metode Merton dianggap paling efektif dengan tingkat error terendah. Implikasi penelitian ini mencakup pemahaman risiko keuangan dan kesiapan perusahaan transportasi menghadapi fenomena financial distress di BEI.