Penelitian ini dilatar belakangi oleh keterbatasan jumlah guru yang mengajar di sekolah formal menyebabkan pendidikan agama hindu yang didapatkan di sekolah belum maksimal. Berdasarkan data KKG agama Hindu jumlah guru agama hindu di kecamatan Bangorejo hanya empat orang. Dengan keterbatasan tersebut maka materi yang diberikan juga terbatas. Keterbatasan materi yang didapatkan oleh siswa perlu diberikan tambahan – tambahan materi, terutama berkaitan dengan yang belum didapatkan di bangku pendidikan formal terutama dalam upaya meningkatkan sradha dan bhakti umat hindu. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Pasraman Purwa Dharma 7 beralamatkan di Pura Hyang Dharma Desa Sukorejo Rt 002 Rw 005 Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi merupakan pasraman non formal yang memiliki struktur kurikulum yang memuat empat mata pelajaran keagamaan Hindu yang terdiri atas: Veda, Seni dan Kebudayaan, Yoga dan Majajaitan. Akan tetapi, pada pasraman Purwa Dharma 7 kurikulum itu dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Pasraman Purwa Dharma 7 sebagai pendidikan non formal masih tetap eksis dan memiliki beberapa fungsi secara garis besar yaitu pasraman digunakan sebagai wadah untuk pendewasaan diri dan mengembangkan karakter peserta didik atau sisya, digunakan sebagai media untuk mentransformasi budaya yang ada di kabupaten Banyuwangi, dan digunakan sebagai penyiapan sumber daya manusia yang beragama hindu yang unggul dan berkualitas. Eksistensi pasraman Purwa Dharma 7 di bidang pemerintahan diakui dengan diterbitkannya Tanda Daftar Lembaga. Selain itu dalam bidang keagamaan yaitu sikap religiusitas, disiplin, sopan santun dan kerja keras yang dimiliki para sisya semakin meningkatkan rasa sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, pada bidang Pendidikan dapat meningkatkan pemahaman tentang ajaran agama hindu serta bagaimana berperilaku menjadi umat hindu yang baik serta dapat memiliki keterampilan sebagai umat hindu yang berkompeten. Sedangkan di bidang keluarga dapat terlihat dengan adanya perubahan tingkah laku sisya kearah yang lebih baik lagi serta eksistensi pasraman Purwa Dharma 7 di bidang sosial terlihat dari aktifnya pasraman Purwa Dharma 7 dalam berbagai kegiatan baik dalam lingkup lingkungan umat sedharma maupun dalam lingkup kerukunan antar umat beragama baik dalam tingkat desa, kecamatan maupun dalam tingkat kabupaten.