Rizki Bunga Lestari
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Primary Of Social Worker: Eksistensi Pekerja Sosial Sebagai Suatu Profesi Adi Bustamar; Rizki Bunga Lestari
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 1, No 2 (2019): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v1i2.1953

Abstract

Abstract: Social Work Existence as a Profession. The fundamental essence of the packaging development of social welfare through a variety of welfare services is equitable distribution of all components with human rights standards. With a base rights, quality of service has become a claim. Social services as demand human rights are very important, and a good quality of service becomes a necessity that can not be denied. Therefore, social services should be planned systematically, and meet the quality standards of service in accordance with the philosophy of the nation, and the demands of professionalism. In the circumstances of the development of social problems and public demand for policy orientation and development programs of social welfare, which is based on fairness for all and protect human rights in the future, it takes a professional staff of social work. Thus, the purpose of writing this article is to change the mindset of society, to improve the existence of social workers as a profession to the public not just a charity activity but as a profession that has the knowledge, skills, and values in practice. Abstrak: Eksistensi Pekerja Sosial sebagai Suatu Profesi. Esensi mendasar dari kemasan pembangunan kesejahteraan sosial melalui berbagai pelayanan adalah pemerataan kesejahteraan hidup seluruh komponen bangsa dengan standar hak asasi manusia. Dengan basis hak asasi, kualitas pelayanan sudah menjadi tuntutan. Pelayanan sosial sebagai tuntutan hak asasi manusia sangat penting, dan kualitas pelayanan yang baik menjadi keharusan yang tidak dapat dipungkiri. Karenanya, pelayanan sosial harus terencana secara sistematis, serta memenuhi standar kualitas pelayanan yang sesuai dengan filosofi bangsa, dan tuntutan profesionalisme. Dalam situasi dan kondisi perkembangan permasalahan sosial dan tuntutan publik terhadap orientasi kebijakan dan program pembangunan kesejahteraan sosial yang bertumpu pada keadilan untuk semua dan melindungi hak asasi manusia pada masa yang akan datang, dibutuhkan tenaga-tenaga profesional pekerjaan sosial. Maka, tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengubah mindset masyarakat, meningkatkan eksistensi pekerja sosial sebagai suatu profesi kepada khalayak bukan hanya sekedar kegiatan charity melainkan sebagai suatu profesi  yang memiliki knowledge, skill, dan values dalam praktiknya.
Teamwork Pengembangan Kemitraan (Studi Kasus Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Bogor) Rizki Bunga Lestari; Soni Akhmad Nulhaqim; Maulana Irfan
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE) Vol 1, No 2 (2019): JULI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ijsse.v1i2.1952

Abstract

Penelitian ini berjudul “Teamwork Pengembangan Kemitraan (Studi Kasus Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kota Bogor)”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses teamwork  yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan meliputi komunikasi, kompromi, kooperasi, koordinasi, dan konsumasi. Teamwork yang dilakukan Pokja sebagai upaya untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Bogor. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus, sedangkan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman studi dokumentasi. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi non-partisipatif, dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yaitu 4 orang dari pihak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), 2 orang dari pihak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), 2 orang dari pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan 3 orang dari pihak Swasta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teamwork yang baik ditentukan oleh komunikasi, kompromi, kooperasi, koordinasi, dan konsumasi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kelima elemen tersebut penting, saling berhubungan dan mempengaruhi dalam pencapaian tujuan Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan sebagai organisasi pelayanan manusia dalam menanggulangi kemiskinan di Kota Bogor. Dengan demikian, peneliti menyarankan suatu program pelatihan “Team Building Training untuk Meningkatkan Kualitas Teamwork”. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anggota Pokja sehingga mereka mengerti akan pentingnya teamwork yang berjalan dengan efektif dan menerapkannya sebagai strategi atau teknik dalam pencapaian tujuan Pokja, sehingga Pokja mampu untuk membina dan melaksanakan teamwork yang efektif dalam menanggulangi kemiskinan. AbstractThe title of this research is "Teamwork of Development Partnership (Case Study Development Partnership Teamwork of Poverty in Bogor)". This research aims to describe the teamwork process conducted by the Working Group on Development Partnership include communication, compromise, cooperation, coordination, and consummation. Teamwork that made the Working Group in an effort to reduce poverty in Bogor. The researcher used a qualitative research approach with case study method, while the instruments used in data collection is the interview, observation guidelines, and guidance documentation. The technique used in-depth interviews, non-participatory observation, and literature study. Informants in this research are 11 people, they are 4 persons from SKPD, 2 persons from BUMD, 2 persons from BUMN, and 3 persons from the private sector. The results of this research indicate that good teamwork is determined by communication, compromise, cooperation, coordination, and consummation. The final conclusion is that the five elements are important, interrelated and affect the achievement of the objectives of the Pokja as a human service organization in tackling poverty in Bogor. Thus, the researchers suggest a training program "Team Building Training to Improve the Quality of Teamwork". The purpose of this training is to raise awareness of Pokja members so that they understand the importance of teamwork that goes with effective and implement a strategy or technique in achieving teamwork so that the Pokja was able to develop and implement effective teamwork in tackling poverty.