Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students

Hubungan antara Persepsi dengan Minat Calon Dokter Gigi terhadap Desain Tata Letak Ruang Klinik Gigi Praktik Swasta (Kajian pada Co-asisten di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unjani, Cimahi) Marlin Himawati; Rina Putri Noer Fadilah
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v6i1.36647

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : Desain tata letak ruang klinik praktik gigi swasta yang menarik dan nyaman merupakan salah satu strategi pemasaran yang bisa menarik pasien dan memberi kepuasan pada pasien. Desain tata letak ruang juga memegang peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional praktik dokter gigi. Tempat praktik yang terencana dan terorganisasi dengan baik akan membuat para pekerja melakukan aktivitas seminimal mungkin, efisien, dan tanpa stress. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dengan minat calon dokter gigi terhadap desain tata letak ruang klinik praktik gigi swasta. Metode : Penelitian merupakan penelitian survei dengan menggunakan rancangan cross sectional, subjek penelitian berjumlah 100 orang calon dokter gigi, yang diambil secara purposif. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan metode Likert, yang telah memenuhi uji validitas (nilai korelasi ≥0,30) dan reliabilitas (α>0,60). Kuesioner diperlukan untuk mengukur persepsi dan minat terhadap desain tata letak ruang klinik praktik gigi swasta. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat, korelasi product moment dan regresi. Hasil : Rerata persepsi calon dokter gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unjani, Cimahi terhadap desain tata letak ruang klinik gigi adalah 26,96 (kategori tinggi), sedangkan rerata minat calon dokter gigi sebesar 33,23 (kategori tinggi). Hasil dari uji korelasi menunjukkan ada hubungan antara persepsi dengan minat calon dokter gigi terhadap desain tata letak ruang klinik praktik gigi swasta dengan p=0,00. Analisis dilanjutkan dengan uji regresi dan didapatkan persamaan linear berupa Y = 12,068 + 0,785X. Simpulan : terdapat hubungan antara persepsi dengan minat calon dokter gigi terhadap desain tata letak ruang klinik praktik gigi swasta.
Pengaruh kehilangan gigi posterior terhadap kualitas hidup pada kelompok usia 45-65 tahunEffect of posterior tooth loss on the quality of life in the 45-65 years old age group Mochammad Nevry Rizkillah; Rheni Safira Isnaeni; Rina Putri Noer Fadilah
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 3, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.729 KB) | DOI: 10.24198/pjdrs.v2i2.22135

Abstract

Pendahuluan: Kehilangan gigi merupakan keadaan terlepasnya gigi dari soketnya. Kehilangan gigi sering kali terjadi pada seseorang yang mulai memasuki kelompok usia lansia. Seseorang yang memiliki kehilangan gigi terutama gigi posterior akan menyebabkan terganggunya fungsi mastikasi yang membuat seseorang merasa sulit dalam menkonsumsi makanan. Kehilangan gigi dapat secara langsung dapat berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehilangan gigi posterior terhadap kualitas hidup pada kelompok usia 45-65 tahun di Puskesmas wilayah Kota Cimahi. Metode: Jenis penelitian analitik yang bersifat cross-sectional. Penentuan lokasi sampel menggunakan cluster random sampling. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling pada pasien usia 45-65 tahun dengan kehilangan ≥3 gigi, sehingga diperoleh minimal sampel yaitu 77 orang. Penentuan kualitas hidup dengan menggunakan kuisioner OHIP-14, kemudian uji analisis dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. Hasil: Analisis dengan uji korelasi Pearson didapatkan nilai r yaitu -0,625 dengan nilai p-value≤0,05 yang berarti terdapat hubungan kuat antara kualitas hidup dengan kehilangan gigi, semakin tinggi kehilangan gigi maka kualitas hidup akan semakin menurun. Simpulan: Terdapat pengaruh kehilangan gigi terhadap kualitas hidup pada pasien usia 45-65 tahun di Puskesmas wilayah Kota Cimahi.Kata kunci: Kehilangan gigi, kualitas hidup, OHIP-14ABSTRACTIntroduction: Tooth loss is the condition of the tooth being detached from its socket. Tooth loss often occurs in someone who enters the elderly period. Someone who suffers tooth loss, especially in the posterior teeth will disrupt the mastication function, which makes a person feel difficult in consuming food. Tooth loss can directly affect the quality of life. This study was aimed to determine the effect of posterior tooth loss on the quality of life in the 45-65 years old age group at the Community Health Center of the City of Cimahi. Methods: This study was an analytical study with a cross-sectional design. Determination of sample locations was using random cluster sampling. Determination of the sample was using purposive sampling in patients aged 45-65 years old with teeth loss of ≥ 3 teeth so that a minimum sample of 77 people was obtained. Determination of the quality of life was using the OHIP-14 questionnaire, then analysed using a Pearson correlation analysis. Results: Analysis with the Pearson correlation test obtained the r-value of -0.625 with a p-value of ≤ 0.05 which means there was a strong relationship between the quality of life and tooth loss, the higher the tooth loss amount, the higher the quality of life will decrease. Conclusion: There is an effect of tooth loss on the quality of life in patients aged 45-65 years old at the Community Health Center of the City of Cimahi.Keywords: Tooth loss, quality of life, OHIP-14
Kebersihan gigi tiruan lepasan pada kelompok usia 45-65 tahunRemovable denture cleanliness in the 45-65 years age group Desi Ratnasari; Rheni Safira Isnaeni; Rina Putri Noer Fadilah
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 3, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.339 KB) | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i2.23573

Abstract

Pendahuluan: Gigi tiruan lepasan adalah sebuah jenis restorasi yang dapat memperbaiki fungsi stomatognatik yang terganggu akibat kehilangan gigi. Pemakaian gigi tiruan dapat mengembalikan fungsi mastikasi, memulihkan fungsi bicara, memperbaiki estetika dan memelihara atau mempertahankan kesehatan jaringan mulut yang masih ada sehingga mencegah kerusakan berlanjut. Kebersihan gigi tiruan lepasan yang kurang terjaga dapat meningkatkan akumulasi plak yang dapat menyebabkan berbagai masalah pada rongga mulut sehingga mempengaruhi kesehatan rongga mulut secara umum. Kebersihan gigi tiruan dapat dinilai dengan menggunakan indeks, salah satunya adalah denture cleanliness index (DCI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebersihan gigi tiruan lepasan pada kelompok usia 45-65 tahun di Kota Cimahi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada 3 Puskesmas di Kota Cimahi. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan cluster random sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi sehingga didapatkan sampel sebanyak 69 orang. Penentuan kebersihan gigi tiruan menggunakan denture cleanliness index (DCI). Hasil: Kebersihan gigi tiruan lepasan dalam kategori sedang yaitu sebanyak 51 orang (74%), kategori buruk sebanyak 15 orang (22%) dan kategori bersih sebanyak 3 orang (4%). Simpulan: Kebersihan gigi tiruan lepasan pada kelompok usia 45-65 tahun di Kota Cimahi didapatkan kategori terbanyak adalah kategori sedang diikuti dengan kategori buruk dan paling sedikit adalah kategori bersih.Kata kunci: Denture cleanliness index (DCI), gigi tiruan lepasan, kebersihan gigi tiruan. ABSTRACTIntroduction: Removable denture is the type of restoration that can improve the stomatognathic function that is disrupted due to tooth loss. The use of dentures able to restore the masticatory function, restore the speech function, improve aesthetics and maintain the health of the remaining oral tissues to prevent continued damage. Poorly maintained removable denture cleanliness could increase plaque accumulation which can cause various problems in the oral cavity that affect general oral health. Denture cleanliness can be assessed using an index, one of which is the denture cleanliness index (DCI). This study was aimed to determine the cleanliness of removable dentures in the age group 45-65 years in Cimahi City. Methods: This research was a descriptive study conducted at 3 Community Health Centre (Puskesmas) in the City of Cimahi. Determination of the sample in this study using random cluster sampling following the inclusion criteria to obtain a sample of 69 people. Determination of denture cleanliness using denture cleanliness index (DCI). Results: Removable denture cleanliness mostly found in the medium category (51 people (74%)), poor category in 15 people (22%), and clean category in 3 people (4%). Conclusion: Removable denture cleanliness in the 45-65 years age group in Cimahi found mostly in the medium category followed by the poor category and found the least in the clean category.Keywords: Denture cleanliness index (DCI), removable denture, denture cleanliness.