Denny Kurniadie
Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EFEKTIVITAS HERBISIDA CAMPURAN b.a.: Pendimetalin 150 g/l + Metolaklor 300 g/l + Oksifluorfen 50 g/l UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH Uum Umiyati; Denny Kurniadie; Deden Deden
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v8i1.4182

Abstract

The experiment was conducted with the aim the efficacy testing effectiveness of mixed herbicide with the active Pendimetalin 150 g/l + Metolaklor 300 g/l + Oksifluorfen 50 g/l in controlling Cyperus sp, Digitaria adscendens, Ageratum conyzoides, Portulaca virosa and other weeds in onion. The experiment was carried out in the field of Gebang Village, Babakan Subdistrict, Cirebon, Wast Java. Field experiment was started from Mei 2020 - July 2020. The design was used with randomized block design (RCBD) consist of eight treatments with four replications. The treatments tested were mixed herbicide at 1.0 l/ha, 1.5 l/ha, 2.0 l/ha, 2,50 l/ha, 3.0 l/ha, 3.5 l/ha, manual weeding and Untreated control (without herbicide). Result showed that mixed herbicide at 1.0 to 3.5 l/ha were effective to control Cyperus sp, Digitaria adscendens, Ageratum conyzoides, Portulaca virosa and other weeds in onion up to 6 WAA. mixed herbicide at the rate tested at 1.0 to 3.5 l/ha did not show crop safety issue to onion crops, no negative impact on number of tillers at vegetative stages, and it shown optimizing potential onion yield at 9,34 to 11,22 kg/plot.
Dinamika Populasi Gulma Akibat Aplikasi Herbisida Metil Metsulfuron pada Padi Sawah Sistem Tanam Pindah (Tapin) dan Tanam Benih Langsung (Tabela) Sri Utami; Denny Kurniadie; Dedi Widayat
Agrikultura Vol 31, No 3 (2020): Desember, 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v31i3.29231

Abstract

Perubahan jenis, komposisi dan dominasi gulma merupakan masalah yang sering timbul akibat adanya pengendalian gulma, terutama pengendalian gulma menggunakan herbisida. Gulma dapat menjadi lebih berbahaya, sulit dikendalikan dan menjadi resisten jika tidak diatasi dengan baik. Perubahan jenis dan komposisi juga dipengaruhi oleh sistem budidaya tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran atau perubahan gulma akibat aplikasi herbisida metil metsulfuron pada penanaman padi sistem Tapin dan sistem Tabela. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot yang diulang sebanyak empat kali. Faktor utama adalah sistem tanam dengan dua taraf, yaitu sistem Tabela (T2) dan Tapin (T1). Anak petak adalah penyiangan gulma dengan tiga taraf, yaitu penyiangan menggunakan herbisida metil metsulfuron (H1), penyiangan manual (H2) dan tanpa penyiangan atau kontrol (H3). Hasil penelitian menunjukan bahwa selain perlakuan kontrol pada sistem Tabela (T2H3), dominasi gulma berubah dari gulma golongan daun lebar menjadi gulma golongan teki. Perlakuan herbisida metil metsulfuron sistem Tabela (T2H1) memiliki tingkat kesamaan komunitas gulma yang paling berbeda terhadap Anveg awal dan perlakuan kontrol pada sistem Tapin (T1H3) maupun Tabela (T2H3). Keanekaragaman gulma menurun, terutama pada perlakuan herbisida metil metsulfuron sistem Tabela (T2H1) yang memiliki tingkat keanekaragaman gulma paling rendah dan nilai dominsi paling tinggi.
Sinergisme Campuran Herbisida Berbahan Aktif IPA Glifosat 240 g/L dan 2,4 D AminA 120 g/L dalam Mengendalikan Beberapa Jenis Gulma Denny Kurniadie; Dita Agustin Purbayanti; Yayan Sumekar
Agrikultura Vol 30, No 3 (2019): Desember, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.534 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i3.24831

Abstract

ABSTRACT Synergism of herbicide mixture of Glyphosate IPA 240 g/L and 2,4 D Amines 120 g/L in controlling various types of weeds Mixture of herbicides with two or more types of active ingredients will show an interaction of the ingredients. These interactions could be synergistic, additive, or antagonistic. The purpose of this research was to investigate the herbicide mixture of Glyphosate IPA 240 g/L and 2,4 D Amines 120 g/L to control various types of broadleaf weeds and grass weeds. The research was conducted from March until May 2019, at the green house of the Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran at Jatinangor Sumedang. The treatment consisted of three types of herbicides with different dosages, namely mixture of glyphosate IPA 240 g/L and 2.4 D Amine 120 g/L (2,880, 1,440, 720, 360, 180, and 0 g/ha), glyphosate IPA 240 g/L (1,920, 960, 480, 240, 120, and 0 g/ha), and 2,4 D Amine 120 g/L (960, 480, 240, 120, 60, and 0 g/ha) with five replications. The target weeds were Ageratum conyzoides, Synedrella nodiflora, Borreria alata, Ischaemun timorense, and Otochloa nodosa.  Data were analyzed using analysis of linear regression and MSM method to determine LD95 treatment and LD95 expectation. The result showed that mixture of herbicides glyphosate IPA and 2.4 D Amine had LD95 treatment value (3992,91 g/ha) and smaller than LD95 expectation value (4180,81 g/ha), so the herbicide mixture was synergistic. Keywords: Mixed herbicide, IPA Glyphosate, 2,4 D Amine, LD95, MSM method ABSTRAK Herbisida campuran dengan dua atau lebih jenis bahan aktif akan menunjukkan interaksi satu bahan dengan bahan yang lain. Interaksi tersebut dapat bersifat sinergis, aditif dan antagonis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi herbisida campuran berbahan aktif IPA Glifosat 240 g/L dan 2,4 Amina 120 g/L terhadap pengendalian gulma berdaun lebar dan gulma rumput. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2019, di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Ciparanje, Jatinangor. Perlakuan terdiri dari tiga jenis herbisida dengan dosis yang berbeda yaitu herbisida campuran IPA Glifosat 240 g/L dan 2,4 D Amina 120 g/L (2.880, 1.440, 720, 360, 180, 0 g/ha), herbisida tunggal IPA Glifosat 240 g/L (1.920, 960, 480, 240, 120, 0 g/ha), dan herbisida tunggal 2,4 D Amina 120 g/L (960, 480, 240, 120, 60, 0 g/ha) dengan lima ulangan. Gulma sasaran pada penelitian ini di antaranya yaitu Ageratum conyzoides, Synedrella nodiflora, Borreria alata, Ischaemun timorense, dan Otochloa nodosa. Analisis data menggunakan analisis regresi linear dan metode MSM untuk menentukan LD95 perlakuan dan LD95 harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran herbisida berbahan aktif IPA Glifosat dan 2,4 D Amina memiliki nilai LD95 perlakuan (3992,91 g/ha) lebih kecil dari nilai LD95 harapan (4180,81 g/ha) sehingga campuran herbisida tersebut bersifat sinergis. Kata Kunci: Herbisida campuran, IPA Glifosat, 2,4 D Amina, LD95, Metode MSM
PENGENDALIAN GULMA UMUM DENGAN HERBISIDA CAMPURAN (Amonium Glufosinat 150 g/l dan Metil Metsulfuron 5 g/l) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT TBM Uum Umiyati; Denny Kurniadie
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 26 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.522 KB) | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v26i1.59

Abstract

This experiment was carried out with the objecti ve of knowing the effectiveness of mixed herbicides with the active ingredients Ammonium Glufosinat 150 g/l and Methyl Metsulfuron 5 g/l for controlling common weeds in unproduced palm crops. The experiment was conducted at Sagala Herang Plantation in Serang Panjang Sub-district, West Java. The experimental design used was a randomized block design with four replicates and six treatments then tested further with Duncan test at 95% confidence level. The mixed herbicide treatments tested were -1 Ammonium Glufosinate 150 g/lg L and Methyl - 1 - 1 Metsulfuron 5 g L dose 193. 75 l Ha, mixed ammonium Ammonium Glufosinate 150 g L and -1 - 1 - 1 Methyl Metsulfuron 5 g L doses 387. 5 l Ha, Ammonium Glufosinat 150 g/l mixed herbicide and -1 -1 Methyl Metsulfuron 5 g L dose 581.25 l Ha , and herbicide mixture of active ingredient Ammonium -1 -1 Glufosinat 150 g L and Methyl Metsulfuron 5 g L dose -1 775 l Ha , manual weeding and without treatment (control). The results showed that Herbicide herbicide mixture of active ingredient Ammonium Glufosinat 150 -1 -1 g L and Methyl Metsulfuron 5 g L with dose 193.75 -1 775 l Ha is an effective herbicide controlling weed grass such as Ottochloa nodosa L, Imperata cylindrica L, and wide leaf weeds Ageratum conyzoides L and total weeds on oil palm cultivation aged 2 - 4 years until age of observation 12 MSA and did not cause poisoning in palm oil plant TBM until observation three weeks afterapplication.
Pengaruh Campuran Herbisida Atrazin 500 g/l dan Mesotrion 50 g/l Terhadap Pertumbuhan Beberapa Jenis Gulma Serta Hasil Jagung (Zea mays L.) Uum Umiyati; Dedi Widayat; Denny Kurniadie; Reza Yudha Fadillah; Deden Deden
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 2, No 1 (2019): Agro Sintesa Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.398 KB) | DOI: 10.33603/jas.v2i1.2497

Abstract

Gulma sebagai kompetitor bagi tanaman jagung dalam memanfaatkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh.  Pengendalian gulma menggunakan herbisida sangat diminati oleh petani karena lebih efektif dan efisien dalam mengendalikan gulma. Herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma dipertanaman jagung adalah herbisida campuran Atrazin 500 g/l + Mesotrion 50 g/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida campuran Atrazin 500 g/l + Mesotrion 50 g/l terhadap pertumbuhan gulma pada tanaman jagung. Penelitian dilakukan dari bulan September 2018 sampai Januari 2019 di kebun percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 (enam) perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah A). Herbisida campuran Atrazin 500 g/l dan Mesotrion 50 g/l dosis 1,50 l/ha, B). Dosis 2,0 l/ha, C). Dosis 2,50 l/ha, D). Dosis 3,0 l/ha, E). Penyiangan manual, F). Kontrol. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji F, sedangkan untuk menguji nilai rata-rata perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf nyata 5%. Herbisida campuran Atrazin 500 g/l + Mesotrion 50 g/l dengan dosis 1,5 l/ha - 3,0 l/ha  mampu menekan pertumbuhan gulma  Ageratum conyzoides; Richardia brasiliensis; Synedrella nodiflora dan gulma lainnya.serta tidak menimbulkan keracunan terhadap tanaman jagung. Pada Dosis 3,0 l/ha hasil tanaman jagung tertinggi sebesar 152,52 gram /petak. Kata Kunci : herbisida, jagung, gulma
Peran Herbisida Campuran Triafamone 100 SC dan Tefuryltrione 200 SC dalam Menekan Pertumbuhan Gulma dan Menekan Kehilangan Hasil Padi Sawah Sistem Tabela Dedi Widayat; Uum Umiyati; Yayan Sumekar; Denny Kurniadie
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 2, No 1 (2019): Agro Sintesa Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.691 KB) | DOI: 10.33603/jas.v2i1.2498

Abstract

Salah satu masalah dalam budidaya padi sawah sistem tabela adalah gulma, yang dapat menurunkan hasil sampai 45 %.  Pengendalian gulma menggunakan herbisida pada tanaman padi sudah umum dilakukan untuk mengatasi masalah gulma, efisiensi waktu, tenaga kerja dan biaya produksi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran herbisida campuran Triafamone 100 SC dan herbisida Tefuryltrione 200 SC dalam  menekan gulma dan menekan kehilangan hasil padi sawah system tabela.. Percobaan dilakukan di Sanggar Penelitian dan Latihan Penyuluh Pertanian (SPLPP) Baleendah, Bandung pada bulan Januari 2018 sampai Mei 2018.  Rancangan percobaan menggunakan RAK dengan 7 perlakuan diulang 4 kali. Perlakuan tersebut adalah A dosis herbisida campuran Triafamone 100 SC dan herbisida Tefuryltrione 200 SC =150 ml/ha; B=175  ml/ha; C = 200 ml/ha; D = 250 ml/ha; E=300 ml/ha; F= Penyiangan manual; G = kontrol/tanpa penyiangan.  Hasil penelitian meunjukkan bahwa herbisida Triafamone 100 SC + Tefuryltrione 200 SC mulai dosis 150 ml/ha dapat menekan gulma Cyperus difformis sebesar 82 %, dan mulai dosis 175 ml/ha menekan Echinochloa colona sebesar 95,6 % dan gulma total sebesar 95 %.  Sampai dosis 300 ml/ha herbisida Triafamone 100 SC + Tefuryltrione 200 SC tidak menimbulkan keracunan pada tanaman padi. Herbisida Triafamone 100 SC+Tefuryltrione 200 SC mulai 175 ml/ha menekan kehilangan hasil padi akibat gulma sebesar 98%. Kata kunci:  Herbisida campuran, kehilangan hasil, pertumbuhan gulma, tabela.
Campuran Herbisisda Berbahan Aktif Isopropilamina Glifosat 380 g/l + Imazetapir 40 g/l + Karfentrazon Etil 8 g/l Untuk Mengendalikan Gulma Pada Budidaya Tanaman Karet Menghasilkan (TM) Uum Umiyati; Dedi Widayat; Yayan Sumekar; Denny Kurniadie; Danny Hajayogaswara
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 2, No 2 (2019): Agrosintesa: Jurnal ilmu Budidaya Pertanian
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.109 KB) | DOI: 10.33603/jas.v2i2.3195

Abstract