<![CDATA[Penelitian pemanfaatan fabrikasi plastik biodegradable telah dikembangkan karena bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. Tujuan penelitian ini untuk membuat plastik biodegradable dengan filler berupa (kitosan dari limbah kulit udang dan tepung ampas ubi kayu dari limbah ampas ubi kayu) dengan penambahan sorbitol sebagai matrix, serta menganalisa menggunakan uji kuat tarik dengan standar ASTM D-638M, FTIR dan biodegradasi. Hasil penelitian ini didapatkan 4 sampel plastik biodegradable dengan variasi perbandingan komposisi massa filler (kitosan:tepung ampas ubi kayu) masing-masing sampel yaitu A (1,30: 0,70) gr, B (1,35: 0,65) gr, C (1,40: 0,60) gr dan D (1,45: 0,55) gr. Dari hasil uji sifat mekanik didapatkan nilai kuat tarik masing-masing sampel yaitu A (1,01±0,11) MPa, B (1,32±0,08) MPa, C (1,66±0,03) MPa dan D (1,97±0,06) MPa. Sedangkan nilai persen elongasi dari masing-masing sampel yaitu A (23,58 ± 1,39) %, B (16,67 ± 0,20) %, C (11,01 ± 1,32) % dan D (8,11 ± 0,72) %. Sedangkan nilai persen elongasi dari masing-masing sampel yaitu A (22.89%), B (15.90%), C (10.56%) dan D (7.85%). Penambahan komposisi massa kitosan terbukti mampu meningkatkan nilai kuat tarik dan modulus young plastik biodegradable, namun untuk nilai persen elongasinya menurun. Uji FTIR menunjukkan bahwa di dalam plastik biodegradable terdapat gugus fungsi C-H, O-H, C≡C, C=N, C=C dan C-O yang merupakan gugus organik. Tingginya intensitas ikatan C≡C pada sampel dengan komposisi massa kitosan paling banyak menyebabkan ikatan lebih sukar merenggang/diputus, karena memiliki energi ikatan rata-rata yang tinggi, sehingga menambah nilai kuat tarik dan memperlambat proses biodegradasi.]]>
