Abstrak: Ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode tadabbur Al-Qur’an dan pendekatan integratif, yang menelaah lebih intens pada kata insan sebagai salah satu sebutan untuk manusia. Pada sampel penelitian ini, peneliti mendapati bahwa sosok manusia sebagai insan memiliki posisi yang sangat menarik. Sebagaimana yang difirmankan dalam surat At-Tiin, Al-‘Alaq, dan Al-‘Ashr, Allah bersumpah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, Allah menempatkannya pada tempat yang seburuk-buruknya, kecuali bagi orang-orang yang mengindahkan beberapa kriteria tertentu, yakni: 1) mampu meneguhkan keyakinannya terhadap Allah dan segala ketentuan-Nya, 2) membiasakan diri berbuat kebaikan, 3) berwasiat perihal kebenaran, dan 4) berwasiat perihal kesabaran. Untuk merealisasikan kriteria tersebut, Allah mengukuhkan perintah agar manusia “membaca” apapun yang didapatinya, baik yang tersurat maupun tersirat. Kemudian, Allah juga memerintahkan agar manusia “menulis” apa yang diperolehnya dari “membaca”, guna menyebarkan pengetahuan untuk sesama. Melalui kedua aktivitas ini, semua manusia dapat saling bekerja sama merealisasikan keempat kriteria tersebut, sehingga tercipta kehidupan yang sejahtera, di masa sekarang dan yang akan datang.Kata Kunci: Manusia, Insan, Al-Qur’an