Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu dari indikator keberhasilan pembangunan di setiap wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi berdampak pada ketimpangan pendapatan. Ketimpangan pendapatan (income inequality) menjadi isu penting bagi pembangunan setiap negara. Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya perbedaan di dalam distribusi pendapatan. Ketimpangan pendapatan merupakan tolok ukur dari distribusi pendapatan masyarakat dalam suatu daerah atau wilayah pada periode tertentu. Semakin tinggi ketimpangan pendapatan berarti distribusi pendapatan di masyarakat semakin tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, tingkat pengagguran, disentralisasi fiskal, dan upah minimun terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di DIY tahun 2012 – 2018. Metode analisis yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi data panel menggunakan data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukan tingkat pengangguran terbuka dan upah minimum kabupaten/kota berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan, sementara pertmbuhan ekonomi dan desentraliasi fiskal tidak berpengaruh terhadap tingkat ketimpangan distribusi pendapatan.