Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

PENGARUH EKSTRAK TANAMAN OBAT TERHADAP MORTALITAS DAN KELANGSUNGAN HIDUP Spodoptera litura F. (LEPIDOPTERA, NOCTUIDAE) Rodiah Balfas; Mahrita Willis
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 20, No 2 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v20n2.2009.%p

Abstract

Tanaman obat telah banyak diman-faatkan untuk menjaga kesehatan dan dian-taranya telah terbukti manfaatnya untuk penyembuhan penyakit pada manusia. Selain itu tanaman ini juga berpotensi sebagai salah satu pengendali hama tanaman (insektisida nabati). Penelitian dilaksanakan di Laborato-rium Hama dan Penyakit, Balittro sejak Juni 2008 sampai dengan Januari 2009, yang ber-tujuan untuk mengetahui potensi tanaman obat sebagai pengendali ulat Spodoptera litura. Penelitian dilakukan dengan menggunakan eks-trak metanol dari 14 jenis tanaman (serai wangi, kacang babi, glirisidia, legundi, cengkeh, kenikir, babadotan, sambiloto, cabe jawa, mengkudu, mahkotadewa, jarak pagar, brotowali, dan kunyit). Ekstrak metanol yang dihasilkan digunakan dalam pengujian. Konsentrasi yang diuji untuk semua ekstrak adalah 1%. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 kali ulangan. Selain itu dilakukan juga pengujian dengan minyak cengkeh (konsentrasi 0, 1, 2, dan 4%) dengan metode semprot langsung pada ulat dan pencelupan pakan. Pengujian minyak babadotan (konsentrasi 0; 0,25; 0,5; 1; dan 5%) dilakukan dengan metode pencelupan pakan masing-masing 6 ulangan. Hasil peneliti-an menunjukkan bahwa ekstrak metanol glirisidia, sambiloto, kunyit, dan jarak pagar pada konsentrasi 1% dapat mengakibatkan mortalitas ulat, akan tetapi toksisitasnya rendah (berkisar 20%). Sedangkan cabe jawa, kenikir, dan jarak pagar bersifat antifidan yang berakibat pada penurunan bobot ulat. Ekstrak metanol tanaman obat ini tidak berpengaruh terhadap lama hidup ulat dan pupa. Minyak daun cengkeh 4% dan babadotan 0,5% memberikan mortalitas ulat berturut-turut lebih dari 50 dan 90%. 
POTENSI MINYAK DAUN CENGKEH SEBAGAI PENGENDALI PLANOCOCCUS MINOR (MASK.) (PSEUDOCOCCIDAE; HOMOPTERA) PADA TANAMAN LADA Rodiah Balfas
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 19, No 1 (2008): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v19n1.2008.%p

Abstract

Minyak daun cengkeh dapat diguna-kan untuk mengendalikan serangga hama, ter-masuk kutu putih. Planococcus minor meru-pakan kutu putih yang berperan sebagai serang-ga vektor penyakit kerdil pada tanaman lada. Penelitian telah dilakukan yang bertujuan un-tuk mengetahui potensi minyak daun cengkeh (MDC) sebagai bahan pengendali P. minor. Pe-nelitian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan kutu P. minor yang berasal dari tanaman lada dan diperbanyak pada umbi ken-tang. Perlakuan terdiri dari tiga konsentrasi MDC (5; 2,5; 1,25%) dan kontrol. Aplikasi di-lakukan secara kontak dan pada pakan (umbi kentang). Nimfa P. minor disemprot suspensi MDC, kemudian kutu tersebut dipindahkan pada umbi kentang secara individual. Aplikasi pada pakan dilakukan dengan mencelupkan kentang ke dalam suspensi MDC, dikering-anginkan dan selanjutnya diinfestasikan kutu secara individual. Setiap perlakuan mengguna-kan 40 ekor kutu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Penelitian lan-jutan dilakukan di rumah kaca dengan menggu-nakan MDC 2,5% yang disemprotkan ke bibit lada setiap satu dan dua minggu sekali. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa MDC dapat mengakibatkan kematian P. minor pada semua konsentrasi yang diuji dan pada konsen-trasi 5% memberikan kematian kutu hampir 90%. Perlakuan pada pakan mengakibatkan mortalitas yang lebih tinggi dibanding dengan penyemprotan langsung pada kutu. Selain itu, perlakuan MDC dapat mengurangi jumlah keturunan yang dihasilkan baik pada penyem-protan langsung maupun perlakuan pada pakan. Uji di rumah kaca dengan MDC 2,5% yang disemprotkan setiap minggu dapat menurunkan populasi kutu namun tidak berbeda nyata de-ngan perlakuan lain dan kontrol. Hasil pene-litian ini mengungkapkan bahwa MDC berpo-tensi untuk mengendalikan P. minor pada tanaman lada apabila dilakukan penyemprotan yang lebih sering (dua kali seminggu).