Rustam Dahar Karnadi Apollo Harahap
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KESETARAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM HUKUM PERKAWINAN ISLAM Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo
SAWWA Vol 8, No 2 (2013): sawwa
Publisher : SAWWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkawinan merupakan sebuah kontrak antara dua orang pasanganyang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuandalam posisi yang setara. Seorang perempuan sebagai pihak yangsederajat dengan laki-laki dapat menetapkan syarat-syarat yangdiinginkan sebagaimana juga laki-laki. Perkawinan secaramendasar berarti melibatkan diri dengan pembicaraan mengenaikasih sayang (mawaddah wa rahmah), dan hal inilah yang merupakanpokok pondasi suatu perkawinan. Dengan demikianhubungan antara suami dan isteri adalah hubungan horizontalbukan hubungan vertikal, sehingga tidak terdapat kondisi yangmendominasi dan didominasi. Semua pihak setara dan sederajatuntuk saling bekerja sama dalam sebuah ikatan cinta dan kasihsayang.Permasalahan perkawinan seringkali menjadi pemicu munculnyaisu ketidaksetaraan dalam keluarga, padahal sejatinya Islammembawa norma-norma yang mendukung terciptanya suasanadamai, sejahtera, adil dan setara dalam keluarga. Untuk menjawabberbagai berbagai pertanyaan seputar kedudukan laki-lakidan perempuan dalam hukum perkawinan Islam, tulisan ini akanmengungkapkan tentang berbagai kesetaraan dalam hukum perkawinanyang selayaknya dipahami agar tidak menimbulkanpandangan yang berat sebelah terhadap kelompok jendertertentu.Kata Kunci: kesetaraan, hukum perkawinan Islam
KESETARAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM HUKUM PERKAWINAN ISLAM Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.533 KB) | DOI: 10.21580/sa.v8i2.662

Abstract

Perkawinan merupakan sebuah kontrak antara dua orang pasang­an yang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang per­empuan dalam posisi yang setara. Seorang perempuan se­bagai pihak yang sederajat dengan laki-laki dapat menetap­kan syarat-syarat yang diinginkan sebagaimana juga laki-laki. Per­kawinan secara mendasar berarti melibatkan diri dengan pem­bicaraan mengenai kasih sayang (mawaddah wa rahmah), dan hal inilah yang me­rupa­kan pokok pondasi suatu per­kawinan. Dengan demikian hubungan antara suami dan isteri adalah hubungan horizontal bukan hubungan vertikal, sehingga tidak terdapat kondisi yang mendominasi dan didominasi. Semua pihak setara dan sederajat untuk saling bekerja sama dalam se­buah ikatan cinta dan kasih sayang. Permasalahan perkawinan seringkali menjadi pemicu muncul­nya isu ketidaksetaraan dalam keluarga, padahal sejatinya Islam membawa norma-norma yang mendukung terciptanya suasana damai, sejahtera, adil dan setara dalam keluarga. Untuk men­jawab berbagai berbagai pertanyaan seputar ke­duduk­an laki-laki dan perempuan dalam hukum perkawinan Islam, tulisan ini akan mengungkapkan tentang berbagai ke­setaraan dalam hukum per­kawinan yang selayaknya dipahami agar tidak menimbulkan pandangan yang berat sebelah ter­hadap kelompok jender tertentu.
KESETARAAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM HUKUM PERKAWINAN ISLAM Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.533 KB) | DOI: 10.21580/sa.v8i2.662

Abstract

Perkawinan merupakan sebuah kontrak antara dua orang pasang­an yang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang per­empuan dalam posisi yang setara. Seorang perempuan se­bagai pihak yang sederajat dengan laki-laki dapat menetap­kan syarat-syarat yang diinginkan sebagaimana juga laki-laki. Per­kawinan secara mendasar berarti melibatkan diri dengan pem­bicaraan mengenai kasih sayang (mawaddah wa rahmah), dan hal inilah yang me­rupa­kan pokok pondasi suatu per­kawinan. Dengan demikian hubungan antara suami dan isteri adalah hubungan horizontal bukan hubungan vertikal, sehingga tidak terdapat kondisi yang mendominasi dan didominasi. Semua pihak setara dan sederajat untuk saling bekerja sama dalam se­buah ikatan cinta dan kasih sayang. Permasalahan perkawinan seringkali menjadi pemicu muncul­nya isu ketidaksetaraan dalam keluarga, padahal sejatinya Islam membawa norma-norma yang mendukung terciptanya suasana damai, sejahtera, adil dan setara dalam keluarga. Untuk men­jawab berbagai berbagai pertanyaan seputar ke­duduk­an laki-laki dan perempuan dalam hukum perkawinan Islam, tulisan ini akan mengungkapkan tentang berbagai ke­setaraan dalam hukum per­kawinan yang selayaknya dipahami agar tidak menimbulkan pandangan yang berat sebelah ter­hadap kelompok jender tertentu.
THE EVOLUTION OF AL-JALĀLĪ CALENDAR: INSIGHTS FROM ‘UMAR KHAYYĀM'S CONTRIBUTIONS Alpaten, Ulil Albab Al aulia; Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo
Al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy Vol 6, No 1, 2024
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/al-hilal.2024.6.1.19656

Abstract

The Al-Jalālī calendar, developed by ‘Umar Khayyām in the 11th century, has important significance in Islamic history and culture. This study aims to trace the calendar's evolution, focusing on Khayyām's contributions and impact on the development of science and culture. The methods used include literature study, document analysis, and review of astronomical methods used by Khayyām. This journal highlights its scientific significance in the development of the calendar system, describing the journey of the Al-Jalālī Calendar from its initial concept to the improvements it obtained. An in-depth analysis of ‘Umar Khayyām's contributions and the development of the Al-Jalālī Calendar provides a rich insight into the history, mathematics, and astronomy of the time and its influence on time measurement and administration in Persian society.
Tantangan Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Siber Pada Era Digital di Jawa Tengah Al-Ulamai, Ulil Amri; Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo; Maskur, Ali
JURNAL PENELITIAN SERAMBI HUKUM Vol 18 No 02 (2025): Jurnal Penelitian Serambi Hukum Vol 18 No 02 Tahun 2025
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Batik Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59582/sh.v18i02.1318

Abstract

The rapid development of information technology has increased the intensity of cybercrime, especially in Central Java, which has a large digital population. Crimes such as online fraud, the spread of hoaxes, and online gambling are becoming increasingly difficult to handle due to their anonymous and cross-border nature. This research aims to analyse the challenges of law enforcement against cybercrime, evaluate the strategies of law enforcement agencies, and highlight the potential of the community's role in prevention. Using a qualitative method with a descriptive-analytical approach, data were collected through interviews, observations, and documentation, and then analyzed thematically. The research results show three main findings: technical and institutional limitations in handling cybercrime, strategic steps taken by the Central Java Police Cyber Crime Directorate, and the low literacy and community involvement in prevention. This research emphasises that the effectiveness of law enforcement can be significantly enhanced by the synergy of regulations, technology, and community participation. The implication is that policies are needed to integrate community-based repressive and preventive approaches. Further research is recommended to explore more inclusive and locally based digital literacy strategies, underlining the importance of continuous learning and adaptation in combating cybercrime.
THE EVOLUTION OF AL-JALĀLĪ CALENDAR: INSIGHTS FROM ‘UMAR KHAYYĀM'S CONTRIBUTIONS Alpaten, Ulil Albab Al aulia; Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo
Al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy Vol 6, No 1, 2024
Publisher : Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/al-hilal.2024.6.1.19656

Abstract

The Al-Jalālī calendar, developed by ‘Umar Khayyām in the 11th century, has important significance in Islamic history and culture. This study aims to trace the calendar's evolution, focusing on Khayyām's contributions and impact on the development of science and culture. The methods used include literature study, document analysis, and review of astronomical methods used by Khayyām. This journal highlights its scientific significance in the development of the calendar system, describing the journey of the Al-Jalālī Calendar from its initial concept to the improvements it obtained. An in-depth analysis of ‘Umar Khayyām's contributions and the development of the Al-Jalālī Calendar provides a rich insight into the history, mathematics, and astronomy of the time and its influence on time measurement and administration in Persian society.
Integrasi Teori Diyat Perspektif Hukum Pidana Islam dengan Pendekatan Restorative Justice dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia Alpaten, Ulil Albab Al Aulia; Harahap, Rustam Dahar Karnadi Apollo
Khatulistiwa Law Review Vol. 6 No. 2 (2025): Khatulistiwa Law Review
Publisher : Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/klr.v6i2.5079

Abstract

This study explores the integration of the Diat theory in Islamic criminal law with the Restorative Justice (RJ) approach in the Indonesian criminal justice system. Diat is a form of compensation granted to victims or their families in certain criminal cases, aiming to promote justice and social reconciliation. Meanwhile, RJ is emerging in Indonesia as an alternative dispute resolution focusing on healing victims and restoring social harmony. This research aims to identify the conceptual intersection between both systems and develop an integrative model applicable to the national legal framework. Using a normative and literature-based approach, the findings indicate that Diat principles can be aligned with RJ mechanisms, especially in non-litigation and participatory resolutions. This integration is expected to strengthen a more humane, equitable, and restorative criminal justice system in Indonesia.