Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE (DAERAH KEMALUAN) DENGAN TINGKAT INFEKSI PADA AKSEPTOR KB IUD PASCA PEMASANGAN 6 BULAN – 5 TAHUN DI KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS Hartinah, Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 3 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari  bahan plastik yang    halus  berbentuk  spiral  atau  berbentuk  lain  yang  dipasang  di  dalam  rahim. IUD mempunyai efektivitas tinggi. Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama, akan tetapi IUD juga dapat mengakibatkan infeksi jika personal hygiene di daerah  kemaluan  yang  dilakukan  pemakainya  tidak  baik.  Tujuan  penelitian  ini  untuk mengetahui  hubungan  antara  personal hygiene  (daerah kemaluan)  dengan  tingkat  infeksi pada  akseptor  KB  IUD  pasca  pemasangan  6  bulan –  5  tahun  di  Kecamatan  Jekulo Kabupaten Kudus tahun 2012.Metode  Penelitian  : Jenis  penelitian  adalah  analitik  korelasi  dengan  pendekatan  waktu cross  sectional.  Data  yang  dikumpulkan  adalah  data  primer  dan  sekunder.  Sampel  dalam penelitian  ini  adalah  47  orang  dari  populasi dengan  teknik  total  sampling.  Analisa  data yang digunakan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji statistik kendall tau. Hasil Penelitian : Responden yang memiliki personal hygiene kurang sebanyak 18 (38,3%) dan  responden  yang  mengalami  infeksi  berat  sebanyak  20  (42,6%).  Hasil  uji  statistik kendall tau,  diperoleh  ada  hubungan  antara  personal  hygiene  (daerah  kemaluan)  dengan tingkat infeksi pada akseptor KB IUD pasca pemasangan 6 bulan – 5 tahun di Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus (p value : 0,001 < 0,05) dengan nilai kendall tau 0,731. Kekuatan hubungannya adalah kuat. Kesimpulan : Ada  hubungan  antara  personal hygiene  (daerah  kemaluan)  dengan  tingkat infeksi pada akseptor KB IUD pasca pemasangan 6 bulan – 5 tahun di Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Saran  : Menyarankan  ibu  selalu  menjaga  kebersihan  dan  meningkatkan  kesehatan  agar mengurangi resiko terkena infeksi setelah melakukan pemasangan IUD.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PEDIKULOSIS DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUT THOLIBIN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Hartinah, Dewi; Nurhefi, Nurhefi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 8, No 1 (2017): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi kulit/rambut pada manusia yang disebabkan parasit obligat pediculus humanus (Mansjoer, 2008). Mengetahui  adanya hubungan personal hygiene dengan kejadian pediculosis di asrama. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Peneliti mengambil 32 santri di asrama  pondok Roudlotut Tholibin Jragung sebagai sempel secara acak.Penelitian dilakukan pada tanggal 21 Januari 2014.Ada hubungan antarapersonal hygine dengan kejadian pediculosis di asrama  pondok Roudlotut Tholibin Jragung Karangawen Demak 2014 dengan nilai p 0,040  (<α 0,05). Personal hygine di asrama  pondok Roudlotut Tholibin Jragung sebesar (59,4 %), kejadian pediculosis di asrama  pondok Roudlotut Tholibin Jragung sebesar (65,6 %),ada hubungan antarapersonal hygine dengan kejadian pediculosis di asrama  pondok Roudlotut Tholibin Jragung Karangawen Demak dengan nilai p 0,040 ( <α 0,05)
PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN NYERI DISMINORHEA andriani, diah; Hartinah, Dewi; Prabandari, Dhita Wulan
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.920

Abstract

Latar Belakang : Salah satu tanda pubertas untuk seorang wanita adalah terjadinyamenstruasi yang biasanya terjadi pada usia 10 - 17 tahun. Saat menjelang menstruasikebanyakan perempuan akan merasakan nyeri di perutnya. Disminore dapat diatasi denganterapi farmakologis dan non farmakologis, salah satunya dengan pemberian jahe merah.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe merahterhadap perubahan nyeri disminore pada santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah KudusTahun 2016. Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan quasy eksperimen PretestposttestNon Equivalent Control Group Design terhadap 32 santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus Tahun 2016 yang mengalami disminore berat sampai ringan. Analisapenelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil : Dari analisa perubahan nyeri disminoresebelum dan sesudah diberian jahe merah didapatkan hasil p = 0,000 (p < 0,05 ).Kesimpulan : Pemberian jahe merah berpengaruh untuk menurunkan nyeri disminore padasantri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus Tahun 2016.AbstractBackground : One sign of puberty for women is menstruation which ussually occours at 10-17 years old. Before menstruation happend many women will feel the pain in her stomach.Dysmenorrhea can reduce with pharmacological therapy and non pharmacological therapy,one of them is giving red ginger.Objective : This research purpose to determine the effect ofred ginger to changes pain of dysmenorrhea of the students on Al-Istiqomah Boarding SchoolKudus 2016.Methodology : This research uses quasy experimental pretest-posttest controlgroup design non equivalent to 32 students at Al-Istiqomah Boarding School 2016 whoexperienced severe to mild. Analysis of this research using the wilcoxon test. Result : Fromthe analysis of changes pain of dysmenorrhea before and after given red ginger showp=0,000 (p<0,005) Conclusion : Giving of red ginger can reduce dysmenorrhea effect on thestudents at Al-Istiqomah Boarding School Kudus 2016.
HUBUNGAN POLA AKTIVITAS FISIK DENGAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS GRIBIG KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017 Hartinah, Dewi; Karyati, Sri; Rokhani, Siti
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 2 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i2.651

Abstract

Selama masa kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami banyak perubahan. Baik perubahan fisik, mood, maupun hormonal. Tentu semua dapat menyebabkan timbulnya bermacam-macam keluhan dan masalah pada kehamilan trimester III diantaranya yaitu sering berkemih, varises, susah buang air besar (konstipasi), wasir, sesak nafas, bengkak dan kram pada kaki, gangguan tidur (mudah Lelah), nyeri perut bawah, dan heartburn. Salah satunya keluhan yang paling sering dikeluhkan yaitu konstipasi atau susah buang ari besar. Konstipasi dapat terjadi selama kehamilan dikarenakan berbagai hal, salah satunya faktor pemicu adalah pola aktivitas fisik. Selama masa kehamilan penurunan pola aktivitas fisik akan berdampak terhadap gerak peristaltik usus sehingga proses transit makanan akan lama dan terjadi konstipasi.Tujuan : Diketahuinya hubungan pola aktivitas fiksik dengan kostipasi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus 2017.Metode : Jenis penelitian Analitik Korelasi. Menggunakan pendekatan Cross Sectional. Sampel 46 responden ibu hamil trimester III dengan tekhnik random sampling. Alat ukur yang digunakan ada;ah kuesioner. Analisa data univariat dan bivariate. Uji hubungan penelitian ini menggunakan Kendall Tau.Hasil Penelitian : Penelitian tentang hubungan pola aktivitas fisik dengan konstipasi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus 2017 dengan uji statistic Kendall Tau di peroleh nilai p (0.0001).Kesimpulan : Ada hubungan pola aktivitas fisik dengan konstipasi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Gribig Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus 2017. (Ha diterima, Ho ditolak)Kata Kunci :Pola Aktivitas Fisik, Konstipasi
Bedside Sebagai Suatu Inovasi Metode Bimbingan Klinik Dalam kebidanan dan keperawatan Cholifah, Noor; Rusnoto, Rusnoto; Hartinah, Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian oleh Malini dan Huriani (2006) menunjukkan metode pengajaran klinik konvensional kurang dapat meningkatkan kompetensi klinik para calon bidan dan perawat. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu memantau perkembangan pencapaian tujuan pembelajaran yaitu bedside . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan bedside  mampu meningkatkan pencapaian kompetensi peserta didik, meningkatkan kepercayaan diri, harga diri dan kesadaran diri peserta didik? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain semi ekperimental dimana mahasiswa mengalami pembelajaran menggunakan metode pembelajaran klinik konvensional dan dengan metode bedside . Penelitian dilakukan selama 2 siklus (2 bulan) praktek profesi Kebidanan dan keperawatan.. Sampel penelitian adalah 24 orang mahasiswa peserta dan 4 orang pembimbing klinik serta 4 orang mentor. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Penglahan data dilakukan mengikuti langkah-langkah pengolahan data hasil FGD oleh Krueger & Casey (2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode bedside  mampu meningkatkan pencapaian kompetensi klinik, kepercayaan diri, harga diri dan kesadaran diri peserta didik. Peneliti merekomendasikan metode bedside  diaplikasikan sebagai metode bimbingan klinik kebidanan dan keperawatan yang telah dilakukan persiapan yang matang.
HUBUNGAN ANTARA PERSONAL HYGIENE (DAERAH KEMALUAN) DENGAN TINGKAT INFEKSI PADA AKSEPTOR KB IUD PASCA PEMASANGAN 6 BULAN – 5 TAHUN DI KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS Rahmawati, Rahmawati; hartinah, dewi; Wigati, Atun
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar  Belakang : IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan plastik yang halus berbentuk spiral atau berbentuk lain yang dipasang di dalam rahim. IUD mempunyai efektivitas tinggi. Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama, akan tetapi IUD juga  dapat  mengakibatkan  infeksi  jika  personal  hygiene  di  daerah  kemaluan  yang  dilakukan pemakainya  tidak  baik.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengetahui  hubungan  antara  personal  hygiene (daerah  kemaluan)  dengan  tingkat  infeksi  pada akseptor  KB  IUD  pasca  pemasangan  6  bulan – 5 tahun di Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun 2012.Metode  Penelitian  : Jenis penelitian ini analitik korelasi dengan pendekatan waktu cross  sectional. Sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  total sampling  sejumlah  47akseptor  KB  IUD  di  Jekulo Kudus. Analisa data yang digunakan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Kendall tau.Hasil  Penelitian  : Responden  yang  memiliki  personal  hygiene  kurang  sebanyak  18  (38,3%)  dan responden  yang  mengalami  infeksi  berat  sebanyak  20  (42,6%).  Hasil  uji  statistik  kendall  tau, diperoleh p value : 0,001 < 0,05) dengan nilai kendall tau 0,731. Kekuatan hubungannya adalah kuat.Kesimpulan : Ada hubungan antara personal hygiene (daerah kemaluan) dengan tingkat infeksi pada akseptor KB IUD pasca pemasangan 6 bulan – 5 tahun di Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Kata kunci : Personal hygiene, infeksi, KB IUD
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN POST SC astuti, dwi; Hartinah, Dewi; permana, David reveindra Afif
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 2 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i2.687

Abstract

Abstrak Latar belakang:Di Indonesia dalam Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 proporsi persalinan dengan bedah sesar menunjukkan sebesar 9,8% Provinsi Jawa Tengah sendiri untuk metode persalinan Caesar sebesar 10%. Bedah caesar merupakan bedah yang bukan tanpa resiko, risiko dari bedah Caesar ini merupakan potensi stressor yang dapat menyebabkan pasien operasi SC mengalami kecemasan.  Dunia kesehatan Islam, memasukkan dzikir sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kecemasan. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien post SC. Metode: Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan desain pre-post test design with control group. Sampel sebanyak 24 orang yang diambil secara sampel jenuh. Statistik yang digunakan adalah paired t test, wilcoxon test dan independent t test. Hasil uji Paired t Test diperoleh ada perbedaan (perubahan) tingkat kecemasan pasien post SC sebelum dan sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok intervensi nilai p = 0,000 > α = 0,05, terjadi penurunan rata-rata sebesar 9,917.  Hasil uji Wilcoxon diperoleh tidak ada perbedaan (perubahan) tingkat kecemasan pasien post SC sebelum dan sesudah diberikan komunikasi terapeutik pada kelompok kontrol nilai p = 0,636 > α = 0,05, penurunan yang terjadi yaitu hanya 0,83. Hasil uji Independent t Test diperoleh tidak ada perbedaan (perubahan) tingkat kecemasan pasien post SC sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,211 > α = 0,05. Kesimpulan: ada pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien post operasi SC Kata kunci      : Kecemasan, Post SC, Dzikir AbstractBackground: In Indonesia in 2013 Basic Health Research the proportion of deliveries with cesarean section showed 9.8% of Central Java Province alone for the method of caesarean delivery by 10%. Caesarean section is a surgery that is not without risk, the risk of a C-section is a potential stressor that can cause SC surgery patients to experience anxiety. The world of Islamic health, incorporating dzikir as an effort to overcome anxiety. Objective: to determine the effect of dzikir therapy on reducing anxiety levels in post SC patients. Method: This study uses a quasy experiment with a pre-post test design with control group design. A sample of 24 people were taken in a saturated sample. The statistics used were paired t test, Wilcoxon test and independent t test. Results: Paired t Test results obtained there were differences (changes) in the anxiety level of post SC patients before and after given dzikir therapy in the intervention group the value of p = 0,000> α = 0.05, there was an average decrease of 9,917. The results of the Wilcoxon test obtained no difference (change) in the anxiety level of post SC patients before and after therapeutic communication in the control group p = 0.636> α = 0.05, the decrease that occurred was only 0.83. The results of the Independent t Test obtained no difference (change) in the anxiety level of post SC patients before and after treatment in the intervention group and the control group with a value of p = 0.211> α = 0.05. Conclusion: there is an effect of giving dzikir therapy to decrease anxiety level of postoperative SC patients Keywords: Anxiety, Post SC, Dzikir
KONTRIBUSI FAKTOR KEPENDUDUKAN PADA KEJADIAN PENYAKIT TBC DI GRIBIG KECAMATAN GEBOG KUDUS TAHUN 2013 Rusnoto, Rusnoto; Hartinah, dewi; Wiyarni, Anik
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian TBC diantaranya dipengaruhi oleh faktor kependudukan dan faktor lingkungan.Faktor kependudukan diantaranya adalah jenis kelamin, pekerjaan, riwayat merokok, umur, status gizi, pendidikan dan kondisi sosial ekonomi. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui hubungan  antara  pekerjaan,  riwayat  merokok, sosial  ekonomi,  gizi,  pendidikan  dan  umur  dengan  terjadinya  penyakit  di  Gribig  Kecamatan  Gebog Kudus Tahun 2013.Desain  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analitik  korelatif   dengan  pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang suspect TBC dan berkunjung ke  Puskesmas  Gribig  bulan  Desember  2012  dengan  usia  lebih  dari  25  tahun  sebanyak  36  orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Ada hubungan signifikan antara pekerjaan, riwayat merokok, sosial ekonomi, gizi, pendidikan dan umur dengan terjadinya  penyakit TBC  pada Pasien Rawat Jalan di Wilayah Puskesmas Gribig Kecamatan Gebog Kudus Tahun 2013.
HUBUNGAN KEJADIAN HIPERTENSI DENGAN FREKUENSI MEROKOK PADA PASIEN LAKI-LAKI DI UPTD PUSKESMAS JAKENAN KABUPATEN PATI Umbarsemi, Teguh; Masitoh, anny Rosiana; Hartinah, Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok dapat mengganggu kesehatan, banyak penyakit terjadi karena merokok.Data dari puskesmas jakenan pasien yang menderita Hipertensi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tahun 2011 bulan januari sebanyak 117 orang, bulan februari sebanyak 89 orang, bulan maret sebanyak 85 orang dan pada bulan april sebanyak 80 orang.Tujuan : Diketahuinya hubungan antara kejadian hipertensi dengan frekuensi merokok pada pasien laki-laki di UPT Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati.Metode :Jenis penelitian yang digunakan penelitian survey dengan  pendekatan Cross sectional.Hasil Penelitian : 38 responden menunjukkan bahwa sebagian besar pasien laki-laki yang mengalami hipertensi ringan dengan frekuensi merokok ringan sebanyak 9 orang (23,7%) dan pasien laki-laki yang mengalami hipertensi sedang dengan frekuensi merokok sedang sebanyak 9 orang (23,7%). Sedangkan pasien laki-laki yang mengalami hipertensi ringan dengan frekuensi merokok sedang sebanyak 8 orang (21,1%) dan frekuensi merokok berat sebanyak 1 orang (2,6%). Pasien laki-laki yang mengalami hipertensi sedang dengan frekuensi merokok ringan sebanyak 6 orang (15,8%) dan frekuensi berat sebanyak 2 orang (5,3%). Pasien laki-laki yang mengalami hipertensi berat dengan frekuensi merokok berat sebanyak 3 orang (7,9%).Kesimpulan : Ada hubungan lemah antara kejadian hipertensi dengan frekuensi merokok pada  pasien laki-laki  di UPT Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati.
PENGARUH JUICE BELIMBING MANIS ( Averrhoa Carambola Linn ) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI DESA LEMAH PUTIH KEC. BRATI KAB. GROBOGAN Cholifah, Noor; Suyatno, Suyatno; Hartinah, Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 9, No 2 (2018): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v9i2.462

Abstract

Hypertension is an increase in systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressure of more than 90 mmHg in two measurements with an interval of five minutes in moderate rest. Hypertensive disease can attack at any age, including the elderly. The sweet carambola (Averrhoa Carambola linn) is one of the traditional antihypertensive drugs, because it contains high potassium which is useful as a diuretic, maintaining the stability of the body electrolyte through the sodium potassium pump, reducing the amount of water and salt in the body and loosening the blood vessels, this condition helps the pressure drop blood. The purpose of this study was to determine the effect of giving sweet starfruit juice to blood pressure in the elderly in the village of Lemah Putih Kec. Brati Kab. Grobogan. This research design is quasi experiment design with the randomized pre-test post-test control group design. The sample size is 30 respondents. The results showed that based on statistic t dependent test showed p value of intervention group at blood pressure of systole sebebsar 0.03, and diastole was 0.014 (p <0,05) hence Ho was rejected which mean in intervention group there was influence of sweet starfruit juice to elderly blood pressure with hypertension. While p value of control group at systole blood pressure was 0.786, and diastole was 0.953 (p> 0,05) so Ho was received which mean in the control group there was no effect of star fruit juice to blood pressure lansia with hypertension.Â