Paulus Nugraha
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

SURVEI JENIS PEKERJAAN, KELEBIHAN DAN PENGHAMBAT DALAM PENERAPAN OFFSITE MANUFACTURING PADA BEBERAPA KONTRAKTOR DI SURABAYA Eka Bagus Tantra; Anthony Hansel; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OSM adalah sebuah teknik pelaksanaan konstruksi yang komponen-komponen bangunan dibuat di pabrik / luar proyek, ditransportasikan, diposisikan dan dirakit menjadi suatu bangunan. Jenis pekerjaan OSM dikategorikan menjadi Precast Concrete, Steel Frame System, Prefabricated Timber Framing System, Block Work System, Modular System. Metode OSM memiliki banyak kelebihan. Namun, dalam memanfaatkan metode OSM terdapat penghambat-penghambat juga. Tujuan utama penelitian membahas mengenai apa saja jenis pekerjaan OSM yang paling sering diterapkan oleh beberapa kontraktor di Surabaya dan apa saja yang menjadi kelebihan serta hambatan dari penerapan OSM pada masing-masing pekerjaan. Dalam pengolahan data digunakan teknik analisis mean. Data kuesioner yang dikumpulkan diolah dan kemudian diurutkan dari yang mean tertinggi ke terendah. Hasil penelitian menghasilkan jenis pekerjaan baja dan beton ringan paling sering dimanfaatkan. Kelebihan precast: manpower, efisiensi, keamanan, menghilangkan gangguan, kualitas, sedangkan hambatannya: pengiriman, alat berat, pengalaman industri, standar, proyek kecil. Kelebihan steel: manpower, meghilangkan gangguan, biaya, kualitas, pelatihan, sedangkan hambatannya: fleksibilitas, pengiriman, alat berat, desain arsitektur, pengalaman industri. Kelebihan timber: menghilangkan gangguan, pelatihan, keamanan, efisien, manpower, sedangkan hambatannya: perbedaan gambar, desain arsitektur, akses proyek, industri jauh, lahan proyek. Kelebihan blockwork dan modular: efisien, keamanan, manpower, gangguan, biaya. Hambatan blockwork: owner, akses proyek, pengalaman industri, alat berat, desain arsitektur. Hambatan modular: alat berat, proyek kecil, akses proyek, industri jauh, desain arsitektur.
ANALISA KENDALA PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI KOTA SURABAYA Liziad Aditya Soetanto; Kenny Jonathan Setiobudi; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.45 KB)

Abstract

E-Procurement atau Pengadaan secara elektronik adalah Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melaksanakan E-Procurement sejak tahun 2002 hingga saat ini.. Banyaknya pihak yang terlibat dan jumlah serta nilai pekerjaan dalam pelaksanaan E-Procurement di Kementerian PU memberikan kendala dan tantangan tersendiri dari segi sumber daya manusia, infrastruktur dan teknologi yang digunakan, hingga proses pengawasan dalam pelaksanaannya secara langsung. Pada penelitian ini telah didapatkan aspek kendala secara umum selama pelaksanaan E-procurement hingga saat ini, aspek kendala utama yang memiliki peran besar dalam penentuan kesulitan pelaksanaan E-procurement selama ini dan aspek kendala yang bukan merupakan sebuah kesulitan selama pelaksanaan E-procurement hingga saat ini. Pada tulisan ini, penulis berharap untuk dapat berbagi pengalaman, solusi dan tantangan pengembangan E-Procurement kepada seluruh pengguna E-Procurement.
SURVEY STATUS RISIKO PADA TAHAP PRA KONTRUKSI DAN KONSTRUKSI DI PROYEK PERUMAHAN Aldo Fernaldy Gozali; Jonathan Setiawan; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bidang properti khususnya sektor perumahan cenderung menunjukkan perkembangan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena permintaan masyarakat akan rumah tinggal meningkat cukup pesat. Untuk mengelola risiko secara efektif maka perlu melakukan identifikasi risiko yang terdapat pada berbagai sumber literatur yang ada, kemudian risiko yang ada akan dianalisis status risikonya sehingga dapat dikelola dengan benar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status risiko mana yang paling tinggi terhadap dampak waktu, dampak biaya, dan dampak kualitas pada tahap pra konstruksi dan konstruksi di proyek perumahan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 60 responden di Surabaya dan Sidoarjo, dimana masing-masing 30 responden terdiri dari kelompok 1 (owner dan konsultan perencana) dan kelompok 2 (konsultan pengawas dan kontraktor) . Kemudian data akan dianalisa dengan uji mean untuk frekuensi kejadian dan dampak risiko serta uji validitas dan realibilitas untuk menguji kelayakan item pertanyaan. Hasil penelitian didapatkan status risiko tertinggi adalah high. Dari ketiga dampak risiko yang tergolong high seperti yang dijelaskan sebelumnya, item risiko “Pembebasan lahan” merupakan yang tertinggi pada tahap pra konstruksi sedangkan pada tahap konstruksi item risiko “Rotasi pekerja yang tinggi”, “Kurangnya jumlah pekerja dilapangan” , dan “Kerusakan material dilapangan” merupakan item risiko yang tertinggi.
SURVEI FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN KONTRAKTOR DAN SUBKONTRAKTOR PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA DAN SEKITARNYA Revaldo Hizkia Winarta; Christopher Wristiarta Putra; Paulus Nugraha
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 11, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi terdapat banyak pihak yang terlibat untuk mencapai keberhasilan proyek dari segi biaya, mutu, dan waktu. Data lain menunjukkan bahwa sektor konstruksi telah mengalami banyak perubahan dan kemajuan bangunan struktural yang menjadikan proyek konstruksi sekarang lebih banyak mensubkontrakkan pekerjaannya daripada di masa lalu. Oleh karena itu, hubungan yang baik dan lancar perlu dijaga baik oleh kontraktor utama maupun subkontraktor untuk meningkatkan kinerja proyek dan juga keuntungan kedua belah pihak. Pada penelitian ini akan diteliti faktor-faktor paling penting yang mempengaruhi hubungan antara kontraktor dan subkontraktor bagi kontraktor dan subkontraktor proyek konstruksi di Surabaya dan sekitarnya. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 32 proyek dengan total responden secara keseluruhan sebanyak 66 orang yang merupakan Project Manager dan Site Manager perusahaan kontraktor dan subkontraktor. Dari hasil analisis data menggunakan analisis mean, didapati bahwa faktor yang paling mempengaruhi hubungan kontraktor-subkontraktor menurut kontraktor adalah faktor mutu pekerjaan subkontraktor sesuai spesifikasi yang ditentukan, sedangkan menurut subkontraktor adalah faktor kinerja perusahaan kontraktor utama pada proyek sebelumnya