Widiarto Widiarto
Kemenag Kota Pekanbaru

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Toleransi: Media Ilmiah komunikasi Umat Beragama

EKOTEOLOGIS Perspektif Agama-Agama Widiarto Widiarto; Wilaela Wilaela
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 13, No 2 (2021): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v13i2.16101

Abstract

Kepunahan beberapa spesies seperti burung Dodo (Raphus cuculatus) di Pulau Mauritius, harimau Bali (Panthera tigris balica) sebagai bentuk berkurangnya  keragaman hayati,  polusi udara, air, suara, dan tanah, serta pembalakan hutan (deforestry) secara massif telah menyebabkan pemanasan global (global warming) yang memberi dampak buruk pada kehidupan di bumi merupakan potret dari berbagai ketidakarifan manusia dalam mengelola alam sebagai karunia Tuhan. Respon teologis atas krisis lingkungan serupa telah disuarakan dalam tradisi agama Abrahamik, baik dalam  agama Yahudi, Kristen, maupun Islam serta tradisi Hiduistik dan Budhisme. Perlunya masyarakat  untuk merumuskan kembali pandangan teologi mereka tentang penciptaan sebagai tanggapan terhadap perkembangan sains seperti kosmologi, biologi, genetika dan ekologi pada dunia baru yang kemudian dikenal dengan istilah ekoteologi. Penelitian ini mengeksplorasi peran potensial yang mungkin dimainkan oleh penganut agama dalam pembuatan kebijakan perlindungan lingkungan. Dengan metode hermenetika teks dan menggunakan pendekatan teologi artikel ini menjelaskan dua masalah yang mensinergikan antara agama dengan sains dalam pemanfaatan sumber alam. Pertama, bahwa pluralitas agama baik formal maupun tribal memuat landasan moral bagi etika lingkungan yang ramah  dan kedua, pemanfaatan sumber daya alam yang minus spiritualitas telah mengakibatkan berbagai bentuk bencana lingkungan. Sinergitas agama dan sains menjadi harapan bagi keberlangsungang ekologi, bagi bumi yang ramah, dan kabar gembira bagi kehidupan mendatang