Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The effect of current strength on tensile strength and impact toughness of cast iron welded joints Wijoyo Wijoyo; Mujahid Mujahid; Achmad Nurhidayat; Eko Surjadi; Iman Saefuloh
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.11216

Abstract

Cast iron is a high-carbon iron-carbon alloy. Cast iron is difficult to weld because of the high carbon concentration. A good connection necessitates the application of specific strategies and processes. This study investigates the effect of current strength on the mechanical properties of tensile strength and impact toughness of cast iron welded joints. The main materials used are gray cast iron and CIN 3 filler. The welding process uses an AC TIG welding machine. The welding seam is made of a single V with an angle of 70o, and the electric current variations are 80A, 90A, and 100A, respectively. Tensile testing is carried out with a UTM machine referring to ASTM E8M, while the Charpy impact test refers to ASTM E23. From the study results, it was found that the higher the use of electric current resulted in the mechanical properties of the tensile strength and impact toughness of the weld being also higher, which occurred at 100A electric current, reaching 181.05 MPa and 0.22 J/mm2. Besi cor merupakan paduan antara besi dan karbon di atas 2.5%. Kadar karbon yang tinggi ini menyebabkan besi cor sulit untuk dilas. Perlu teknik dan proses tertentu untuk mendapatkan sambungan yang baik. Penelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh kuat arus terhadap sifat mekanik kekuatan tarik dan ketangguhan impak sambungan las besi cor. Bahan utama yang digunakan adalah besi cor kelabu dan filler CIN 3. Proses pengelasan menggunakan mesin las TIG AC. Kampuh las dibuat V tunggal bersudut 70o, variasi arus listrik berturut-turut adalah 80A, 90A dan 100A. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin UTM mengacu pada ASTM E8M, sedangkan pengujian impak charpy mengacu pada ASTM E23. Dari hasil penelitian didapatkan, pemakaian arus listrik semakin tinggi mengakibatkan sifat mekanik kekuatan tarik dan ketangguhan impak hasil lasan juga semakin tinggi, yaitu terjadi pada kuat arus listrik 100A, mencapai 181.05 MPa dan 0,22 J/mm2.
PKM UPAYA PENGENDALIAN GULMA TANAMAN PADI BERBASIS TEKNOLOGI PADA KELOMPOK TANI DESA SEMIRING Yasmini Suryaningsih; Eko Surjadi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 1 (2018): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.397 KB) | DOI: 10.36841/integritas.v2i1.214

Abstract

Pengendalian gulma dengan cara mekanik yaitu dengan menggunakan landak/gasrok ini dilakukan dua kali dalam kurun waktu tiga bulan, ketika usia tanaman padi dua minggu dan enam minggu (setelah pemupukan), hal ini menguntungkan bagi buruh tani apalagi jika dilakukan diareal yang luas dan memakan waktu berhari-hari. Tetapi tidak demikian dengan petani dan konsumen beras, karena petani membutuhkan biaya yang besar untuk tenaga kerja yang tidak sedikit dan dilakukan berhari hari, dan beban biaya tersebut akan ditanggung konsumen secara tidak langsung dengan naiknya harga beras. Untuk itu, perlu dicarikan alternatif solusi cara pengendalian gulma. Salah satu solusi yang dapat diberikan pada petani padi adalah mesin pengendali gulma. Mesin ini adalah hasil modifikasi yang dilakukan terhadap alat landak/gasrok yang masih mengandalkan tenaga manusia. Kegiatan Pengenalan dan aplikasi landak bermotor di kelompok tani desa Semiring meliputi peyuluhan tentang gulma pada tanaman padi, penyuluhan pengenalan landak bermotor dan aplikasi landak bermotor di sawah, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan.
Kaji Eksperimental Diameter Kawat Ground Strap pada Secondary Circuit Cable Sistem Pengapian Terhadap Performa Motor Bakar Satu Silinder 4-Tak Eko Surjadi; Wijoyo Wijoyo; Mustofa Mustofa
Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi Vol 12, No 1 (2022): VOL 12, NO 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v12i1.7114

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meneliti hubungan dan perbandingan performa motor pada penggunaan Ground strap kabel sirkuit sekunder sistem pengapian, serta mendapatkan diameter kawat Ground strap yang menyebabkan performa mesin lebih baik. Ground strap tersebut berbentuk lilitan kawat kabel di luar kabel busi, yang fungsinya menangkap frekuensi liar. Dengan adanya alat ini, arus listrik menuju busi diklaim jadi lebih fokus, dan otomatis api jadi lebih stabil dan maksimal. Variabel penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan diatas, yaitu: variabel bebas, diameter kawat Ground strap, varibel terikat daya, torsi dan konsumsi bahan bakar spesifik motor satu silinder 4-tak dan variabel control, alat uji dynamometer atau enertia dynotest dan motor bakar sepeda motor Honda Blade 110 cc. Hasil peneltian, performa yang dihasilkan untuk keempat perlakuan terhadap kabel koil yaitu tanpa dan dengan penggunaan ground dengan beda diameter adalah semakin naik, sementara konsumsi bahan bakar spesifik menggambarkan semakin naik putaran motor maka semakin turun KBBS yang dihasilkan. Semakin besar diameter kawat ground strap performa motor semakin rendah. Tanpa penggunaan ground strap performa motor masih lebih baik 1,891 hp/4000 rpm, 3,366 Nm/4000rpm dan 0,139 kg/h/hp/4000 rpm lebih tinggi dari pada menggunakan ground strap dengan diameter kawat 0,8 yaitu 1,769 hp; 3,150 Nm dan 0,161 kg/h/hp pada 4000 rpm.  Adapun kesimpulan yang dapat sebagai berikut: sistem pengapian konvensional menggunakan ground strap dengan diameter kawat bervariasi memberi pengaruh terhadap performa motor dan penggunaan ground strap dengan diameter kawat 0,8 mm memberikan performa lebih baik daripada diameter kawat 1,5 mm dan 2,0 mm, penurunan daya dan torsi rata- rata sebesar 6,5 % serta peningkatan konsumsi bahan bakar spesifik rata-rata 8,2%
PkM Dalam Upaya Meningkatkan Keamanan Dan Kenyamanan Berkendara Bagi Pemudik Lebaran 2023 Melalui Bengkel Siaga Lebaran Di Desa Ngringo, Jaten, Kabupaten Karanganyar Diama Septiawan; Eko Surjadi; Wijoyo; Andi Purwanto
Jurnal Pengabdian Ahmad Yani Vol. 3 No. 1 (2023): June
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTI) Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53620/pay.v3i1.108

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pemudik yang mengalami kendala pada kendaraan nya yang melewati daerah sekitar palur, Kabupaten Karanganyar pada lebaran tahun 2023. Bengkel siaga merupakan tempat pengecekan kendaraan yang mengalami masalah di jalan dan membantu masyarakat agar sampai di daerah asal dengan selamat. Konsep bengkel siaga ini juga berdampak positif pada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan mengaplikasikan ilmu yang di dapat di kelas dengan terjun langsung ke lapangan. Perawatan pada sepeda motor yang baik akan memastikan keamanan dan kenyamanan saat berkendara di jalan sehingga akan berkurangnya resiko insiden yang tidak diinginkan. Namun, di saat mendekati lebaran banyak bengkel yang tidak melayani selama hari libur lebaran. Penelitian ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan sosialisasi yang melibatkan masyarakat Desa Ngringo dan petugas siaga lebaran tahun 2023 di Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini mencakup penyuluhan tentang adanya bengkel siaga lebaran dan tempat istirahat bagi pemudik. Hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini membuktikkan pemudik yang mengalami kendala merasa terbantu dengan adanya bengkel siaga. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi bengkel lokal karena meningkatnya permintaan sparepart yang dibutuhkan pemudik bagi kendaraannya. Penelitian ini memberikan kontribusi positif terhadap keselamatan pemudik yang melintas di daearah palur pada mudik lebaran tahun 2023. Dengan peningkatan ini, diharapkan dapat mengurangi kecelakaan berkendara dan meningkatkan keselamatan berkendara di daerah tersebut. Selain itu, kegiatan bengkel siaga ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain agar pemudik merasa aman bila melewati daerah tersebut.
Pengaruh Penggunaan Sistem Penurun Temperatur Air Pendingin Jenis Roda Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar dan Laju Peningkatan Temperatur Motor Diesel Stasioner Fathur Rohman; Antok Yuliyanto; Tito Fadhil Attariq; Eko Surjadi
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 1 No. 6 (2023): DESEMBER : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v1i6.1141

Abstract

In stationary diesel motors, the temperature reduction is carried out by cooling water and the temperature of the cooling water is lowered by environmental or natural air. This will be problematic if used in areas with relatively limited water supplies, where for stationary diesel motors of the above type, cooling water is always reduced and must be added. Throughout the operation. Apart from overcoming the problems above, the aim of this research is to obtain the most economical reduction in fuel consumption by using a system for reducing the temperature of the load wheel cooling water on stationary diesel motors. The research method uses the independent variable in the form of a load wheel with variations in the number of fins and variations in fin angle, the dependent variable is the rate of increase in heat and fuel consumption while the control variable is taken as room temperature during the test. The test results show that the greater the angle of the fin to the center line of the flywheel has an effect, where the greater the fin angle of the flywheel will cause the rate of increase in water temperature in the reservoir to be slower than the rate of increase in water temperature with a larger angle small, even though the effect is small, it results in a reduction in fuel use to an average 50% The conclusion obtained is that the use of a load wheel cooling water temperature reduction system on stationary diesel motors is better than the use of a standard (natural) cooling system. Almost the same as a radiator system.
Performa Motor Bakar Satu Silinder 4-Tak Dengan Ground Strap Kabel Koil Sistem Pengapian (Variasi Panjang Kawat) Eko Surjadi; Wijoyo Wijoyo; Arifin Arifin
Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Vol. 1 No. 6 (2023): Desember: Mutiara : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/mutiara.v1i6.647

Abstract

The research aims to examine the relationship and comparison of motor performance when using a ground strap cable for the secondary circuit of the ignition system, as well as to determine the length of the ground strap wire which results in better engine performance. The ground strap is in the form of a coil of cable outside the spark plug cable, whose function is to catch stray frequencies. With this tool, the electric current to the spark plug is claimed to be more focused, and the flame automatically becomes more stable and optimal. The research variables used to answer the above objectives are: independent variable, ground strap wire length, dependent variable power, torque and specific fuel consumption for a single cylinder 4-stroke motorbike and control variables, working temperature of the Honda Blade 110 cc motorbike and room temperature. The results of the research show that the performance produced for the four coil cable treatments, namely without and with the use of ground with different lengths, is increasingly decreasing, while specific fuel consumption shows that the higher the motor rotation, the lower the KBBS produced. The longer the ground strap wire, the better the motorbike performance. Without the use of a ground strap, motorbike performance is still better, 1,891 hp/4000 rpm, 3,366 Nm/4000 rpm and 0.139 kg/h/hp/4,000 rpm higher than using a ground strap with a wire length of 28 cm, namely 1,722 hp; 3,066 Nm and 0.166 kg/h/hp at 4000 rpm. The conclusions obtained are as follows: maximum motor performance is best for spark plug cables without using a ground strap but is unstable with each increase in rotation, while for coil cables with a ground strap the maximum performance sequentially increases with variations in the length of the copper wire winding in the coil cable. Power and torque decreased by 11%, while fuel consumption increased by 13% compared to without the use of a ground strap.