Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK NUTRIEN KULIT PISANG SEBAGAI PAKAN AYAM KAMPUNG DENGAN PERLAKUAN PENGOLAHAN PAKAN YANG BERBEDA Has, Hamdan; Indi, Amiluddin; Pagala, Amrullah
Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017 Vol 1, No 1 (2017): Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.866 KB)

Abstract

Kulit pisang merupakan salah satu limbah pangan yang potensial digunakan sebagai pakan ternak unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengolahan pakan berbeda terhadap kualitas nutrien kulit pisang dalam rangka pemanfaatan sebagai pakan ayam kampung. Penelitian ini berupa penelitian ekperimental menggunakan rancangan percobaan acak lengkap empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (kontrol), P1 (rendaman NaOH 10%), P2 (fermentasi ragi tempe), P3 (fermentasi EM4).Variabel yang diamati adalah karakteristik nutrien kulit pisang yaitu bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar. data yang diperoleh dianalisis ragam dengan tingkat kepercayaan 5%, data yang berpengaruh nyata (P < 0,05) diuji lanjut menggunakan uji berganda duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pengolahan pakan (P1, P2, P3) dapat menurunkan (P < 0,05) kandungan bahan kering dan bahan organik dibanding kontrol, serta dapat meningkatkan kandungan protein kasar. Perlakuan P1 nyata (P < 0,05) dapat menurunkan serat kasar sedangkan P2 dapat meningkatkan serat kasar dibandingkan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa metode pengolahan pakan yang berbeda memiliki karakteristik nutrien yang juga berbeda.Kata kunci— Kulit Pisang, Karakteristik Nutrien.
Keasaman dan Susut Masak Daging Ayam Broiler dengan Lama Pendinginan dan Jenis Kemasan Plastik Berbeda Esi, Wa Ode; Hafid, Harapin; Indi, Amiluddin
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 2, No 2 (2020): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh interaksi jenis plastik kemasan dan lama penyimpanan dan yang berbeda terhadap keasaman dan susut masak daging ayam broiler. Penelitian ini mengunakan metode percobaan rancangan acak lengkap (RAL) model faktorial terdiri 2 faktor yaitu lama penyimpanan (faktor A) dan jenis kemasan (Faktor B). Faktor lama penyimpanan terdiri atas 4 taraf, sedangkan faktor jenis plastik kemasan terdiri atas 3 taraf. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi antara lama penyimpanan dan jenis kemasan tidak berpengaruh nyata terhadap keasaman (pH), dan susut masak daging ayam broiler. Secara mandiri lama penyimpanan memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap pH namun tidak memberikan pengaruh yang nyata (p>0,05) terhadap susut masak. Demikian pula jenis kemasan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) dengan pH dan susut masak daging ayam broiler. Disimpulkan bahwa kemasan plastik PE (Polyethylene) dan PP (Polypropylene) layak digunakan mengemas daging/karkas ayam broiler sampai empat hari.
LAMA PENYIMPANAN DAN PEMANFAATAN LARUTAN DAUN SIRIH (Paper Betle Linn) SEBAGAI DESINFEKTAN ALAMI TERHADAP DAYA HIDUP EMBRIO, DAYA TETAS SERTA BOBOT TETAS TELUR PUYUH Izzul Islam, Jihad Izzul Islam; Hafid, Harapin; Indi, Amiluddin
Indonesian Journal Of Animal Agricultural Science (IJAAS) Vol 1, No 1 (2019): Indonesian Journal Of Animal Agricultural Science (IJAAS)
Publisher : Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/ijaas.v1i1.9161

Abstract

ABSTRACTThis research was conducted with the aim to determine the effect of storage time and concentration ofsolution of betel leaf as a natural disinfectant in quail hatching eggs. This study used a factorialCompletely Randomized Design (CRD) with 2 factors, namely factor A consisted of ole (storage time 5and 7 days), factor B consisted of (dyeing betel leaf solution with treatment P0 = Without treatment, P1 =100 grams of betel leaf + 500 ml of water, P2 = 100 grams of betel leaf + 1000 ml of water, and P3 = 100 grams of betel leaf + 1500 ml of water). The material used in this study was 320 eggs of quail and 2 unitsof hatchery with a capacity of 200 eggs. The results of this study indicate that the interaction of treatmentbetween factor A and factor B, as well as the treatment of each individual, did not have an effect on thesurvival of the embryo, hatchability and the hatch weight of quail eggs.Keywords: Embryo, hatchability, hatch weight,betel leaf, quail. 
BIMBINGAN TEKNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG SUPER UNTUK PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DI KELURAHAN MATABUBU KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Hafid, Harapin; Indi, Amiluddin; Sutopo, Dedem; Daoed, Denvy Meidian; Pratiwi, Arby’in; Sahaba, Laode
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.546 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i3.22550

Abstract

Kelurahan Matabubu kecamatan Poasia kota Kendari memiliki kelompok masyarakat yang memelihara ternak ayam kampung super karena jenis ayam ini mudah pemeliharaannya dan daya adaptasinya baik terhadap kondisi lingkungan yang ektrim. Akan tetapi sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya masih bersifat tradisional. Kegiatan penerapan bimbingan teknis ini merupakan program bina desa yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemberdayaan potensi masyarakat, khususnya bimbingan teknis tentang cara beternak ayam kampung super secara intensif. Metode kegiatan yang dilakukan dengan ceramah dan diskusi mengenai potensi, dan tatacara pemeliharaan ayam kampung super yang menguntungkan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa materi bimbingan teknis  yang ajarkan mendapat respon positif dan cukup memuaskan dari para peserta mengingat selama ini belum pernah dilakukan kegiatan serupa. Umumnya para peserta ingin mengadopsi materi penyuluhan dan mereka sangat aktif dalam demonstrasi tentang pemilihan bibit, penyusunan ransum ternak, pencegahan penyakit, tatalaksana pemeliharaan, pembuatan kandang dan peralatan, teknik pasca panen dan cara pemasaran yang menguntungkan. Disimpulkan bahwa para khalayak sasaran yang terdiri dari para masyarakat di Kecamatan Landono sangat antusias dan aktif dalam kegiatan bimbingan teknis ayam kampung super. Secara umum para peserta pelatihan berkeinginan untuk menjadikan usaha beternak ayam kampung super sebagai mata pencaharian pokok.
EFEKTIFITAS METODE PENGOLAHAN KULIT PISANG (Musa paradisiaca) TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN AYAM KAMPUNG FASE GROWER (Effect of Different Feed Procession Method of Banana Peel (Musa paradisiaca) on Grower Phase Native Chicken Feed Digestibility) H. Has; Amiluddin Indi; W. Kurniawan; A. Pagala
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.432 KB) | DOI: 10.20956/jitp.v5i2.3077

Abstract

Banana peel (Musa paradisiaca) was banana processing waste with high availability but low utility as poultry feed. Utilization peel of banana as poultry feed required special processing methods to increase digestibility. This research was aimed to evaluate nutrient digestibility of banana peel with different processing methods on native chicken. Twenty birds native chicken aged 10 weeks with 600 g average body weight, banana peel, NaOH, tempeh yeast (Rhyzopus sp), bacterial starter (EM4) were used as research materials. The experimental design was completely randomized design (CRD) four treatments and fve replications: T0 (control: without treatment), T1 (banana peel soaked 10% NaOH), T2 (banana peel fermented by tempeh yeast), T3 (banana peel fermented by EM4). Parameters measured were digestibility of nutrients: dry matter digestibility (DMD), organic matter digestibility (OMD), and Crude Protein Digestibility (CPD). Obtained data were analyzed using SPSS software version 2.0., the signifcant different were tested by Duncan Multiple Range Test (DMRT). Research results showed that the effect of different processeing methods of banana peel were signifcantly (P <0.05) on DMD, OMD and CPD. This research concluded that banana peel fermented by EM4 treatment have higher DMD, OMD and CPD compare than others.
KUALITAS ORGANOLEPTIK DENDENG SAPI YANG DIBERI GULA MERAH DENGAN LEVEL BERBEDA Febi Febrianingsih; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.101 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1678

Abstract

Dendeng giling merupakan salah satu produk olahan daging secara tradisional dibuat dari daging giling yang ditambah gula aren dan bumbu-bumbu lainya. Dendeng sudah memasyarakat dan digemari tua-muda sebagai bahan lauk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gula aren dengan level yang berbeda terhadap kualitas organoleptik dendeng giling sapi. Materi penelitian dendeng dibuat dari daging sapi bali yang di beri garam, bumbu dan gula merah dengan kosentrasi yang berbeda yaitu 10% , 20%, dan 30% dan 40% sebagai perlakuan.  Data diolah dengan analisis sidik ragam berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 15 orang panelis sebagai ulangan. Peubah yang diamati adalah kualitas  organoleptik dendeng berupa warna, citarasa, keempukan dan penerimaan umum panelis   (akseptabilitas). Hasil menunjukkan bahwa penambahan gula aren pada dendeng giling daging sapi berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap sifat organoleptik yaitu meningkatkan flavor (cita rasa) tetapi menurunkan warna, keempukan. Dan tidak berpengaruh terhadap akseptabilitas dendeng. Disimpulkan bahwa produk olahan dendeng giling daging sapi yang berkualitas baik adalah pada dendeng dengan penambahan gula aren 20% dimana mempunyai sifat organoleptik yang banyak disukai oleh panelis.Kata kunci: dendeng giling, daging sapi, gula aren
PENGARUH PENAMBAHAN IKAN LEMURU (Sardinella longiceps) TERHADAP KARAKTERISTIK FOLIKEL DAN SIKLUS OVULASI PADA AYAM RAS PETELUR Amiluddin Indi; Dian Agustina; R. Erna
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 1 (2014): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.046 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v1i1.360

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak ikan lemuru dalam ransum sebagai upaya untuk meningkatkan karakteristik folikel, siklus ovulasiserta mencari taraf optimal minyak ikan lemuru dalam ransum. Penelitian dilakukan di Balebat Farm, Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal.Materi yang digunakan 180 ekor ayam petelur umur 22 minggu dengan bobot awal rata-rata 1.745,2 ± 8,26 %. Ransum yang digunakan disusun berdasarkan isoprotein. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yang terdiri atas R0 ; ransum dasar tanpa penambahan minyak ikan lemuru, R1 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 1,5 %; R2 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 3 %; R3 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 4,5 %; R4 : ransum dasar + minyak ikan lemuru 6 %. Setiap perlakuan diulang 6 kali, dan setiap unit percobaan diisi 6 ekor ayam periode layer. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan analisis ragam dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap karakteristik folikel yang meliputi bobot ovarium dan folikel serta dan jumlah bobot folikel dengan diameter ≥ 1 cm. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum berpengaruh nyata (P<0,05) mempercepat siklus ovulasi, dengan data berturut-turut dari R0 sampai R4 adalah 23,64; 24,27; 24,12; 23,84; 23,47 (jam). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum mempercepat waktu siklus ovulasi. Penambahan minyak ikan lemuru dalam ransum sampai 6 % dapat digunakan untuk ayam petelur periode layer.Kata Kunci : Minyak Ikan Lemuru, Karakteristik Folikel, Siklus Ovulasi
EFEK BAHAN FILLER LOKAL TERHADAP KUALITAS FISIK DAN KIMIA BAKSO AYAM PETELUR AFKIR Lija Numriah Nullah; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.064 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1688

Abstract

            Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk olahan daging ayam petelur afkir yaitu bakso dengan nilai gizi sesuai dengan standar nasional produk olahan dan untuk mengevaluasi daya suka konsumen terhadap bakso ayam petelur afkir yang menggunakan filler lokal Sulawesi Tenggara melalui uji organoleptik.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah P1= daging ayam petelur afkir 60% dan tepung sagu 25%, P2= daging ayam petelur afkir 60% dan tepung ubi kayu 25%, dan daging ayam petelur afkir 60% dan tepung talas 25%. Variabel penelitian meliputi uji kualitas fisik (susut masak dan pH), uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, kekenyalan, dan rasa), dan uji kimia (kadar air, protein, lemak, dan abu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan filler lokal tidak berpengaruh nyata ( p>0,05) terhadap susut masak, kadar air, lemak, tekstur, kekenyalan, dan rasa bakso akan tetapi berpengaruh nyata ( p<0,05)  terhadap pH bakso, kadar protein, abu dan warna bakso. Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik didapat pada penambahan tepung sagu dan ubi kayu yang banyak disukai panelis.Kata kunci: Bakso Ayam, Filler Lokal, Kualitas Fisik, Organoleptik dan Kimia
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering dan Bahan Organik Kulit Singkong Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Firman Nasiu; Wa Laili Salido; Andi Murlina Tasse; Syamsuddin Syamsuddin; Hairil A. Hadini; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 2 (2020): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.629 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i2.11482

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik kulit singkong yang difermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger dan EM-4 sehingga dapat memberikan informasi tambahan mengenai kualitas kulit siongkong yang difermentasi maupun tanpa fermentasi.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan yang diberikan terhadap kulit singkong adalah P1 (tanpa fermentasi), P2 (fermentasi dengan Aspergillus niger), P3 (fermentasi dengan EM-4), P4 (fermentasi dengan kombinasi A. niger dan EM-4).  Evaluasi kecernaan in vitro ini dilakukan dengan menggunakan metode Tilley and Terry.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur A. niger dan EM-4 dalam proses fermentasi kulit singkong dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan kering kulit singkong secara signifikan dimana hasil terbaik diperoleh pada penambahan kombinas A. niger dan EM-4.Kata kunci: Aspergillus niger, bahan kering, bahan organik, EM-4, kecernaan in vitroABSTRACTThe aim of this study was to evaluate the in vitro digestibility of dry matter and organic matter of fermented cassava peel using Aspergillus niger and EM-4 inoculant to provide additional information about the quality of fermented and unfermented cassava peel. The study design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications. The treatments were P1 (without fermentation), P2 (fermented with Aspergillus niger), P3 (fermented with EM-4), P4 (fermented with a combination of A. niger and EM-4). This in vitro digestibility evaluation was conducted by using the Tilley and Terry method. The results showed that the addition of A. niger fungi and EM-4 in the fermentation process of cassava peel could significantly improve the digestibility of dry matter and dry matter of cassava peel where the best results were obtained on the addition of A. niger and EM-4 combinations.Keywords: Aspergillus niger, dry matter, EM-4, in vitro digestibility, organic matter
BOBOT AKHIR PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DALAM AIR MINUM Resa Pahlevi; Harapin Hafid; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 3 (2015): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.425 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i3.3801

Abstract

This study aims to know the effect of (Piper betle L.) leaves extract addition in drinking water on carcass percentage and abdominal fat of broiler chicken. Experimental material was used to this study were eighty broiler chicken SR-707. Broiler chicken was divided into twenty pen with five treatments and four replications and each pen was filled with four broiler chickens. The treatments were P1 = drinking water without betel leaves extract, P2 = drinking water + 0,5% extract of betel leaves, P3 = drinking water + 1% extract of betel leaves, P4 drinking water + 1,5% betel leaves extract, and P5 = drinking water + 2% betel leaves extract. variables were final weight, carcass percentage and abdominal fat of 5 weeks broiler chicken. The data obtained was processed and analyzed using analysis variance and continued using F-test. The result showed that addition of betel leaves extract in drinking water did not give significant (P>0,05) effect on final weight, carcass percentage and abdominal fat of broiler chicken. The conclusion was using betel leaves extract untill 2% in broiler drinking water no decreased final weight, carcass percentage and abdominal fat of broiler chicken that was slaughtered at 5 weeks of old.Key words: Final Weight, Carcass percentage, abdominal fat, Piper betle L, BroilerABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek dari penambahan ekstrak daun sirih (Piper betle L) dalam air minum terhadap bobot akhir persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 80 ekor ayam broiler strain SR-707 yang dipelihara selama 5 minggu. Ayam penelitian dibagi dalam 20 petak kandang dengan lima perlakuan dan empat pengulangan yang masing-masing petak diisi dengan 4 ekor ayam percobaan. Air minum perlakuan yang diberikan terdiri atas: P1= kontrol, P2 (Air minum + ekstrak daun sirih 0,5%), P3(Air minum + ekstrak daun sirih 1%), P4 (Air minum + ekstrak daun sirih 1,5%), P5 (Air minum + ekstrak daun sirih 2%). Parameter yang diamati adalah bobot akhir, persentase karkas, lemak abdominal ayam broiler umur 5 minggu. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis berdasarkan prosedur sidik ragam dan di uji dengan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun sirih dalam air minum berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap bobot akhir, persentase karkas dan lemak abdominal ayam brolier. Kesimpulan yang di peroleh dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan ekstrak daun sirih sampai pada level 2% dalam air minum tidak berpengaruh terhadap bobot akhir, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler yang dipotong pada umur lima minggu.Kata kunci: Bobot akhir, Persentase karkas, lemak abdominal, daun sirih, broiler.