Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam

ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES TERHADAP REPERSENTASI VISUAL KONFLIK ‘POLISI VERSUS FPI’ DALAM COVER MAJALAH TEMPO EDISI 12 DESEMBER 2020 Irsan Adrianda; Akhyarsyah Agya
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v7i1.1191

Abstract

Penyajian dan penyampaian sebuah informasi melalui media massa telah mengalami perkembangan signifikan seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Media massa, termasuk media cetak, telah bertransformasi menjadi format online yang dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja, tanpa memerlukan bentuk fisik cetak. Salah satu majalah terkenal di Indonesia, Tempo yang dikenal dengan pendekatan kritisnya terhadap berbagai pihak. Salah satu cirikhas media ini, kritik selalu tampil dalam cover majalahnya, menampilkan gambar dengan ilustrasi yang unik, cukup memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan mengandung banyak makna untuk ditinjau oleh audience. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pesan yang terdapat pada cover majalah Tempo edisi 12 Desember 2020 menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tekstual dengan pendekatan analisis semiotika, yang meliputi makna denotasi, konotasi dan mitos. Hasil penelitian ini mengungkapkan makna pesan dari cover majalah Tempo edisi 12 Desember 2020 dengan menerapkan pendekatan analisis semiotika Roland Barthes. Dalam cover majalah tersebut, Tempo sebagai media menunjukkan keberanian dalam memberikan kritik dan sindiran kepada pihak-pihak terkait isu KM 50 Tol Cikampek. Serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam gambar-gambar tersebut, sekaligus mengungkapkan sikap kritis majalah Tempo terhadap kekuasaan pemerintah dan pentingnya penegakan hukum yang adil.
DILEMA KULTUR DAYAH TRADISIONAL DI ACEH MENGHADAPI TRANSFORMASI ERA MEDIA DIGITAL Irsan Adrianda; Mutia Tisa
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v6i2.985

Abstract

Konteks naskah ini bertujuan untuk mengulas gambaran umum tentang perubahan yang berlangsung dalam lingkungan pondok pesantren (dayah) tradisional di Aceh pada era media digital. Hadirnya berbagai macam sarana prasarana media komunikasi saat ini, terdapat sisi yang dikuatirkan pihak dayah dapat mempengaruhi kultur dayah, terkait pola belajar serta perilaku santri dayah, baik pada aspek budaya dan etika maupun dampak yang menyertai setelahnya. Sehingga, hal tersebut menjadi perhatian utama para teungku-teungku dayah yang ada di Aceh, dalam mengantisipasi hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi generasi dan lingkungan dayah dari kuatnya arus transformasi media digital. Jenis metode yang dipakai dalam riset ini, dengan pendekatan kualitatif, data ditelaah secara analisis deskriptif, yang bersumber dari mereview literatur dan wawancara. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada umunya dayah tradisional di Aceh, dengan prinsip kehati-hatian menjaga lingkungan dan generasi santri, sehingga dayah tidak memperbolehkan pemangfaatan media digital pada lingkungan dayah secara bebas demi menjaga dari dampak dan pengaruh negatif. Â