Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Biogenerasi

Respons Fisiologis Pertumbuhan Tiga Genotip Jawawut (Setaria Italica L. Beauv) Terhadap Cekaman Kekeringan Di Lahan Kering Inceptisol Sheli Mustikasari Dewi
Jurnal Biogenerasi Vol. 8 No. 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 Artikel Publish Agustus 2023
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v8i2.2342

Abstract

Jawawut (Setaria italica L. Beauv) merupakan salah satu jenis tanaman biji-bijian yang belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pengembangan jawawut perlu dilakukan untuk menunjang ketahanan pangan masyarakat sekaligus mencegah masalah gizi.. Salah satu kelebihan dari tanaman ini adalah kemampuan beradaptasi pada kondisi lingkungan yang beriklim kering atau memiliki kemampuan toleran terhadap cekaman kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan genotip jawawut yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan jawawut pada tingkat pemberian air di lahan kering. Penelitian dilakukan bulan Juni sampai dengan September 2017 pada Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 3 ulangan. Faktor petak utama terdiri atas tiga taraf perlakuan yaitu genotip 44, 46, dan 48. Faktor anak petak terdiri atas tiga taraf perlakuan yaitu 75% kapasitas lapang, 50% kapasitas lapang dan 25% kapasitas lapang. Variabel pengamatan yaitu komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, nisbah pupus akar dan bukaan stomata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi genotip dan perlakuan kapasitas lapang terhadap tinggi tanaman dan bukaan stomata Pada komponen pertumbuhan respons terbaik diberikan oleh genotip 44 yang diberi perlakuan 75% KL terhadap tinggi tanaman (140,53 cm). Genotip 48 yang diberi perlakuan 75% KL memberikan respons terbaik terhadap jumlah anakan maksimum (12,67 anakan). Genotip 46 yang diberi perlakuan 50% KL memberikan respons terbaik terhadap nisbah pupus akar (7,46) dan konduktansi stomata (136.95) pada perlakuan 75%.
RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK HAYATI TRICHODERMA SP. Sheli Mustikasari Dewi; Nurma Yanti Ningtyas, Dewi; Siti Amalia, Istia; Arif Malik Ramadhan , R.
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3414

Abstract

Corn is a leading commodity sector of food crops that are useful and have high economic value to be cultivated or developed. There needs to be an effort to increase corn production, one of which is by fertilizing. The use of biological agents to provide biofertilizers that are more useful for plants is the most feasible alternative in an effort to increase the availability of nutrients in the soil. One biological agent that has the potential to help plant growth is the fungus Trichoderma sp. The purpose of this study was to see the growth response of corn plants to the application of Biofertilizer Trichoderma sp. with various dosages. The research was conducted from November 2023 to January 2024 at the Rawasari experimental garden, Kel. Munjuljaya, Purwakarta Regency. The study used a Group Randomized Design (RAK) with 5 dose treatments of Trichoderma sp., namely: 0 gr; 15 gr; 30 gr; 45 gr; and 60 gr. There are 5 treatment combinations with 5 repetitions. Observation variables are growth components (plant height, number of leaves, stem diameter and flowering age). The results showed that the best response growth component was 60 gr treatment dose of Trichoderma sp. against plant height (78.13 cm), number of leaves (11.52). stem diameter (2.8 cm) and flowering age (48.02 days).
Respons Fisiologis Pertumbuhan Tiga Genotip Jawawut (Setaria Italica L. Beauv) Terhadap Cekaman Kekeringan Di Lahan Kering Inceptisol Sheli Mustikasari Dewi
Jurnal Biogenerasi Vol. 8 No. 2 (2023): Volume 8 Nomor 2 Artikel Publish Agustus 2023
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v8i2.2342

Abstract

Jawawut (Setaria italica L. Beauv) merupakan salah satu jenis tanaman biji-bijian yang belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pengembangan jawawut perlu dilakukan untuk menunjang ketahanan pangan masyarakat sekaligus mencegah masalah gizi.. Salah satu kelebihan dari tanaman ini adalah kemampuan beradaptasi pada kondisi lingkungan yang beriklim kering atau memiliki kemampuan toleran terhadap cekaman kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan genotip jawawut yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan jawawut pada tingkat pemberian air di lahan kering. Penelitian dilakukan bulan Juni sampai dengan September 2017 pada Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 3 ulangan. Faktor petak utama terdiri atas tiga taraf perlakuan yaitu genotip 44, 46, dan 48. Faktor anak petak terdiri atas tiga taraf perlakuan yaitu 75% kapasitas lapang, 50% kapasitas lapang dan 25% kapasitas lapang. Variabel pengamatan yaitu komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, nisbah pupus akar dan bukaan stomata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi genotip dan perlakuan kapasitas lapang terhadap tinggi tanaman dan bukaan stomata Pada komponen pertumbuhan respons terbaik diberikan oleh genotip 44 yang diberi perlakuan 75% KL terhadap tinggi tanaman (140,53 cm). Genotip 48 yang diberi perlakuan 75% KL memberikan respons terbaik terhadap jumlah anakan maksimum (12,67 anakan). Genotip 46 yang diberi perlakuan 50% KL memberikan respons terbaik terhadap nisbah pupus akar (7,46) dan konduktansi stomata (136.95) pada perlakuan 75%.
RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK HAYATI TRICHODERMA SP. Sheli Mustikasari Dewi; Nurma Yanti Ningtyas, Dewi; Siti Amalia, Istia; Arif Malik Ramadhan , R.
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3414

Abstract

Corn is a leading commodity sector of food crops that are useful and have high economic value to be cultivated or developed. There needs to be an effort to increase corn production, one of which is by fertilizing. The use of biological agents to provide biofertilizers that are more useful for plants is the most feasible alternative in an effort to increase the availability of nutrients in the soil. One biological agent that has the potential to help plant growth is the fungus Trichoderma sp. The purpose of this study was to see the growth response of corn plants to the application of Biofertilizer Trichoderma sp. with various dosages. The research was conducted from November 2023 to January 2024 at the Rawasari experimental garden, Kel. Munjuljaya, Purwakarta Regency. The study used a Group Randomized Design (RAK) with 5 dose treatments of Trichoderma sp., namely: 0 gr; 15 gr; 30 gr; 45 gr; and 60 gr. There are 5 treatment combinations with 5 repetitions. Observation variables are growth components (plant height, number of leaves, stem diameter and flowering age). The results showed that the best response growth component was 60 gr treatment dose of Trichoderma sp. against plant height (78.13 cm), number of leaves (11.52). stem diameter (2.8 cm) and flowering age (48.02 days).