This Author published in this journals
All Journal JURNAL BIOMEDIK
Sonny J R Kalangi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL BIOMEDIK

KHASIAT MADU PADA PENYEMBUHAN LUKA KULIT Kalangi, Sonny J R
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 4, No 3 (2012): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.4.3.2012.796

Abstract

Abstract: The topical application of honey on a wound is effective in controlling the wound healing process and results in clean granulation tissues in the wound base. Honey acts as a hyperosmolar medium and prevents microbial growth. Besides that, honey has a high viscosity that forms a physical barrier and cretaes a wet environmet which is very effective in accelerating wound healing. Nutrients in honey increase the supply of local substances that might be useful in reepithelization. In addition, honey contains a catalase enzyme that can influence wound healing.Keywords: honey, wound healingAbstrak: Pemberian madu topikal efektif dalam mengontrol dan menghasilkan dasar luka bergranulasi bersih. Madu bekerja terutama sebagai medium hiperosmolar dan mencegah pertumbuhan bakteri. Madu juga memiliki viskositas tinggi yang membentuk sawar fisik dan menciptakan lingkungan basah; sifat tersebut yang membantu dan mempercepat penyembuhan luka. Kandungan bahan makanan dari madu menambah pasokan bahan lokal yang mungkin membantu mempercepat reepitelisasi. Disamping itu, madu mengandung enzim katalase yang juga mempengaruhi proses penyembuhan luka.Kata kunci: madu, penyembuhan luka
PERAN KELENJAR SEBASEA PADA ALOPESIA ANDROGENIK Fahruddin, Rahma M; Kalangi, Sonny J R; Pasiak, Taufiq F
Jurnal Biomedik : JBM Vol 4, No 3 (2012): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.4.3.2012.793

Abstract

Abstract: In the scalp there are about 100,000 hair shafts, made of dead keratinized tissues and hair follicles. Each hair follicle has a three-phase growth cycle: anagen, catagen, and telogen. Due to these, human hair grows discontinuously, with phases of growth followed by phases of rest, and does not fall simultanously, called mosaic growth pattern. Androgenic alopecia is the most common cause of hair loss and thinning in humans, which affects men and women. The sebaceous gland has an important role in the occurrence of androgenic alopecia. Recent advances in studies of hair growth show that selective and high safety drugs are needed in the management of androgenic alopecia. Substances that can be used are as follows: growth stimulators, DHT inhibitors, anti-inflammatory, anti-androgen, and super oxide dismuse substances.Key words: hair, hair folicle, androgenic alopecia, sebacceous gland.Abstrak: Pada kulit kepala terdapat sekitar 100.000 batang rambut yang terbuat dari jaringan tanduk mati dan folikel tempat tumbuh rambut. Setiap folikel rambut memiliki tiga tahap periode pertumbuhan, yaitu anagen, katagen, dan telogen. Adanya ketiga tahap ini menyebabkan pertumbuhan rambut „mozaik‟ dimana rambut tidak memanjang sekaligus dan rontok secara bersamaan. Alopesia androgenik merupakan penyebab paling umum kehilangan dan menipisnya rambut baik pada laki-laki maupun perempuan. Kelenjar sebasea berperan penting pada proses terjadinya alopesia androgenik. Dengan kemajuan terbaru dalam studi pertumbuhan rambut, pemilihan obat yang selektif dan aman menjadi pemecahan masalah utama bagi alopesia androgenik. Obat-obat yang dapat digunakan yaitu growth stimulator, DHT inhibitor, anti-inflamasi, anti-androgen, dan super oxide dismuse.Kata kunci: rambut, folilkel rambut, alopesia androgenik, kelenjar sebasea.