Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terlihat dari hasil ujian nasional SMP tahun 2018 pada mata pelajaran matematika yaitu 50,52%. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan teori polya yang terdiri dari: (1) understanding, (2) planning, (3) solving, dan (4) checking. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif Teknik pengumpulan data dengan metole tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan 2 soal yang merupakan masalah matematika yang terkait dengan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII sebanyak 23 orang. Hasil penelitian ini adalah pada kelompok siswa tinggi, sedang dan rendah memiliki rata-rata kemampuan pemecahan masalah berturut-turut pada tahap understanding yaitu 83%, 82% dan 75%, tahap planning 75 % , 08,5 % dan 58,5, tahap solving 67 % , 58,5 dan 41,5 % , tahap checking 50 %, 39 % dan 17 %. Pada siswa tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah sangat baik pada tahap understanding, planning dan solving, namun sebagian kecil siswa yang melakukan pada tahap pengecekan. Pada siswa sedang memiliki kemampuan pemecahan masalah baik pada tahap understanding dan planning, namun kesulitan dalam tahap solving dan pengecekan. Pada siswa rendah mengalami kesulitan pada tahap perencanaan, penyelesaian dan pengecekan. Hal ini disebabkan oleh sebagian siswa belum memahami konsep bangun ruang sisi datar. Diharapkan kepada guru untuk menggunakan media dan memberikan penekanan pada pemahaman konsep bangun ruang sisi datar pada saat proses pembelajaran berlangsung dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari