Flat foot merupakan kelainan bentuk telapak kaki yang ditandai dengan hilangnya lengkungan longitudinal medial kaki sehingga kaki menjadi bersentuhan atau hamper menyentuh tanah. Lengkungan kaki bertanggung jawab terhadap keseimbangan, menyangga tekanan, benturan, dan berguna untuk stabilisasi fungsional baik dalam keadaan statis maupun dinamis tubuh pada saat berjalan. Prevalensi flat foot diperkirakan mencapai 20 hingga 37% pada populasi dunia, yang mana dalam jangka panjang flat foot dapat mengakibatkan ketidaknyamanan pada telapak kaki, cedera akut berulang, deformitas, hingga gangguan keseimbangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara flat foot terhadap keseimbangan statis dan dinamis pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan subjek berjumlah 265 siswa Sekolah Menengah Pertama yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan berupa foot print test untuk mengukur derajad flat foot, stand stork test untuk mengukur keseimbangan statis, dan balance beam test untuk mengukur keseimbangan dinamis. Uji kolerasi yang dipakai untuk menguji antar variabel adalah uji Rank-spearman. Hasil penelitian diperoleh nilai p< 0,05 untuk keseimbangan statis pada kaki kanan dan kaki kiri, sedangkan untuk keseimbangan dinamis diperoleh nilai p< 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara flat foot terhadap keseimbangan statis dan dinamis pada siswa sekolah menengah pertama.